IKN Nusantara

Pekerja IKN Nusantara yang Mudik Lebaran Diprediksi Ajak Rekan Bekerja di Kaltim

Pekerja IKN Nusantara yang mudik lebaran diprediksi ajak rekan bekerja di Kalimantan Timur

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Arus mudik Lebaran saat ini sudah mulai mengalami lonjakan.

Terutama di kawasan Pelabuhan Semayang dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan selalu dipadati para penumpang.

Banyak di antara mereka yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga setelah beberapa tahun tak bisa pulang karena pandemi Covid-19.

Tanpa terkecuali pekerja yang berada di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur turut pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarganya.

Dilansir dari Kompas.com, situasi ini lah yang menjadi atensi khususnya bagi Dharma Lautan Utama (DLU) cabang Balikpapan.

Hal ini dikarenakan, arus balik diprediksi akan meningkat lantaran para pekerja IKN yang akan balik ke Kalimantan Timur kemungkinan membawa teman-temannya yang lain untuk bekerja di IKN.

“Iya ada dampaknya juga IKN di sini.

Jadi habis Lebaran prediksinya arus balik itu semakin tinggi karena banyak para pekerja IKN yang habis pulang kampung terus mau kembali kerja di sini dia itu ajak teman-temannya,” ujar Saleh, Kepala Cabang DLU Balikpapan pada Senin (17/4/2023).

Hal ini juga dikarenakan pemerintah tengah mengejar progres pembangunan IKN.

Sehingga dibutuhkan banyak pekerja untuk mempercepat progres pembangunan yang ditarget tahun 2024 sudah bisa terlihat infrastruktur di kawasan IKN.

“Kami juga mewawancara dengan mitra kami dan penggunanya langsung bahwa ada tren kemungkinan setelah Lebaran seperti itu.

Jadi arus balik pencari kerja dari pulau Jawa dan Sulawesi itu kemungkinan akan naik, nah itu yang harus diantisipasi,” ungkapnya.

Guna mengantisipasi lonjakan arus balik mudik tersebut, DLU menyiapkan satu armada tambahan untuk mengakomodir penumpang.

“Kebanyakan para pekerja IKN itu dari Surabaya, nah ini kami ada siapkan satu armada tambahan untuk berjaga-jaga kalau terjadi lonjakan,” pungkasnya.

Diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan 22 tower Hunian Pekerja Konstruksi di Ibu Kota Nusantara.

HPK berupa rumah susun tersebut dibangun dengan teknologi modular yang mengedepankan kecepatan konstruksi dan meminimalisir sisa material (zero waste).

Saat ini, sebanyak 12 tower sudah fungsional dan menjadi tempat tinggal bagi para pekerja konstruksi yang membangun sejumlah infrastruktur di IKN Nusantara.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, dalam proses pembangunan HPK, Kementerian PUPR menerapkan sedikitnya tiga kriteria pelaksanaan pembangunan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST).

Pertama adalah environmental atau lingkungan dengan menerapkan lean construction dan green construction.

Kedua adalah social atau sosial yang bertujuan memberikan fasilitas yang lebih layak bagi para pekerja konstruksi yang membangun IKN.

Selanjutnya yang ketiga adalah governance atau tata kelola perusahaan yakni membangun tata kelola konstruksi yang lebih rapi, sehat, efisiensi dan efektif.

Iwan menyampaikan, dalam proses pembangunan HPK, Kementerian PUPR menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 agar pekerjaan di lapangan berjalan sesuai rencana dan aman dari sisi konstruksi.

“HPK dapat menampung sebanyak 14.736 orang pekerja konstruksi.

Dan beberapa tower tersebut juga sudah dihuni oleh para pekerja konstruksi," terang Iwan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/4). (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved