IKN Nusantara

Soal Lahan Hingga Tahun Politik, Alasan Investor Belum Investasi di IKN Nusantara

Soal lahan hingga tahun politik, alasan investor belum investasi di IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Realisasi investasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur, belum ada.

Hal ini sempat diungkapkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Saat ini, semua pembangunan fisik yang berlangsung di IKN Nusantara bersumber dari APBN.

Padahal, hingga kini Otorita IKN sudah menerima sekitar 200 LoI atau surat ketertarikan dari investor.

Dilansir dari Kontan, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agraria, Tata Ruang & Kawasan Sanny Iskandar mengatakan, investor selalu memperhatikan banyak faktor dalam melakukan investasi.

Terlebih jika investasi yang dilakukan merupakan jenis jangka panjang.

Menurutnya, hal tersebut kemungkinan yang menjadi penyebab belum adanya investasi yang terealisasi di IKN.

Ia menjelaskan, investor akan memperhatikan bagaimana agar investasi yang ditanamkan betul-betul memberi hal yang positif bagi perusahaan.

"Karena ini kan proyek IKN ini jangka panjang. Masalah ya pertaruhannya memang cukup besar kalau dikaitkan dengan resiko investasi.

Jadi manfaat yang diperoleh dengan resiko itu selalu beriringan, dan IKN yang termasuk di situ," kata Sanny, Rabu (3/5).

Baca juga: Wisatawan Luar Kaltim Reunian di Titik Nol IKN Nusantara

Baca juga: Otorita Bakal Kembangkan Klaster Industri Teknologi Bersih di IKN Nusantara

Keputusan realisasi investasi kata Sanny menjadi kewenangan dari masing-masing pimpinan perusahaan atau investor.

Meski, Presiden Joko Widodo sudah berkali-kali meyakinkan investor untuk masuk ke proyek IKN.

Sanny menjelaskan, soal pertanahan misalnya menjadi salah satu faktor bagaimana kelanjutan investasi.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahwa, masalah pertanahan menjadi faktor yang membuat teknis pembelian tanah menjadi penyebab investasi di IKN belum juga terealisasi.

Meski menurutnya hal tersebut tak menjadi faktor utama.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved