Berita Samarinda Terkini
FESyar KTI 2023 Canangkan 3 Strategi, Bisa jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru
Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) 2023 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur diharap dapat menjadi spirit baru
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) 2023 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur diharap dapat menjadi spirit baru dalam menumbuhkan ekonomi.
Deputi Gubernur Bank indonesia, Doni P Joewono yang hadir langsung di Kota Samarinda, mengungkapkan lebih jauh terkait FESyar KTI 2023.
Bank Indonesia bersama mitra strategis berkomitmen guna mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah di kawasan timur Indonesia (KTI).
Baca juga: Festival Ekonomi Syariah KTI Dibuka, KPw Bank Indonesia Kaltim Jadi Host Tahun Ini
"Melalui 3 langkah strategis kita canangkan pada Opening Ceremony Pembukaan Festival Ekonomi Syariah atau FESyar KTI 2023 di Kota Samarinda," tegas Doni P. Joewono.
Lebih lanjut, langkah-langkah strategis yang dilakukan pertama, penguatan halal value chain.
Melalui akselerasi proses sertifikasi halal khususnya produk-produk UMKM melalui peluncuran Gerakan 1.000 SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis) se-KTI.
Serta peluncuran website halal point Kaltim sebagai pusat informasi syariah pada wilayah Kaltim.
Kedua, peluncuran gerakan 10.000 transaksi Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) menggunakan QRIS guna mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah.
Baca juga: Bayar Pakai Kartu Bank Syariah Indonesia Gratis Sirup, Cek promo Indomaret Hari ini
Ketiga, penerapan halal lifestyle pada sektor prioritas halal food, fashion, serta pariwisata ramah muslim yang tercermin pada rangkaian kompetisi yang diselenggarakan.
"FESyar KTI 2023 merupakan langkah awal menuju perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 yang puncaknya akan diselenggarakan pada 24-29 Oktober 2023 di Jakarta," terang Doni P Joewono.
Diterangkannya juga, bahwa ekonomi syariah akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru, sehingga pengembangannya perlu dilakukan secara bersama-sama.
"Bank Indonesia selalu mengupayakan agar pengembangan ekonomi syariah selalu didukung oleh digitalisasi," lanjutnya.
Beberapa hal yang sudah diterapkan di antaranya adalah digitalisasi dalam ekosistem halal, digitalisasi terkait dengan keuangan sosial syariah, serta edukasi dan literasi yang menggunakan platform media digital.
Baca juga: Wujudkan Komitmen dalam Memberikan Manfaat, AXA Mandiri Unit Syariah Serahkan Klaim Rp 789,44 Juta
"Kenapa ekonomi syariah ingin maju, pak Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin berpesan, seluruh pihak yang ada untuk mengembangkan hal tersebut. Tentunya, ekonomi syariah bisa menjadi sumber ekonomi baru," jelasnya.
Mantan Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Barat ini mengungkapkan juga mengatakan bahwa terkait ekonomi syariah paling penting ialah literasi, karena tak banyak masyarakat tahu terkait prinsip-prinsip ekonomi syariah.
"Penguatan ekonomi syariah, instrumen keuangan syariah melalui makanan dan lifestyle. Tentunya Bank Indonesia akan support," ucapnya.
Dukungan Bank Indonesia sendiri juga dalam digitalisasi, utamanya juga dilakukan melalui sistem pembayaran, yakni melalui penerapan QRIS, BI-FAST, dan Kartu Kredit Indonesia (KKI). (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.