Kanwil V KPPU Kaltim Pantau Maskapai Soal Perbedaan Harga Tiket Pesawat Pulang dan Pergi dari Kaltim

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kanwil V Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kalimantan Timur memantau perbedaan harga tiket pesawat saat pergi maupun kembali ke Balikpapan dan Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, dalam beberapa pekan terakhir. 

Hal ini disampaikan Kepala Kanwil V KPPU, Manaek SM Pasaribu. Ia membeberkan, terdapat beberapa pihak masyarakat yang mengeluhkan harga tiket pesawat saat datang ke Balikpapan dan Samarinda lebih mahal. Dibanding harga tiket saat pergi dari Balikpapan dan Samarinda menuju wilayah lain. 

Selain laporan dari masyarakat, Manaek juga merasakan sendiri fenomena tersebut. Tak hanya perbedaan harga tiket saat pergi maupun pulang dari Kaltim, namun juga tiket yang sulit didapatkan dalam beberapa waktu terakhir.

"Kami memantau juga, kemarin terkait tiket dari Jakarta, kebetulan saya sendiri. Kemudian, ada beberapa yang mengeluhkan terkait keluar dari Kaltim lebih murah jauh dibandingkan saat mereka pulang," ujarnya, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: KPPU Kanwil V Kaltim Sorot Perbedaan Harga Tiket Pesawat, Menghambat Dunia Wisata

Ia membeberkan, saat perjalanan dari Balikpapan ke Jakarta, ia membeli tiket seharga Rp900 ribu. Sedangkan saat kembali ke Balikpapan, ia membeli tiket seharga Rp1,7 hingga 1,8 juta.  

"Saya juga barusan cek lagi perginya (Balikpapan-Jakarta) Rp 900 ribu hingga Rp 800 ribu. Tapi kembalinya (Jakarta-Balilpapan) sudah sekitar Rp 1,3 juta sampai Rp 1,6 juta," jelasnya. 

Manaek menambahkan, seluruh Online Travel Agent (OTA) yang menyediakan layanan akomodasi dan tiket pesawat secara daring, menyuguhkan beberapa harga tiket tersebut. 

Selain kota Minyak, KPPU juga mendapat keluhan dari pengguna jasa transportasi udara dari Bandara APT. Pranoto Samarinda.  

Baca juga: Syarat Naik Pesawat Mei 2023, Cek Aturan Penerbangan Lion Air Usai WHO Cabut Status Darurat Covid-19

"Kemarin dari dinas ekonomi Pemprov Kaltim, dia cerita dari Samarinda ke Yogya, harga perginya sekitar Rp900 ribu dan pulang ke Samarinda Rp1,6 juta" tuturnya.  

"Jadi ternyata juga di Samarinda sama dengan Balikpapan terkait harga tiket yang berbeda. Perginya murah, pulangnya harga bisa dua kali lipat," lanjut Manaek. 

Sementara itu, menurut Manaek, momentum hari raya yang memang mempengaruhi penjualan tiket pesawat telah lama berlalu. Sehingga baginya, perbedaan harga tiket pesawat baik pergi maupun pulang ke Kalimantan Timur tak berkaitan dengan masa hari raya. 

"Kami berpikir, apakah ini fenomena dari lebaran, hanya saja lebaran sudah lewat lama. Jadi bukan alasan arus mudik. Artinya tidak ada lagi alasan untuk itu. Kita perlu tau mengapa ini terjadi. Ini jadi sorotan untuk kita, karena harganya berbeda secara signifikan," ungkapnya. 

Lebih lanjut, imbuh Manaek, pihaknya akan terus memantau harga tiket pesawat tersebut. Ia juga mengimbau, agar sederet pihak terkait tidak mengambil keuntungan yang esensif. Sehingga tak mempengaruhi beberapa sektor, termasuk pariwisata.  

Sebab baginya, harga tiket yang berbeda antara pergi maupun kembali ke Kaltim akan mempengaruhi minat pendatang maupun masyarakat asli daerah yang ingin bepergian. 

Baca juga: Sampai 28 Mei 2023, Ada Diskon Tiket Pesawat Garuda hingga 80 Persen