Berita Nasional Terkini
ATS Ungkap Faktor Penyebab Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Tak Kunjung Bisa Diungkap
Pernyataan Penasehat Hukum (PH) Muhammad Ramdanu alias Danu, Achmad Taufan Soedirjo yang menyebut kasus Subang bisa diungkap kembali disorot.
Dijelaskan Hastry, seorang psikopat kerap melakukan sesuatu yang diluar nalar serta tidak pandang bulu, apakah saudara, ibu, adik, anaknya atau sahabatnya.
Seorang psikopat ini secara penampakan terlihat baik-baik saja. Berbeda dengan orang yang kesannya seperti preman, tapi justru hatinya baik.
"Karena ada gangguan di organ otaknya yang tidak terbentuk secara sempurna," katanya.
Di kasus Subang ini Hastry melihat kekesalan mendalam dari pelaku.
Hal ini dibuktikan dengan adanya luka biru-biru di mata Amel serta luka lainnya.
"Yang saya yakin orangnya sangat membenci sekali ke bu Tuti karena lukanya begitu parah di bagian wajah," terang dokter Hastry.
"Apa yang membuat orang begitu membenci?," tanya Anjas.
Menurut Hastry, ada seseorang yang memang dilahirkan dengan tidak jelas atau salah asuh dan mekanisme pertahanan jiwanya rapuh.
"Kalau dia menginginkan sesuatu tidak bisa. Dia melihat hal-hal di luar kendali, sehingga begitu marah dan emosi meluapkan dengan menyakiti orang atau membunuhnya," ujarnya.
Baca juga: Terjawab Sudah? Mirip Kata AKBP Sumarni, Yosef Akhirnya Ungkap Sosok Pembunuh Ibu dan Anak di Subang
Diakui Hastry, di kasus subang ini, penyidik sudah melakukan tes kesehatan, tes kebohongan dan tes kesehatan jiwa terhadap sejumlah saksi. Dan memang ada dugaan ke arah psikopat.
Dokter Hastry menolak disebut penyelidikan kasus subang ini lemah karena menurutnya penyidik menginginkan hasil yang benar-benar ilmiah.
Dia sendiri juga berjuang dengan caranya dan memang banyak hal-hal yang mentok.
"Saya stres lho karena kasus subang ini , karena masyarkaat dan keluarga korban berharap ke saya. Saya belum memberikan yang terbaik. Tapi tugas saya sudah selesai. (meski) Selesainya belum terungkap," ujarnya.
Hastry mengaku sampai sekarang terus memberikan masukan kepada pimpinan terkait kasus subang.
Dia pun meminta masyarakat untuk tidak berhenti berharap.
"Jangan berhenti berharap, berdoa. Semoga kemudahan-kemudahan bisa turun sehingga bisa mengungkap kasus ini," tandasnya.
Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Ini 2 Hal yang Diyakini Bisa jadi Petunjuk Mengungkap Pembunuh Ibu dan Anak.
Warganet titipkan penuntasan kasus Subang untuk Dokter Hastry
Kabar terbaru, unggahan Instagram (IG) terbaru ahli forensik Polri, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti pada 1 Desember 2022 diserbu warganet.
Awalnya, Dokter Hastry mengunggah aktvitasnya melakukan otopsi di kasus anak kandung berusaha membunuh orangtuanya.
:Cerita ttg kasus homecide…yg berfikir kok bisa?anak kandung nya sendiri berusaha menghilangkan nyawa kedua ortu juga kakaknya..kita tetap bekerja fokus .profesional ,berusaha membuat terang tindak pidana dg mencari waktu..cara dan sebab kematian…tetap jangan berasumsi sblm ada bukti..dari kami tim@kedokteran forensik," kata Dokter Hastry di akun Instagramnya @hastry_forensik.
Terkait unggahannya ini, beragam komentar disampaikan warganet.
Selain memberikan semangat dan doa, sejumlah warganet juga menanyakan perkembangan kasus Subang terbaru kepada Dokter Hastry.
anitha_djafar: Bu, bgm dgn kasus Subang yg belum terungkap
atik.yati.37: Kasus subang dan sambo ,,, ungkap tuntas
kumahaeciw: Semangat buuu, aku mau nitip kasus subang yg lama2 lenyap
reni3817: Bisa Bu..kasus Subang contohnya... orang terdekat berpotensi punya sakit hati yg tinggi
menikwidiyati: Bgmn dg kasus subang bu @hastry_forensik kok spe sekarang ga kedengeran lg ya ? Dan apakah ibu ikut juga dg membedah kasus pembunuhan brig. Yoshua ??
khenyks.id: Semangat ibuuu...titip2 kasus subang bu, dikawal trus buuu...sehat2 y bu
madu_deka: Kasus subang pantau terussss... sehat2 slalu mommi dokter dan tim.(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.