Penurunan Stunting Kaltim

Tekan Angka Stunting di Sungai Pinang Samarinda, Siti Hasanah Beri Makanan Tambahan

Bantuan makanan tambahannya yaitu kami berikan ikan, yang tentunya jenis ikannya telah direkomendasikan dan juga telah dikonsultasikan ke ahli gizi.

|
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA
Camat Sungai Pinang, Siti Hasanah, saat hadir di penutupan MTQ ke-44 Tingkat Kota Samarinda pada Kamis (23/03/2023) lalu. Membeberkan bayi dan balita yang datang ke posyandu harus benar-benar diteliti agar tidak terjadi kesalahan demi cegah stunting di Samarinda.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda lakukan pencegahan stunting dengan program pemberian makanan tambahan (PMT) pada bayi, balita, dan ibu hamil.

Hal ini disampaikan saat wawancara TribunKaltim.co via telepon oleh Camat Sungai Pinang, Siti Hasanah, pada Selasa (28/03/2023) lalu.

“Kami dari Kecamatan Sungai Pinang melakukan aksi cegah stunting dengan memberikan makanan tambahan ke posyandu di Kecamatan Sungai Pinang,” ujarnya.

Diketahui, salah satu makanan tambahan yang diberikan adalah ikan.

Baca juga: Pemprov Kaltim Sedia Rp 3,7 Miliar untuk Penanganan Stunting, Isran Noor: demi Kualitas SDM Daerah

Bantuan makanan tambahannya yaitu memberikan ikan, yang tentunya jenis ikannya telah direkomendasikan dan juga telah dikonsultasikan ke ahli gizi.

"Nantinya mereka akan diberi arahan,” jelasnya.

Ia juga memaparkan kegiatan lain yang akan dilakukan yaitu mengadakan sosialisasi di posyandu wilayah Kecamatan Sungai Pinang.

“Salah satu kegiatan yang kami melakukan juga adalah sosialisasi di posyandu setiap bulan," katanya.

Baca juga: Faktor Penyebab Sang Ibu tak Bisa Berikan ASI Eksklusif, Khasiat Airnya Cegah Stunting

Karena di posyandu lebih cepat mengetahui kekurangan pertumbuhan pada anak-anak. "Kita bisa mengantisipasi dengan lebih cepat,” papar Siti Hasanah.

Indikator Penyebab Stunting

Camat Sungai Pinang menjelaskan bahwa terdapat salah satu indikator penyebab stunting yaitu tinggi badan. Namun hal tersebut harus diteliti lebih lanjut.

“Stunting itu banyak indikator, salah satunya tinggi badan. Misal anaknya belum terlihat tinggi, itu belum tentu stunting. Inilah yang harus dipahami secara khusus oleh kader-kader posyandu,” ujarnya.

Ilustrasi kenali gejala stunting pada balita.
Ilustrasi kenali gejala stunting pada balita. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Ia mengungkapkan bahwa bayi dan balita yang datang ke posyandu harus benar-benar diteliti agar tidak terjadi kesalahan.

“Kita harus membuat anak-anak menjadi cerdas dan kuat untuk bangsa Indonesia. Kita tetap mengantisipasi, dan juga mensupport para ibu hamil,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved