Berita Kaltim Terkini

Respon Pemprov Atas Presiden Jokowi Minta Hilirisasi di Kaltim tak Tambang dan Minerba Saja

Presiden RI Joko Widodo saat ke Kalimantan Timur sempat memberi arahan meminta agar hilirisasi tak hanya pada sektor pertambangan minerba

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
HO/Pemprov Kaltim
Presiden Joko Widodo saat disambut Gubernur Kaltim Isran Noor di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kota Balikpapan, Rabu (22/2/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Presiden RI Joko Widodo saat ke Kalimantan Timur sempat memberi arahan meminta agar hilirisasi tak hanya pada sektor pertambangan dan minerba saja.

Kunjungannya ke Bumi Mulawarman Kalimantan Timur mendatangi sejumlah pertemuan penting dan meninjau progres pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dalam arahannya terkait hilirisasi, menurut Presiden Jokowi, hilirisasi bukan hanya di sektor tambang dan minerba.

Hilirisasi produk juga harus dilakukan di sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan.

Baca juga: BI Usulkan Kebijakan Hilirisasi Mulai Berjalan Tahun Depan, Wagub Hadi Mulyadi Beri Respons Positif

Dia yakin semua daerah mempunyai potensinya masing-masing.

"Misal kelapa yang mungkin hanya dijual Rp10 ribu per biji. Di Thailand dikupas sedikit jadi coco tams harganya bisa jadi Rp45 ribu," sebut Presiden saat itu.

Pemerintah daerah diinginkannya tidak hanya berpikir hilirisasi pada batu bara, nikel, tembaga dan mineral lainnya.

Sektor perikanan, pertanian, perkebunan memiliki potensi yang besar juga dan semua daerah memiliki semuanya termasuk Kaltim.

Presiden mencontohkan, nilai tambah hingga 2 sampai 3 kali lipat dapat diperoleh jika dikemas menjadi produk tepung ikan.

Baca juga: Hilirisasi Pertanian untuk Kebutuhan Pangan IKN Nusantara di Kaltim

"Permintaan dunia akan tepung ikan ini besar sekali. Sehingga yang namanya nelayan, UMKM, koperasi, industri kecil didorong untuk melakukan ini, dan produk-produk yang lainnya yang sangat banyak ragamnya di daerah-daerah,” terang Jokowi.

Pemerintah Provinsi Kaltim sendiri melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menjawab hal inii

Pihaknya menegaskan terus berupaya meningkatkan realisasi investasi.

Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto mengatakan tahun 2022 salah satu langkah yang dimaksimalkan pihaknya adalah berproses ke hilirisasi sektor strategis.

Untuk tahun 2023, pihaknya telah menyusun kajian pengembangan investasi daerah.

Beberapa yang akan dijalankan, seperti industri tepung pisang, hingga dukungan pembangunan transportasi pariwisata ke Kabupaten Berau.

Penyusunan kajian investasi di antaranya kajian industri tepung pisang, pengembangan transportasi pendukung pariwisata Derawan Berau, industri pengelahaan pakan ternak unggas, dan pengolahan ikan.

Sementara itu, pihaknya juga bakal memfokuskan pengembangan investasi dareah di hilirisasi sektor strategis.

DPMPTSP Kaltim, berupaya tidak lagi mengandalkan atau bergantung pada sektor pertambangan.

"Salah satu yang kami maksimalkan di tahun ini sedang berproses hilirisasi sektor strategis. Tidak hanya dari sisi pertambangan,” terang Puguh, Senin (27/2/2023)

Beberapa sektor investasi yang akan dikembangkan Kaltim, di antaranya perkebunan, pertanian, ketahanan pangan, perikanan, kelautan, termasuk pariwisata.

Puguh mengatakan, Mendorong hilirisasi dan penciptaan proyek bernilai tambah tinggi melalui sinergi dengan Pemda serta pelaku usaha dibantu oleh Bank Indonesi Perwakilan Kaltim dalam wadah RIRU (Regional Investor Relation Unit).

Salah satu produk RIRU Kaltim adalah pembuatan Profiling Investasi Kalimantan Timur (PIKAT) yang bertujuan menjaring berbagai potensi ekonomi baru non-SDA mentah untuk selanjutnya dibawa ke ajang promosi skala Internasional.

Baca juga: Hilirisasi Pertanian Kukar Mulai Dilirik Investor Malaysia

"Hilirisasi sektor strategis tidak hanya dari sisi pertambangan. Tapi juga dari sisi perkebunan, pertanian, ketahanan pangan, kelautan, dan lain sebagainya. Termasuk pariwisata," tegas Puguh.

Antusias investor asing yang tinggi di Benua Etam, juga direncanakan akan diberikan ruang.

Puguh akan menggelar Mahakam investment forum, green economy dan blue economy sembari berjalannya pengejaran target-target yang harus dipenuhi pihaknya.

Terutama adanya IKN Nusantara, jangan sampai ada disparitas regional.

"Tahun 2022 investasi masih bagus dan cenderung diatas target yang ditetapkan," sebutnya.

Evaluasi bersama Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI untuk profiling telah disediakan.

Nantinya bersama seluruh pemangku kepentingan di lingkup Pemprov untuk memaksimalkan hilirisasi sektor strategis akan berjalan.

Top 5 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KLBI) di Kaltim bisa terlihat beberapa tren yang mulai berkembang di Kaltim.

DPMPTSP Kaltim mencatat Top 5 KLBI meliputi 5.585 proyek perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya makanan mini.

2.643 proyek rumah atau warung makan, 1.722 proyek kedai makanan, 1.298 proyek industri kerupuk, keripik, peyek, dan sejenisnya. Serta 764 proyek industri produk makanan lainnya.

"Di Top 5 KBLI sebenarnya sudah ada beberapa tren yang mulai bergerak ke sana. Harapan kami ini bisa terus kami kawal untuk tahun-tahun yang akan datang," ujarnya.

Selain itu, pihaknya memastikan dalam profiling, di setiap kabupaten/kota memiliki proyek investasi yang berpeluang untuk digarap oleh investor.

Misalnya, Kabupaten Berau, di mana sejumlah investor tertarik, termasuk baru-baru ini adanya Negara Seychelles yang menjalin kerjasama dengan Negara Seychelles.

Pulau Maratua dipilih sebagai pilot project di kawasan Kaltim, saat ini tahapan masih dalam kegiatan Focus Discusion Group (FGD) program pengembangan ekonomi biru dan pariwisata berkelanjutan di Maratua, Kabupaten Berau.

Negara di Afrika Bagian Timur ini tertarik dalam pengembangan pariwisata serta turut menjaga ekosistem bawah laut Berau.

"Di Berau blue economy juga mukai dilirik, Kutai Timur sejumlah investor tertarik pisang kepok. Mereka menaruh perhatian dan siap masuk," tandas Puguh.

Sementara itu, hilirisasi sektor industri, perhatian Pemprov Kaltim lebih kepada lokasi pengembangan pada kawasan industrinya.

Antara lain Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kutai Timur dan Kawasan Industri Berau yang berada di utara.

Sedangkan sisi selatan, Puguh menyebut, Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan dan Buluminung di Penajam Paser Utara (PPU).

Ekonomi Kaltim sempat alami perlambatan di sektor pertambangan pada 2021.
Ekonomi Kaltim sempat alami perlambatan di sektor pertambangan pada 2021. (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Puguh juga mengungkapkan pihaknya turut memberi perhatian dan mengawal pembangunan dua pabrik hilirisasi nikel di Kaltim, serta adanya hilirisasi baru bara di daerah Kutai Timur.

PT Kalimantan Ferro Industry yang membangun smelter nikel di Pendingin, Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, dengan nilai investasinya sebesar Rp 30 triliun.

PT Mitra Murni Perkasa juga berinvestasi pada pabril smelter nikel, berlokasi di Balikpapan, nilai investasinya mencapai Rp 6,5 triliun

Lalu, PT Air Product East Kalimantan berinvestasi di Sangatta, Kutai Timur pada proyek pengolahan batubara ke metahanol dengan nilai investasi Rp880 miliar.

Proyek sendiri berizin dan mendapatkan pengawalan langsung dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Repubik Indonesia. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved