Berita Nasional Terkini
Berita Terkini Erupsi Gunung Merapi: Hujan Abu di 41 Desa dan Sejumlah Objek Wisata Sleman Ditutup
Update berita terkini Erupsi Gunung Merapi, hujan abu berdampak ke 41 desa dan sejumlah objek wisata di Sleman ditutup sementara.
TRIBUNKALTIM.CO - Update berita terkini Erupsi Gunung Merapi, hujan abu berdampak ke 41 desa dan sejumlah objek wisata di Sleman ditutup sementara.
Sejumlah desa terdampak hujan abu vulkanik setelah Gunung Merapi mengeluarkan awan panas ke arah Kali Bebeng atau Krasak pada Sabtu (11/3/2023) siang ini.
Untuk wilayah Magelang, ada empat desa yang diguyur hujan abu.
Keempat desa tersebut, meliputi Krinjing, Paten, Keningar dan Mangunsoko.
Adapun guyuran hujan abu di keempat desa bervariasi, Desa Krinjing dan Paten paling tebal.
"Untuk hujan abu sementara ini, sudah tidak lagi."
"Di Krinjing sangat tebal, genting-genting tidak tampak, tertutup abu vulkanik," kata Huda Fatah, Koordinator Relawan Wilayah 3 Merapi, dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Sabtu (11/3/2023).
Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Hujan Abu di Magelang, Erupsi Masih Berlangsung, Imbauan BPPTG
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, mengimbau agar masyarakat tidak panik.
Ia menyebut, luncuran awan panas belum mencapai 7 Km.
"Sore ini lebih kecil lagi, sehingga lebih aman, terpenting masyarakat diimbau tidak panik. Petugas sudah menempatkan petugas di beberapa titik."
"Jarak tempuhnya (luncurnya) baru 5 Km, artinya masyarakat bila berada di 7 Km untuk bersiap-siap (meninggalkan lokasi ke titik kumpul)," ungkap Makwan.
Daftar Desa Terdampak Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi
Dikutip dari Tribun Jogja, setidaknya sudah ada 41 desa yang terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Merapi hingga Sabtu, pukul 14.00 WIB.
Berikut daftar desa yang terdampak hujan abu vulkanik Gunung Merapi:
Kabupaten Magelang
1. Kecamatan Sawangan
Desa Ketep dan Desa Wonolelo
2. Kecamatan Dukun
Desa Paten dan Desa Sengi, Desa Ngargomulyo, Desa Keningar, Desa Sewukan, Desa Mangunsuko, dan Desa Krinjing
3. Kecamatan Candimulyo
Desa Surojoyo, Desa Giyanti, dan Desa Bateh.
4. Kecamatan Pakis
Desa Pakis, Desa Bawang, Desa Kajangkoso, dan Desa Pogalan.
5. Kecamatan Tegalrejo
Desa Kebonagung, Desa Mangunrejo, Desa Sukorejo, Desa Purwosari, Desa Donorojo, Desa Ngadirejo, Desa Klopo, Desa Japan, Desa Tegalrejo, Desa Banyuurip
Baca juga: Kembali Erupsi Hari Ini! Cek Gunung Kerinci Terletak di Provinsi dan Pulau Apa serta Riwayat Letusan
6. Kecamatan Tempuran
Desa Prejegsari, Desa Pringombo, Desa Growong, Desa Kemutuk
7. Kecamatan Bandongan
Desa Trasan, Desa Banyuwangi, Desa Salamkanci, Desa Bandongan, Desa Kebonagung, Desa Kalegen
8. Kecamatan Windusari
Desa Windusari
9. Kecamatan Kaliangkrik
Desa Beseran, Desa Balekerto
10. Kecamatan Ngablak
Desa Ngablak
11. Kecamatan Mertoyudan
Desa Mantenan
Kabupaten Boyolali
1. Kecamatan Selo
Desa Glagah dan Desa Tlogolele
Objek Wisata Alam Tlogo Muncar Ditutup
Objek Wisata Alam Plunyon di Umbulharjo Cangkringan, Kabupaten Sleman ditutup sementara setelah Gunung Merapi kembali mengeluarkan Awan Panas guguran (APG), Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 12.12 WIB.
Hal itu, disampaikan oleh Plt Kepala Kasi Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) wilayah I, Husni Pramono.
"Iya (Plunyon ditutup sementara), karena kondisi saat ini ada luncuran Erupsi. Sampai batas waktu yang belum ditentukan," katanya, Sabtu (11/3/2023), dilansir Tribunjogja.com.
Selain Plunyon, objek wisata alam yang juga ditutup adalah Tlogo Muncar di Hargobinangun Pakem.
Kemudian, wisata religi Sheikh Jumadil Kubro yang terletak di bukti Turgo, Purwobinangun Pakem.
Baca juga: 7 Perusahaan Batu Bara di Kukar Bangun Taman Kota, Telan Dana Rp 5,3 Miliar
Langit Gelap seperti Malam Hari
Salah satu desa yang terdampak erupsi Gunung Merapi yaitu Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Suasana desa itu menjadi seperti malam hari pasca erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada hari ini, Sabtu (11/3/2023) siang pukul 12.12 WIB.
Berdasarkan video amatir berdurasi yang diunggah oleh akun Twitter, @merapi_uncover, suasana gelap menghinggapi jalanan desa tersebut.
Selain itu, tampak pula abu berwarna putih berterbangan di lokasi tersebut akibat hujan abu vulkanik pasca erupsi Gunung Merapi.
Tampak pula lampu jalan terpaksa dihidupkan untuk menerangi jalanan desa.
Tak hanya itu, terdengar pula suara sepeda motor yang dikendarai warga dan diduga melakukan evakuasi dari rumah.
"Terpantau langsung koyo (seperti) jam 8 bengi (malam), lur. Langsung peteng ndedet (langsung gelap gulita). (Berada di) Jombong, Paten, Dukun," kata pria yang merekam situasi di lokasi.
Penjelasan BNPB
Pasca Gunung Merapi erupsi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan, guguran lava dan awan panas mencapai beberapa sungai seperti Sungai Bedong, Krasak, hingga Bebeng.
"Jarak tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung," kata BNPB dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com.
Baca juga: Penjelasan Pakar Soal Alasan Jepang Waspada Tsunami Usai Gunung Semeru Erupsi
Menurut rekaman visual dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), asap kawah bertekanan lemah dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
Sementara ada satu kali guguran lawan dengan jarak luncur 1.500 meter menuju barat daya.
"Suara guguran dua kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan," tulis BNPB.
Imbas erupsinya Gunung Merapi, BPPTKG melihat adanya potensi bahaya guguran lava dan awan panas di Sungai Boyong hingga Krasak.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedong, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer," jelas BNPB.
Tak hanya sampai di situ, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas juga terjadi di arah tenggara Gunung Merapi seperti Sungai Woro sejauh tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.
BNPB pun mengimbau agar masyarakat menjauhi kawasan yang memiliki potensi bahaya pasca erupsinya Gunung Merapi.
Meski erupsi, status Gunung Merapi masih dalam level siaga.
Namun jika aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan maka statusnya akan ditingkatkan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Duka di Tengah Perayaan HUT ke-80 RI, Gempa Poso Merusak Sejumlah Bangunan dan Melukai Puluhan Warga |
![]() |
---|
Makna Lagu Tabola Bale yang Berhasil Membuat Prabowo dan Istana Negara Bergoyang |
![]() |
---|
Megawati Absen di Upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Luhut Minta Maklumi Saja |
![]() |
---|
Kabar Duka HUT ke 80 RI 2025, 12 Warga Tertimpa Runtuhan Gedung Gereja Usai Gempa 5.8 M Guncang Poso |
![]() |
---|
Klaim Diskon 50 Persen Tambah Daya Listrik Spesial HUT ke-80 RI, Berlaku hingga 23 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.