Berita Paser Terkini

Libur Lebaran 2023, Jumlah Wisatawan di Kabupaten Paser Diprediksi Bakal Meningkat

Jumlah wisatawan di Kabupaten Paser diperkirakan akan meningkat selama libur Lebaran 2023.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Diah Anggraeni
Tribunkaltim.co/Syaifullah Ibrahim
Gunung Boga atau biasa disebut Gunung Embun di Desa Luan, Kecamatan Muara Samu, yang menjadi salah objek wisata unggulan di Kabupaten Paser.  

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Jumlah wisatawan di Kabupaten Paser diperkirakan akan meningkat selama libur Idul Fitri 1444 Hijriah.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Muhsin Palinrungi.

Perkiraan tersebut lantaran tidak adanya penerapan pembatasan aktivitas masyarakat seperti tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.

"Untuk wisatawan selama libur lebaran ini, kami perkirakan bisa mencapai hingga 12 ribu orang," kata Muhsin, Senin (24/4/2023).

Baca juga: Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Bupati dan Wakil Bupati Paser Gelar Open House

Sebelumnya, Disporapar Paser mencatat sepanjang tahun 2022 terdapat 40 ribu lebih wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Paser.

Dengan adanya perkiraan jumlah wisatawan yang meningkat tersebut, ia mengimbau pengelola objek wisata untuk melakukan pengelolaan yang profesional.

"Pengelolaan wisata memperhatikan keselamatan kerja, protokol kesehatan, dan CHSE (cleanliness, health, safety, enviromental sustainablity)," imbuhnya.

Pengelola objek wisata juga diimbau untuk mewaspadai potensi bencana di sekitar objek wisata demi keselamatan pengunjung dan warga sekitar.

Kepala Disporapar Paser, Muhsin Palinrungi, mengatakan pihaknya telah mengimbau kepada

"Pengelola wisata harus tetap melaksanakan SOP sesuai ketentuan dalam rangka mencegah potensi bencana, jadi kami minta agar memerhatikan perubahan cuaca dan iklim dari BMKG," sebutnya.

Baca juga: Ribuan Jamaah Padati Halaman Kantor Bupati Paser, Idul Fitri 1444 H, Maslekhan: Takbir di Mana-mana

Pengelola wisata, sambung Muhsin, diharapaknr aktif menginformasikan perubahan iklim dan cuaca kepada masyarakat di sekitar destinasi wisata.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana sejak dini.

Pengelola wisata juga harus waspada dari potensi bencana yang disebabkan kondisi wahana yang tidak lagi representatif.

"Tutup saja objek wisata yang rusak, karena dapat membahayakan. Pengelola juga harus menyediakan jalur evakuasi dengan memasang papan titik kumpul untuk mengantisipasi terjadinya bencana," pesan Muhsin.

Sementara bagi wisatawan diharapkan tetap menjaga kebersihan lingkungan, ketertiban umum, tidak berbuat asusila, serta menjaga sarana dan fasilitas yang ada.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved