Berita Nasional Terkini
Biaya Haji Berharap Rp 50 Juta, DPR RI Sebut tak Terlalu Naik Drastis
Besaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 1444 H masih terus dibahas oleh Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama (Kemenag) RI, BPKH
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Biaya haji dari Indonesia ke Arab Saudi sampai sejauh ini masih dalam tahap pembahasan belum ada penetepan secara resmi.
Saat ini pembahasan masuk dalam lingkungan parlemen, DPR RI.
Seperti apa pandangan dari DPR RI terhadap terhadap rencana kenaikan biaya perjalanan ibadah haji?
Simak penjelasan berikut ini, menyadur dari Tribunnews.com.
Baca juga: Belum Ada Regulasi Bagi Jemaah yang Telah Melunasi Biaya Haji di Tengah Isu Kenaikan BPIH Saat Ini
Besaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 1444 H masih terus dibahas oleh Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama (Kemenag) RI, BPKH, dan para mitra kerja lainnya.
Dari usulan awal Kemenag, Bipih sebesar Rp 69,2 juta, saat ini turun menjadi Rp 62,4 juta. Sementara besaran BPIH juga diturunkan dari Rp 98,8 juta menjadi hanya sebesar Rp 92,6 juta.
Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq pun merespons positif usulan penurunan BPIH dengan berbagai efisiensi yang dilakukan.
Namun Kiai Maman masih berharap beban biaya yang dibayar calon jemaah haji masih bisa diturunkan lagi.
Baca juga: Biaya Haji 2023 di Arab Saudi Turun 30 Persen, Pembayaran Bisa Dicicil 3 Kali
Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi itu pun menyebut angka Bipih paling rasional ditetapkan di angka Rp 50 juta.
"Angka tersebut yang paling rasional. Tidak terlalu naik drastis dan masih berada di ambang batas aman untuk dana nilai manfaat keuangan haji," kata Kiai Maman kepada wartawan, Senin (13/2/2023).
Saat ini katanya, Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI bersama Kemenag masih terus menyisir komponen-komponen biaya haji yang bisa dilakukan efisiensi, termasuk pada biaya tiket pesawat Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.
"Masih terdapat potensi penurunan biaya dari maskapai penerbangan, katering, dan juga biaya-biaya lain."
"Komitmen saya tetap berusaha agar biaya haji di tahun ini sesuai dengan aspirasi jemaah haji," kata Kiai Maman menambahkan.
Baca juga: Terungkap Alasan Biaya Haji Naik Hampir 100 Persen, BPIH Rp 69 Juta Per Jemaah Bukan Tanpa Alasan
Sementara soal beban nilai manfaat yang akan tergerus dengan penggunaan nilai manfaat hampir 50 persen, Kiai Maman tegas meminta agar BPKH mampu untuk meningkatkan nilai manfaat dari dana haji yang dikelolanya sebesar Rp 165 triliun.
Dari rata-rata dana manfaat yang diperoleh sebesar Rp 10,2 triliun, kata Kiai Maman harusnya bisa ditingkatkan menjadi Rp 11,5 triliun per tahunnya.
'Indonesia Belum Merdeka dari Korupsi,' Sorotan Sudirman Said atas Bebas Bersyaratnya Setya Novanto |
![]() |
---|
Benar Naik Rp 3 Juta Per Hari? Puan Maharani Ungkap Fakta Baru Gaji Anggota DPR RI dan Rumah Dinas |
![]() |
---|
5 Fakta Buku Jokowi’s White Paper: Isi, Daftar Penulis, Kontroversi Ijazah Palsu, dan Laporan Polisi |
![]() |
---|
Situasi Ekonomi Indonesia, Pemerintah Gali Lubang Tutup Lubang, Tarik Utang Baru Rp 781,9 T di 2026 |
![]() |
---|
Reaksi Erick Thohir saat Ditanya soal Tantiem BUMN yang Disinggung Prabowo, Nilai Tantiem Komisaris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.