Ekonomi dan Bisnis

Peningkatan Inflasi Didorong Faktor Naiknya Konsumsi Masyarakat Kaltim

Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur mengungkapkan peningkatan inflasi didorong adanya kenaikan konsumsi masyarakat Kalimantan Timur

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Keadaan perkotaan Balikpapan yang digadang-gadang sebagai beranda IKN Nusantara. Pertumbuhan UMKM terus bergerak. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur mengungkapkan peningkatan inflasi didorong adanya kenaikan konsumsi masyarakat Kalimantan Timur.

Peningkatan terbesar inflasi 0,59 persen mengacu pada kelompok pengeluarannya pada Bulan Maret 2023 dari kelompok transportasi serta makanan, minuman dan tembakau.

Kenaikan inflasi dua kelompok ini mencerminkan penguatan konsumsi masyarakat seiring meningkatnya mobilitas dan daya beli masyarakat.

"Terutama menjelang Ramadhan," terang Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Ricky P Gozali, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Inflasi Kaltim Naik 0,59 Persen Karena Dipicu Peningkatan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan

Inflasi gabungan dua Kota IHK, Kota Samarinda dan Balikpapan meningkat, seiring dengan kenaikan inflasi Kota IHK di Provinsi se-Kalimantan termasuk juga inflasi Nasional.

Dijelaskan Ricky, secara month-to-month (mtm) inflasi pada periode Maret 2023 tercatat sebesar 0,59 persen (mtm) atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 0,11 persen (mtm).

Capaian ini sejalan dengan kenaikan inflasi seluruh Provinsi di Kalimantan, dan sejalan dengan inflasi nasional.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada periode Maret 2023 tercatat mengalami kenaikan harga.

Inflasi kelompok ini tercatat sebesar 1,21 persen (mtm) atau memberikan andil 0,34 persen (mtm) terhadap inflasi Gabungan 2 Kota IHK di Kaltim.

Baca juga: Program Umat Peduli Inflasi di Balikpapan, Rahmad Masud: Bijaklah dalam Berbelanja

Pendorong inflasi pada kelompok ini ialah kenaikan harga pada komoditas cabai, beras, dan telur ayam ras.

"Pada komoditas beras, kenaikan harga seiring dengan kenaikan harga beras di level nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)," jelasnya.

"Sedangkan peningkatan harga komoditas cabai rawit dan telur ayam ras, didorong oleh tingginya permintaan menjelang bulan Ramadhan," sambung Ricky.

Untuk kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 1,53 persen (mtm) atau memberikan andil sebesar 0,20 persen (mtm).

Peningkatan inflasi kelompok ini bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara.

Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan tiket pesawat mendekati Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriyah.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved