Berita Paser Terkini

Pemda Paser Bakal Bangun Tower BTS di 3 Lokasi  untuk Atasi Blankspot

Dalam mengatasi masalah blankspot di desa-desa, Pemkab Paser bakal membangun Tower Base Transceiver Station (BTS) melalui APBD.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Paser Ina Rosana, saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan terkait langkah Pemda dalam mengatasi blankspot di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Dalam mengatasi masalah blankspot di desa-desa, Pemkab Paser bakal membangun Tower Base Transceiver Station (BTS) melalui anggaran pendapatan dan belanja (APBD) Kabupaten Paser 2023. 

Terdapat 3 titik lokasi yang akan dibangun Tower BTS tahun 2023, diantaranya Desa Belimbing Kecamatan Long Ikis, Muara Toyu Kecamatan Long Kali dan Muara Payang Kecamatan Muara Komam, Rabu (24/5/2023). 

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Paser Ina Rosana mengatakan, sebelumnya terdapat 5 desa yang diusulkan untuk pembangunan BTS. 

"Berdasarkan alokasi anggaran yang ada pada kami, sebetulnya terdapat 5 desa yang diusulkan namun karena kondisi dan sektor lain masih sangat membutuhkan, maka untuk tahun ini mendapat alokasi hanya di 3 desa, sisanya mudah-mudahan di tahun anggaran yang akan datang," kata Ina di ruang kerjanya. 

Baca juga: Pemkab Antisipasi Kenaikan Harga 5 Komoditas Sembako di Paser

Untuk pembangunan BTS di Muara Toyu, pihaknya sudah menandatangani untuk kontrak pengerjaannya. 

"Untuk dua desa lainnya, sementara masih berproses di bagian pengadaan barang dan jasa," tambahnya. 

Tujuan dari pembangunan BTS tersebut, agar masyarakat dapat terlayani dalam hal pemenuhan kebutuhan jaringan dan internet, sehingga segala informasi yang bisa didapatkan, tidak mengalami kendala lagi. 

Sementara untuk tahun 2024, DKISP Paser mengusulkan 2 pembangunan tower BTS diantaranya Desa Keladen Kecamatan Tanjung Harapan dan Desa Lomu Kecamatan Batu Engau. 

Baca juga: DPRD Paser Minta Pemkab Tambah Kuota Guru Agama Kristen dan Katholik Saat Seleksi PPPK

"Kami sementara masih menyisir, dari 139 desa dan 5 kelurahan sebetulnya sudah ada jaringan di salah satu titik desa namun untuk jangkauan misalnya di beberapa RT belum kami lakukan pendataannya," terangnya. 

Guna mengatasi persoalan itu, DKISP Paser telah memiliki aplikasi Sistem Informasi Teknologi Komunikasi yang digunakan untuk memantau lebih mendetail ketersediaan jaringan yang ada di desa-desa. 

"Misalnya salah satu desa, di RT mana saja yang belum sama sekali ada jangkauan jaringan telekomunikasi, seperti itu langkah-langkah kita," ulasnya. 

Dengan luas wilayah dan kondisi geografis di Kabupaten Paser kata Ina tidak serta merta semu bisa langsung tercover pemenuhan jaringan telekomunikasi. 

Hal itupun menjadi tantangan tersendiri bagi DKISP Paser dalam mengatasi masalah ketersediaan jaringan tersebut, hingga sampai pada wilayah pelosok. 

"Saya pastikan, setiap desa itu sudah ada minimal satu titik itu ada jaringan telekomunikasinya, cuman karena luasnya desa kita ini sehingga berpengaruh pada jangkauan yang belum menyeluruh," bebernya. 

Sejauh ini, DKISP Paser telah menyediakan 313 layanan jaringan telekomunikasi meliputi seluruh OPD, kantor kecamatan, beberapa UPTD Puskesmas, sekolah-sekolah, serta beberapa fasilitas umum. 

Rencananya, DKISP Pase bakal menambah titik pelayanan untuk tahun 2023 berdasarkan banyaknya permintaan yang masuk. 

"Intinya, Pemda terus berupaya agar jaringan telekomunikasi di seluruh desa bisa menjangkau lebih luas lagi, karena ini merupakan hal yang sangat penting dan sangat dibutuhkan masyarakat, baik di sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata maupun UMKM," tutup Kepala DKISP Paser. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved