Ibu Kota Negara

5 Swasta yang Terlibat dalam Pengerjaan Apartemen ASN di IKN Nusantara

Pematangan konsep rancang bangun di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, seperti di antaranya infrastruktur penunjang

|
Editor: Budi Susilo
Twitter @KemenPU
Ilustrasi perencanaan konsep IKN Nusantara dengan kota penyangganya, Kota Balikpapan. Pematangan konsep rancang bangun di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, seperti di antaranya infrastruktur penunjang. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Berikut ini ada daftar nama 5 swasta yang terlibat dalam pengerjaan Apartemen ASN di IKN Nusantara.

Saat ini pemerintah terus fokuskan proses pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

Pematangan konsep rancang bangun di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, seperti di antaranya infrastruktur penunjang, tengah jadi pembahasan. Contohnya ialah rumah susun. 

Rumah susun (rusun) atau apartemen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur belum mulai konstruksi.

Baca juga: 3 Strategi Wujudkan 65 Persen Hutan di IKN Nusantara, Susun Forest Command Center

Kepala Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono mengatakan, apartemen ASN yang dimaksud adalah untuk porsi Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Belum mulai konstruksi. Mungkin unsolicated, jadi ada inisial dari mereka.

"Unsolicated itu private sector-nya yang melakukan inisiasi," kata Bambang dalam acara Membedah Peluang Investasi di IKN, di Jakarta, Selasa (23/5/2023), mengutip dari Kompas.com berjudul "Apartemen ASN IKN Porsi KPBU Belum Mulai Konstruksi."

Dalam hal ini, ada 5 sektor swasta yang terlibat, yaitu:

- Korea Land and Housing Corporation (KLHC);

- PT Risjadson Brunsfield Nusantara-CCFG Corp (Konsorsium Nusantara);

- PT Summarecon Agung Tbk;

- PT Perintis Triniti Properti Tbk (Konsorsium Triniti);

- dan PT Nindya Karya.

Baca juga: IKN Nusantara Dilengkapi Plaza Seremoni Ruang Terbuka Hijau, dari Istana ke Depan bak Monas

Sementara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap pembangunan hunian vertikal itu akan dimulai pada Juli 2023.

"Kita harapkan bisa mulai Juli (proses konstruksi) yang hunian ASN," ujar Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN, Danis H Sumadilaga, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Proses pembangunan rusun IKN rencananya akan dibangun dengan skema APBN dan KPBU.

Namun untuk saat ini tender pembangunan rusun IKN dengan skema pendanaan APBN sedang dalam proses.

Baca juga: Warga Sepaku Mengeluh, Susahnya Cari Kerja dan Berwirausaha meski Ada IKN Nusantara

Merujuk data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, tercatat ada empat proyek rusun ASN di IKN yang sedang dilelang.

Pertama, konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan rumah susun ASN 1 senilai Rp 1,7 triliun.

Kedua, konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan rumah susun ASN 2 senilai Rp 1,5 triliun.

Ketiga, konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan rumah susun ASN 3 senilai Rp 1,1 triliun.

Keempat, konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan rumah susun ASN 4 senilai Rp 1,5 triliun.

Jika tidak ada perubahan, keempat proyek tersebut dijadwalkan melangsungkan penandatanganan kontrak pada 28 Juli 2023.

Ditarget Selesai Januari 2024

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah melelang pengerjaan proyek 47 apartemen untuk rumah dinas aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri di Ibu Kota ) Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan, lelang 47 rusun ini akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.

Adapun pembiayaan pembangunan rusun ASN ini akan menggunakan dua skema, yaitu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau menggunakan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

"Ada yang sudah dimulai proses prakualifikasi untuk membangun 47 tower ASN dengan APBN.

Itu sedang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan, sudah dimulai tahapnya dengan proses ya kalau lelang itu kan seperti biasa, ada prakualifikasi dan sebagainya," ujarnya saat wawancara virtual dengan media, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Target Jokowi Pindahkan Ibu Kota ke IKN Nusantara Pada 2024 Masih On the Track

Setelah proses lelang rampung, ditargetkan pembangunan 47 rusun setinggi 12 lantai ini dapat dimulai pada Juni atau Juli 2023.

"Diharapkan pada bulan akhir Juni atau Juli itu bisa ditandatangani dan sudah bisa mulai pembangunan," kata dia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya mengungkapkan, pembangunan 47 tower rusun ini ditargetkan selesai pada Januari 2024 sehingga pembangunannya dimulai pada Juni-Juli 2023.

"Ini tadi dibahas tentang perumahan. Rumah ASN, TNI dan Polri. Sudah diputuskan 47 tower yang akan segera dibangun untuk sekitar 16.900 ASN, TNI dan Polri.

ASN 11.000 dan TNI-Polri 5.000," ujar usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin 30 Januari 2023.

Ilustrasi maket istana negara di IKN Nusantara.
Ilustrasi maket istana negara di IKN Nusantara. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Basuki bilang, untuk saat ini rumah dinas yang disediakan pemerintah untuk ASN, TNI, dan Polri berupa rusun atau apartemen. Sebab, ini disesuaikan dengan konsep IKN sebagai kota hutan (forest city).

"Nanti, setelah itu baru mungkin ada (rumah) tapak yang bisa dibeli.

Tapi, yang ini untuk ASN, TNI, dan Polri yang berdinaskan ke sana," ucap Basuki.

Kendati demikian, dia memastikan rusun yang dibangun berukuran besar sehingga dapat menampung ASN beserta keluarganya. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved