Berita Penajam Terkini

Dinas Kesehatan PPU Mulai Bagikan Ribuan Kelambu ke Pekerja IKN Nusantara

Sebanyak 40 ribu kelambu berinsektisida mulai dibagikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kepada pekerja IKN Nusantara

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Kadinkes PPU, dr. Jansje Grace Makisurat.TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM- Sebanyak 40 ribu kelambu berinsektisida mulai dibagikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim), kepada pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan PPU dr Jansje Grace Makisurat kepada TribunKaltim.Co, Selasa (28/3/2023).

Kelambu tersebut merupakan sumbangan dari Global Fund, untuk penanggulangan kasus malaria, khususnya di IKN dan juga di PPU.

“Kelambu itu lebih kepada malaria, karena sumbangan dari global fun sekitar 40 ribuan,” ungkapnya.

dr. Grace menyebut bahwa untuk daerah Sepaku, pembagian kelambu dilakukan dengan menitip kepada fasilitas kesehatan yang ada di Sepaku.

Baca juga: Dinkes Paser Bagikan Ribuan Kelambu ke Warga demi Tangkal Malaria

Baca juga: 140 Ribu Kelambu Disebar ke Wilayah Endemis Malaria di Penajam Paser Utara

Pekerja yang mau mengambil kelambu tersebut, tinggal mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

Pembagian tidak dilakukan secara langsung lantaran saat ini masih melihat tingkat kebutuhan.

“Ada yang dibagikan langsung sesuai kebutuhan karena di IKN belum ada pekerja malam, kita khususkan ini untuk pekerja malam,” sambungnya.

Kelambu ini di peruntukan untuk Sepaku, lantaran di daerah tersebut masih dalam kategori endemis malaria.

dr Grace juga menyebut bahwa daerah lain yang masih endemis malaria di PPU yakni, Kelurahan Sotek.

Baca juga: Tekan Kenaikan DBD di Balikpapan, Dinkes Sosialisasi dan Distribusikan Larvasida hingga Kelambu Air

Namun untuk mengantisipasi penyebaran malaria, kelambu juga akan dibagikan ke daerah lain seperti Penajam, Bukit Subur, Riko dan Buluminung.

“Terbanyak di Sepaku karena masih endemis untuk PPU selain Sotek,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved