Berita Kaltara Terkini
Indikasi Learning Recovery Ditemukan di Tanjung Selor, Kurikulum Merdeka Berkontribusi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) menemukan indikasi terjadinya learning recovery
Lebih lanjut Mark mengatakan, studi ini juga menemukan penggunaan kurikulum yang disesuaikan (kurikulum darurat, kurikulum yang disederhanakan secara mandiri, dan kurikulum prototype) mampu mempercepat learning recovery setara 4 bulan.
Guru memberikan tugas sesuai dengan kemampuan murid (pembelajaran terdiferensiasi) berkontribusi setara 3 bulan. Guru melakukan asesmen sebelum memulai materi baru berkontribusi setara 2 bulan.
Anindito Aditomo mengatakan dua pengukuran yang dilakukan Pemkab Bulungan dan INOVASI menjadi bukti keselarasan Kurikulum Merdeka dengan kebutuhan daerah dalam proses learning recovery.
Ia senang karena kehadiran Kurikulum Merdeka disambut positif oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah tidak hanya berpartisipasi untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka, tetapi memanfaatkan kehadiran kurikulum merdeka sebagai terobosan untuk menjawab kebutuhan daerah
”Salah satu contoh daerah yang secara progresif menggunakan kurikulum merdeka itu adalah Kabupaten Bulungan. Saya berharap praktik baik dari Kabupaten Bulungan ini dapat dipelajari daerah lain di Indonesia, sehingga pendidikan kita bisa benar-benar pulih dari pandemi,” tegasnya.
Praktik baik yang dicontohkan Kabupaten Bulungan juga membuktikan bahwa Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di daerah dengan beragam kondisi.
Manfaat di Sekolah
Pengakuan kontribusi karaktersitik Kurikulum Merdeka dalam proses percepatan learning recovery juga disampaikan Kepala SD Negeri 005 Tanjung Palas Timur, Ludiah Liling.
Akibat penutupan penutupan sekolah yang berkepanjangan, banyak murid di sekolah ini yang mengalami learning loss.
Ketika sekolah dibuka kembali, hanya 52 orang murid dari total 157 orang murid kelas awal (kelas 1 - 3 SD) yang lulus kompetensi literasi dasar yaitu mengenal huruf, suku kata, dan kata. 105 orang murid lainnya tidak lulus.
Namun dalam waktu enam bulan, jumlah murid yang lulus kompetensi literasi dasar bertambah sebanyak 36 orang murid.
Sehingga dalam satu semester sebanyak 88 orang (57 persen) murid kelas awal telah lulus kompetensi literasi dasar.
“Pemulihan pembelajaran ini terjadi karena kami menerapkan Kurikulum Merdeka,” terang Ludiah.
Farah Nur Fatriah adalah salah satu murid yang mengalami perkembangan pesat. Ketika memulai pembelajaran pada Juli 2022, Farah hanya mampu mengenali beberapa huruf.
Namun dalam waktu empat bulan saja, Farah sudah lancar membaca. Ia sudah mampu merangkai kata, kalimat, dan membunyikannya dengan tepat.
Komitmen Lindungi Pekerja, PT Dharma Intisawit Lestari Raih Juara I Paritrana Award Kaltara |
![]() |
---|
3 Kantor di Kaltara Digeledah, Bank Kaltimtara Hormati Proses Hukum, Tetap Jaga Kepercayaan Nasabah |
![]() |
---|
Tak Bisa Berenang, Terungkap Cara Rahmat Agar Tetap Terapung Selama 2 Hari 2 Malam di Tengah Lautan |
![]() |
---|
4 Fakta Kapal Pengangkut Sembako Terbalik di Perairan Sebatik, Nama Korban Selamat dan Masih Dicari |
![]() |
---|
4 Fakta Emas Palsu Rp1,2 Miliar di Pegadaian Nunukan Kaltara, Terungkap Setelah Nasabah Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.