Berita Viral

'Dosa-dosa' AKBP Yudha Pranata Terungkap, Kapolres Nagekeo yang Viral Tancapkan Sangkur Depan Warga

Dosa-dosa AKBP Yudha Pranata terungkap, Kapolres Nagekeo yang belakangan ini viral dan jadi sorotan masyarakat usai aksinya tancapkan sangkur depan wa

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase TribunKaltim.co via istimewa
Dosa-dosa AKBP Yudha Pranata terungkap, Kapolres Nagekeo yang belakangan ini viral dan jadi sorotan masyarakat usai aksinya tancapkan sangkur depan warga. 

TRIBUNKALTIM.CO - Dosa-dosa AKBP Yudha Pranata terungkap, Kapolres Nagekeo yang belakangan ini viral dan jadi sorotan masyarakat usai aksinya tancapkan sangkur depan warga.

Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata, viral di sosial media dan menjadi perbincangan hangat buntut aksinya menancapkan pisau di meja.

Dalam video yang beredar, tampak AKBP Yudha Pranata menancapkan pisau sangkur di atas meja saat berdialog dengan warga.

Warga yang hadir dalam dialog itu tampak menyaksikan aksi AKBP Yudha Pranata.

Dari rekaman pada video pada akun Instagram @forumwartawanpolri, terlihat AKBP Yudha tengah berdialog bersama masyarakat proyek di lokasi titik nol Waduk Lambo.

Ia kemudian terlihat marah dan tiba-tiba saja mengeluarkan sangkur.

Baca juga: Berikut Tips Mudik Lebaran Idul Fitri dari Kapolres Malinau

Rupanya aksi yang dilakukan AKBP Yudha Pranata tersebut bukan yang pertama.

Berikut beberapa dosa AKBP Yudha Pranata dilansir dari berbagai sumber:

Ancam Jurnalis

Sebelumnya aksi tak terpuji juga penah dilakukan Kapolres Nagekeo Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP Yudha Pranata belum lama.

Ia melakukan pengancaman terhadap jurnalis TribunFlores.com bernama Patrick Djawa.

Menurut Petrus Selestinus yang melaporkan AKBP Yudha Pranata ke Divisi Propam, ancaman dilakukan melalui pesan WhatsApp sehingga dianggap melakukan kekerasan melalui ITE.

Petrus mengungkapkan, telah terjadi tindakan mengancam keselamatan dan keamanan seseorang wartawan TribunFlores.com bernama Patrick Djawa dalam sebuah Group WhatsApp dengan nama "Kaisar Hitam Destroyer".

AKBP Yudha disebut memberi pesan kepada beberapa wartawan anggota grup tersebut agar membuat stres Wartawan TribunFlores.com bernama Patrick Djawa.

“Kemudian, terjadi percakapan di GWA (Group WhatsApp) KH-Destroyer dengan narasi akan mematahkan rahang Patrick Djawa dan memasukan ke sampah dan seterusnya,” ujar Petrus.

Menurutnya, tindakan AKBP Yudha bisa masuk kategori tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan, pengancaman secara psikis dan pemufakatan jahat dan ujaran kebencian melalui informasi elektronik dan dijerat dengan Pasal 45 ayat (4) jo Pasal 27 ayat (4) dan Pasal 45 A ayat (2) juncto Pasal 45 B UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.

Petrus mengatakan, tindakan AKBP Yudha itu menimbulkan rasa takut bagi Patrick Djawa. “Terutama sangat mengganggu tugasnya sehari-hari sebagai wartawan yang secara profesional dituntut independensi dan kebebasan dalam menulis berita,” katanya.

Diduga Gelapkan Barang Bukti

Selain itu, Petrus juga melaporkan AKBP Yudha Pranata atas dugaan penggelapan barang bukti.

Polres Nagekeo, NTT disebut pernah menggagalkan penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dari atas kapal pengangkut pada 15 Oktober 2022.

Dari informasi yang diperolehnya, sebanyak enam drum plastik atau sekitar 1.200 liter BBM yang dikuasai atau dimiliki oleh seseorang berinisial SPM pun diamankan di Pelabuhan Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.

Baca juga: Kapolres Bontang Ingatkan Jangan Tergiur Iming-iming Bisa Loloskan Seleksi Polri

Selanjutnya, barang bukti BBM solar sitaan dan kapal pengangkut KLM ABADI 05 menghilang tanpa ada kejelasannya.

Bahkan, diduga barang bukti itu kembali di tangan pemilik barang.

“Diduga kuat terjadi KKN dalam proses penyidikan sehingga perkaranya mangkrak hingga sekarang,” ujar Petrus.

Tancapkan Pisau Sangkur Dihadapan Warga

Terbaru, Viral di media sosial video yang menampilkan menancapkan pisau sangkur di atas meja ketika sedang berdialog dan bertemu dengan warga pemilik tanah di titik nol Waduk Lambo.

Dilansir Wartakotalive.com, warga yang berkumpul di hadapan Yudha berasal dari sekitaran lokasi titik nol Waduk Lambo, Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, NTT.

Pertemuan itu juga dihadiri juga oleh keluarga besar dari Desa Ulupulu dan wakil keluarga besar Suku Kawa.

Menurut informasi yang beredar, diketahui AKBP Yudha memimpin langsung anggotanya untuk meminta jalan mediasi dengan warga yang menutup akses di titik nol Waduk Lambo.

Masyarakat yang memiliki tanah, menurut informasi kini sudah mengikhlaskan tanah mereka demi pembangunan yang diinginkan oleh pemerintah.

Tak hanya menancapkan sangkur saja, namun Yudha disebut juga sempat memberikan peringatan keras di depan warga yang tengah berkumpul di hadapannya.

Atas kejadian tersebut Kapolda NTT Irjen Johanis Asadoma dikabarkan segera bergegas datang ke lokasi untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

“Tim gabungan dari Polda NTT sudah ke lokasi dan melakukan investigasi di Nagekeo,” kata Kapolda NTT, Irjen Johanis Asadoma, Jumat (28/4/2023).

Profil AKBP Yudha Pranata

Berikut ini profil AKBP Yudha Pranata yang dirangkum dari berbagai sumber. 

Nama AKBP Yudha Pranata menjadi perbincangan banyak orang karena pro kontra dengan berbagai kontroversi dengan gaya kepemimpinannya di ranah hukum Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebagai Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata membawahi daerah Aesesa, Nangaroro, Boawae, Mauponggo, Wolowae, Keo Tengah, Aesesa Selatan.

Dapat diketahui dari pangkatnya, AKBP Yudha Pranata merupakan Perwira Menengah (Pamen) Polri.

Dia menjabat sebagai Kapolres Nagekeo, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 24 Januari 2022, berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/166/I/KEP/2022 tanggal 24 Januari 2022 yang ditandatangani oleh Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol. Wahyu Widada.

AKBP Yudha Pranata menggantikan pejabat kapolres sebelumnya yakni AKBP Agustinus Hendrik Fai SH MH, yang dimutasi menjadi Pamen Polda NTT.

Baca juga: Mudik Lebaran 2023, Polres Berau Dirikan 10 Posko Pengamanan, Kapolres: 310 Personil Diturunkan

Terdapat tujuh Polsek yang ada di bawah komandonya.

Yakni Polsek Aesesa, Nangaroro, Boawae, Mauponggo, Wolowae, Keo Tengah, dan Aesesa Selatan.

Sebelum menjabat sebagai Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata menjabat sebagai Kabag Binopsnal Ditreskrimum di Polda NTT.

AKBP Yudha Pranata memiliki seorang istri bernama Diah Pranata.

Berikut ringkasan profilnya:

Nama Lengkap: Yudha Pranata

Agama: Islam

Pekerjaan: Anggota Polri

Pangkat Terakhir: Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP)

Jabatan: Kapolres Nagekeo, Polda NTT

Tanggal Mulai Menjabat: 24 Januari 2022

Nama Istri: Diah Pranata

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved