Kesehatan

Apakah Boleh Makan Gorengan untuk Buka Puasa? Hati-hati Ada Bahayanya, Penjelasan Ahli Gizi

Apakah boleh makan gorengan untuk buka puasa? Hati-hati ada bahayanya. Simak penjelasah ahli gizi.

Editor: Amalia Husnul A
Freepik
Ilustrasi. Apakah boleh makan gorengan untuk buka puasa? Hati-hati ada bahayanya. Simak penjelasah ahli gizi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Apa menu buka puasa hari ini, apakah gorengan masuk dalam daftar menu takjil di bulan Ramadhan?

Salah satu menu paling laris saat buka puasa di bulan Ramadhan adalah gorengan.

Namun, apakah boleh makan gorengan saat berbuka puasa di bulan Ramadhan seperti ini?

Di Twitter hari ini, Kamis (23/3/2023) trending kata gorengan.

Sejumlah warganet ramai membahas soal gorengan sebagai menu buka puasa.

Bahkan bagi sebagian orang, gorengan bisa jadi menu wajib saat buka puasa.

Pertanyaannya apakah boleh makan gorengan saat buka puasa?

Gorengan, makanan yang menggoda tapi jika dikonsumsi berlebihan menjadi tidak bagus untuk kesehatan.

Semua jenis makanan yang digoreng tentu banyak mengandung lemak trans dan lemak jenuh, mulai dari tempe goreng, tahu goreng, pisang goreng, bakwan dan aneka jenis gorengan lainnya. 

Makan gorengan untuk berbuka puasa ternyata memicu gangguan pencernaan lho....

Tidak Dianjurkan makan gorengan untuk buka puasa

Dosen Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) Karina Rahmadia Ekawidyani mengatakan, gorengan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. 

Baca juga: 6 Akibat Terlalu Banyak Makan Gorengan Bagi Kesehatan Tubuh, Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Menurut Karina, gorengan ini termasuk makanan dengan tinggi lemak.

Padahal lemak itu termasuk makanan yang sulit dicerna dibandingkan dengan karbohidrat.

"Mencerna gorengan itu memakan waktu lebih lama.

Padahal selama berpuasa kan sistem pencernaan beristirahat selama setengah hari.

Kemudian saat makan makanan tinggi lemak jadi sistem pencernaan harus bekerja lebih berat," kata Karina seperti dikutip dari kanal YouTube IPB, Minggu (25/4/2021) lalu.

Bisa timbulkan gangguan pencernaan

Jika makan gorengan saat berbuka, dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan pencernaan ketika berpuasa.

Karina menjelaskan, gangguan pencernaan yang disebabkan makan gorengan untuk berbuka bisa berupa:

1. Sakit perut

2. Mual

3. Mulas

4. Memicu naiknya asam lambung

Baca juga: 9 Makanan yang Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung Koroner, Salah Satunya Gorengan

Konsumsi gorengan atau makanan berlemak dapat menaikkan asam lambung bagi penderita GERD (Gastroesophageal reflux disease).

"Makanan yang tinggi lemak bisa memicu asam lambung.

Bayangin perut yang kosong asam lambungnya meningkat.

Kalau yang punya maag pasti perih banget," beber Karina.

Jumlahnya harus dibatasi

Agar tak mengganggu sistem pencernaan saat menjalankan ibadah puasa, Karina menganjurkan agar memberi jeda dulu saat hendak makan gorengan.

"Paling tidak ada makanan yang masuk lebih dulu ke perut baru makan gorengan.

Jumlahnya juga harus dibatasi, lemak ini bisa menumpuk dan berisiko jadi obesitas atau kegemukan," tandas Karina.

Deretan takjil yang harus dihindari

Menurut Ahli Gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Banun Ma’rifah Fathsidni, kandungan gizi takjil yang akan disantap saat berbuka perlu diperhatikan.

Hindari makanan atau minuman manis berlebihan

Baca juga: 4 Alasan Gorengan Tidak Baik Bagi Kesehatan Tubuh, Kualitas Minyak Tidak Selalu Baik

Tubuh manusia saat berpuasa tidak mendapat asupan selama kurang lebih 14 jam.

Sehingga, dapat meningkatkan risiko hipoglikemi karena asupan dan gizi yang didapat saat sahur telah digunakan sebagai sumber energi dan proses metabolisme tubuh selama seharian.

"Ketika berbuka memang dianjurkan dengan makanan manis dan minum cukup air putih.

Namun, konsumsi makanan dan minuman manis itu disarankan tidak melebihi batas yang dianjurkan," ujar Banun Ma’rifah Fathsidni seperti dikutp dari laman UNS, Rabu (14/4/2021).

Banun mengungkapkan, makanan dan minuman manis memang lebih mudah dan cepat diserap sebagai sumber tenaga yang dibutuhkan untuk mengganti energi yang dipakai selama seharian.

Namun, tidak selamanya makanan dan minuman manis yang dikonsumsi saat berbuka puasa baik bagi tubuh.

Apalagi jika dikonsumsi secara terus menerus.

Kandungan gula sederhana dan pemanis yang berasal dari gula, sirup, dan susu kental manis berisiko meningkatkan asupan gula darah dan risiko diabetes mellitus.

"Menurut anjuran Kemenkes takaran konsumsi harian untuk gula, garam, dan lemak adalah G4G1L5, yaitu gula 4 sdm, garam 1 sdt, dan lemak 5 sdm minyak.

Kandungan gula cenderung tinggi pada takjil seperti kolak, es buah, dan sebagainya tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam waktu yang terus menerus dan porsi yang banyak," terang Banun.

Hindari berbuka dengan gorengan

Banun juga menyampaikan, saat berbuka puasa lebih baik menghindari gorengan sebagai takjil.

Alasannya, tingginya asupan gorengan berakibat pada banyaknya asupan lemak dari minyak dan tepung sebagai bahan adonan gorengan.

Selain itu asupan lemak yang tinggi dari gorengan yang disantap berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah.

"Perlunya memperhatikan asupan ketika berbuka dengan cara membatasi asupan gorengan dan makanan sumber lemak jenuh lainnya secara berlebihan," imbuhnya.

Ada beberapa makanan lain yang perlu dihindari saat berbuka, seperti bakso bakar, siomay, dan batagor secara berlebihan.

Dalam proses pembuatan biasanya menggunakan penambahan bumbu, terutama garam ataupun penyedap rasa lainnya.

"Selain kandungan garam pada adonannya, bumbu yang digunakan juga biasanya menggunakan garam.

Kandungan garam tersebut berisiko meningkatkan asupan natrium harian yang mengakibatkan meningkatnya risiko hipertensi dan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh," beber Banun.

Makanan yang baik dikonsumsi saat berbuka

Agar tubuh selalu sehat dan bugar selama menjalankan ibadah puasa lebih baik meminum air putih saat berbuka.

Kebiasaan ini untuk mencegah dehidrasi pada tubuh.

Saat berbuka puasa sebaiknya mengonsumsi variasi kudapan yang berasal dari buah-buahan dan sumber karbohidrat kompleks (gandum dan biji-bijian).

Kamu bisa membuat jus buah, puding buah, agar-agar dari bahan dasar buah, smoothies buah dan yoghurt, biskuit buatan sendiri berbahan gandum, biji-bijian, dan buah.

“Bisa juga dengan makanan sumber energi lainnya, seperti buah potong, olahan takjil buah-buahan, atau makanan ringan sumber karbohidrat tetapi minim gula sederhana atau pemanis tambahan,

Misalnya kue kering, crackers, atau roti gandum,” tutup Banun.

Baca juga: 5 Makanan Jika Dikonsumsi Dampaknya Bagi Kesehatan Bisa Terlihat Lebih Tua, Diantaranya Gorengan

(*)

Update Kesehatan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved