Berita Kaltim Terkini

Keberhasilan Gubernur Kaltim Isran Noor Menjual Sisa Emisi Karbon

Kini, gas buang (emisi karbon) Bumi Mulawarman kembali terjual satu juta ton metrik ekuivalen dari 10 juta metrik ton.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
Gubernur Isran Noor menyampaikan sisa emisi karbon telah berhasil dijual ke World Bank dan otomatis program untuk menekan emisi karbon akan tertambah adanya dana dari penjualan tersebut. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Gubernur Kaltim Isran Noor kembali mengungkap keberhasilannya menjual 22 juta metrik ton ekuivalen emisi karbon dari total 32 juta ton, seharga USD 110 juta atau setara Rp1,6 triliun.

Kini, gas buang (emisi karbon) Bumi Mulawarman kembali terjual satu juta ton metrik ekuivalen dari 10 juta metrik ton sisa dari 22 juta metrik ton carbon dioxide ekuivalen yang sudah terjual.

"32 juta metrik ton, terjual 22 juta metrik ton seharga 110 juta US Dollar atau dihargai 5 US dollar per ton," sebutnya.

"Saat ini kembali terjual satu juta metrik ton, dari sisa 10 juta metrik ton itu, seharga USD 30 per ton," imbuh Isran Noor.

Baca juga: Isran Noor Belajar soal Emisi Karbon di Brazil: Wajar karena Ada Hutan Amazon

Potensi emisi karbon Kaltim sampai saat ini masih ada sekitar 9 juta metrik ton dan berpeluang dijual terbuka (perdagangan karbon) di pasar dunia.

"Harga karbon itu sebenarnya 50 US dollar per ton, bukan lima dollar, tetapi syukur jua hak daripada ndik. Tapi, satu juta ton ini, karbon kita dibeli seharga 30 US dollar per tonnya," kata Isran Noor.

Terjualnya 1 juta dari sisa 10 juta metrik ton ekuivalen emisi karbon Kaltim, saat Isran Noor berkunjung ke kantor World Bank di Washington DC, Amerika Serikat, setelah sebelumnya mengikuti pertemuan di Mato Grosso, salah satu negara bagian di Brasil.

Isran Noor bercerita, di hadapan para petinggi dan pejabat World Bank, ia menjelaskan bagaimana upaya Pemerintah bersama rakyat Benua Etam mempertahankan dan mengembangkan hutan, serta melestarikan lingkungan.

Akhirnya, World Bank menghargai kerja keras semua pihak.

Buktinya, kata Isran Noor, mau membeli kembali sisa emisi karbon Kaltim, meski hanya satu juta ton dari 10 ton sisa penjualan sebelumnya.

Kegiatan Gubernur Isran Noor dan rombongan Pemprov Kaltim saat berada di Negara Brazil, tampak menghadiri kegiatan dan diskusi terkait penurunan emisi karbon serta mempelajari penurunan deforestasi dan degradasi hutan.
Kegiatan Gubernur Isran Noor dan rombongan Pemprov Kaltim saat berada di Negara Brazil, tampak menghadiri kegiatan dan diskusi terkait penurunan emisi karbon serta mempelajari penurunan deforestasi dan degradasi hutan. (HO/Pemprov Kaltim)

Meski demikian, harga yang ditawarkan cukup bersaing.

Yakni, sebesar 30 US Dollar per ton. Berarti akan ada sekitar Rp4,5 triliun lagi masuk ke kas daerah, juga kantong Pemerintah Indonesia.

"Setelah sepakat. Saya sampaikan Kaltim dan Indonesia sudah menepati janji. Tapi, kalau World Bank tidak menepati janji, maka saya berjanji saat kembali ke tanah air, hutan-hutan akan saya konversi ke fungsi lain. Iya, kita babat saja, kalau mereka ingkar janji membayar," jelas Isran Noor menceritakan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved