Amalan dan Doa

Teks Khutbah Jumat Singkat di Akhir Bulan Syawal 1444 H, Dengan Tema Terus Berkata Benar dan Jujur

Teks Khutbah Jumat Singkat di Akhir Bulan Syawal 1444 H, Dengan Tema Terus Berkata Benar dan Jujur.

Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
Wagub Hadi Mulyadi menyampaikan khotbah di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Jalan Slamet Riyadi Kota Samarinda. 

Hadirin yang Dimuliakan Allah

Kita semua pasti sepakat bahwa terus terang, berkata benar, dan jujur merupakan sikap terpuji dan layak diteladani.

Namun, adakalanya sikap-sikap itu justru dilarang karena membawa bahaya. Contohnya, dalam hal jujur dalam kemaksiatan. Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافَى إِلاَّ المُجَاهِرِينَ

Artinya: "Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujâhirîn atau orang-orang yang berterus terang dalam berbuat dosa."

وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ: يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا

Artinya: "Sungguh termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat dosa pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya padahal Allah telah menutupinya. Lalu ia berkata: Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat dosa begini dan begitu."

وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللهِ عَنْهُ. (متفق عليه)

Artinya: "Sebenarnya di malam hari Tuhannya telah menutupi perbuatan dosanya itu, tetapi di pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah." (Muttafaqun ‘Alaih).

Jamaah yang Mulia

Sekilas hadits di atas terasa aneh. Mengapa ketika berbuat dosa dan tidak jujur justru diampuni Allah, sedangkan orang yang jujur tidak mendapat ampunan? Ketidakjujuran dalam kemaksiatan bukan berarti berbohong.

Karena ketidakjujuran dalam hadits di atas adalah ketidakjujuran dalam arti tidak menceritakan kesalahan dan dosa.

Setidaknya ada satu alasan penting tentang hal itu. Orang yang berbuat dosa, kemudian jujur dan menceritakan kepada orang lain akan membuka kemungkinan dilakukannya dosa serupa dalam lingkup yang lebih luas.

Ketika suatu kemungkaran diumbar begitu saja dan dianggap biasa, maka akan melahirkan gerakan masif untuk melakukan kemungkaran itu.

Seperti korupsi, riba, menggunjing, dan kemaksiatan lainnya yang mungkin terasa biasa di sekitar kita. Misalnya, seorang guru yang jujur berkata:

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved