Berita Kaltara Terkini

Indikasi Learning Recovery Ditemukan di Tanjung Selor, Kurikulum Merdeka Berkontribusi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) menemukan indikasi terjadinya learning recovery

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan hasil pengukuran Pemkab Bulungan dan INOVASI membuktikan bahwa Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di daerah dengan beragam kondisi. Bupati Bulungan, Syarwani, Direktur Program INOVASI, Mark Heyward, dan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo menjadi narasumber dalam kegiatan Media Briefing bertajuk Build Back Better, Pemulihan Pembelajaran Paska Pandemi-19, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Kamis (13/4).TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG SELOR – Karakteristik Kurikulum Merdeka yaitu asesmen diagnostik, pembelajaran terdiferensiasi, dan penyederhanaan kurikukum berkontribusi positif dalam proses pemulihan pembelajaran (learning recovery) di Indonesia.

Kesimpulan ini diambil setelah dua pengukuran berbeda yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) menemukan indikasi terjadinya learning recovery.

Temuan ini dipaparkan dalam kegiatan Media Briefing bertajuk Build Back Better, Pemulihan Pembelajaran Paska Pandemi-19. Bupati Bulungan, Syarwani, Direktur Program INOVASI, Mark Heyward, dan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo hadir sebagai narasumber dalam kegiatan yang berlangsung di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tips Memiih Pelatihan Kartu Prakerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Baca juga: Penyetaraan Capaian Pembelajaran Pendidikan, Pelatihan Kerja dan Pengalaman Kerja

Syarwani mengatakan penggunaan karakteristik Kurikulum Merdeka telah membantu Bulungan menahan laju hilangnya pembelajaran (learning loss). 

Kesimpulan itu diambil setelah mengukur kemampuan membaca 16.757 murid SD di Bulungan pada tahun 2022.

Hasil pengukuran tahun 2022, menunjukkan terjadinya learning loss, namun hasil 2022 masih di atas hasil pengukuran tahun 2017. Pemkab Bulungan sendiri sudah rutin melakukan pengukuran kemampuan membaca.

Pengukuran itu dilakukan pada tahun 2017, 2019, dan 2022. Perbandingan tiga data ini menjadi dasar Pemkab Bulungan untuk menarik kesimpulan.

Lebih lanjut Bupati Syarwani mengatakan, kemampuan Bulungan menahan learning loss, menjadi modal untuk memperkuat program jangka panjang memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI).

Program ini merupakan respon cepat Bupati Syarwani untuk menjawab instruksi Presiden Joko Widodo saat meresmikan KIHI pada 21 Desember 2021.

Pada saat itu Presiden Joko Widodo meminta menteri, gubernur, dan bupati bergerak cepat untuk mempersiapkan SDM KIHI. KIHI merupakan Kawasan industri hijau terbesar di dunia yang dibangun di Tanah Kuning, Bulungan.

Bupati Syarwani mengatakan, proses learning recovery mendesak dilakukan untuk memastikan anak-anak Bulungan menguasai keterampilan literasi, numerasi, dan karakter.

Ketiga keterampilan ini merupakan pondasi keterampilan abad 21 yang dibutuhkan untuk mengelola KIHI. Industri di kawasan ini membutuhkan tenaga kerja yang menguasai teknologi tinggi untuk mengelola industri petrochemical, electronic alumine, steel, new energy battery, industrial silicon, polycrystalline silicon, dan solar panel. Industri seperti ini hanya bisa dikelola oleh tenaga kerja yang memiliki keterampilan Abad 21.

Baca juga: Dibuka Juni, Formasi CPNS 2023 Diprioritaskan pada Tenaga Pendidikan, Kesehatan, dan Talenta Digital

Mark Heyward mengatakan temuan Pemkab Bulungan tidak jauh berbeda dengan hasil studi learning loss yang dilakukan INOVASI tahun 2023. Studi ini menujukkan indikasi pemulihan hasil belajar literasi dan numerasi, yaitu setara dengan 2 bulan pembelajaran.

Studi ini melibatkan 4.103 murid, 360 guru di 69 sekolah dari 7 kabupaten di 4 provinsi mitra Program INOVASI di Indonesia.

Analisis studi ini menggunakan metode Item Response Theory (IRT), regresi OLS, serta pendapat ahli matematika dan Bahasa Indonesia untuk membandingkan data hasil belajar murid tahun 2020, 2021, dan 2022. INOVASI merupakan program kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved