Kesbangpol Paser Minta FKDM Mampu Deteksi Dini Potensi Konflik saat Pemilu 2024

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Paser telah melakukan pembinaan kepada Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di empat kecamatan.

Pembinaan tersebut dilakukan dalam rangka deteksi dini dan mencegah potensi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) keamanan di Kabupaten Paser.

Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Paser, Joko Santoso mengatakan pada empat FKDM diantaranya Kecamatan Muara Komam, Long Ikis, Kuaro, dan Batu Engau.

"Pembinaan kita lakukan guna meningkatkan kemampuan pengurus FKDM," terang Joko, Senin (12/6/2023).

Usai dilakukan pembinaan, FKDM diharapkan mampu melaporkan setiap potensi ATHG di wilayah masing-masing.

Baca juga: Insan Pertanian Paser Peserta Penas KTNA Curhat ke Bupati, Ini yang Disampaikan ke dr Fahmi Fadli

"Sehingga dengan terdeteksinya potensi ATHG tersebut bisa dilakukan pencegahan agar tidak sampai terjadi ataupun membesar dan meluas," sambungnya.

Dalam setiap kegiatan pembinaan, Bakesbangpol Paser akan memberikan pemahaman kepada pengurus FKDM kecamatan.

Pemahaman yang dimaksud berupa tugas dan fungsi FKDM sebagaimana diatur dalam Permendagri nomor 46 tahun 2019.

"Kami bina mereka mulai dari teknis pembuatan laporan, apa yang harus dilaporkan, bagaimana cara melaporkan, dan bagaimana cara mencegah apabila ada potensi konflik," beber Joko.

Ia menilai, FKDM memiliki peran penting dalam melakukan deteksi dini dan mencegah dini potensi ATHG.

Baca juga: Profil Bupati Paser, Fadli Fahmi Ternyata Hobi Tenis Meja dan Sering Ikut Kejuaraan

"Apalagi di tahun 2024 akan dilaksanakan pemilu legislatif, pemilu presiden dan wakil presiden serta pemilu kepala daerah," tambah Joko.

Kedepannya, seluruh FKDM akan dilakukan pembinaan agar mereka mampu mendeteksi potensi konflik dalam pelaksanaan pemilu tahun depan.

"Untuk menghadapi pemilu 2024 kita juga akan melaksanakan rakor FKDM se-Kabupaten Paser, jadi sekecil apapun potensi konflik harus bisa dicegah sedini mungkin," tutup Joko. (*)