Berita Nasional Terkini

Mario Dandy Sempat Ditelpon Rafael Alun saat Diperiksa di Polsek hingga Janji Bebaskan Shane dan AGH

Mario Dandy ternyata sempat ditelpon ayahnya, Rafael Alun saat diperiksa di Polsek hingga ua janji bebaskan Shane Lukas dan AGH.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/JOY ANDRE T
Mario Dandy Satriyo yang tampak tersenyum lebar usai sidang pemeriksaan saksi di ruang sidang utama Prof Oemar Seno Adji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023) malam selesai digelar. Mario Dandy ternyata sempat ditelpon ayahnya, Rafael Alun saat diperiksa di Polsek hingga ua janji bebaskan Shane Lukas dan AGH. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sidang terdakwa Mario Dandy dalam kasus penganiayaan terhadap David Ozora mengungkap sejumlah fakta.

Di antaranya fakta yang diungkap ayah David Ozora, Jonathan Latumahina yang dihadirkan sebagai saksi. 

Setelah penganiayaan terhadap David Ozora, Mario Dandy, Shane Lukas dan AGH dibawa ke Polsek Pesanggarahan.

Ternyata saat berada di Polsek Pesanggarahan ini terungkap kelakuan ketiga tersangka pelaku penganiayaan terhadap David Ozora.

Selain itu, Mario Dandy juga sempat mengumbar janji akan membebaskan Shane Lukas dan AGH, yang kini sudah berstatus mantan kekasihnya. 

Meski tak mendengar secara langsung, namun Jonathan selaku ayah D mendapatkan informasi tersebut dari orang yang sangat terpercaya, yakni Rudi, Natalia, dan Rustam Atala.

Rudi dan Natalia adalah saksi dalam kasus penganiayaan D, mereka merupakan orang tua dari teman D.

Sementara Rustam Atala adalah saudara Jonathan.

"Obrolan mereka, para pelaku ini, karena pada denger juga, obrolan di Polsek.

'Tenang aja, kalian itu ga akan kena', yang ngomong ini si Dandy," kata Jo dilansir dari YouTube KompasTV seperti dikutip TribunKaltim.co dari BangkaPos.com di artikel berjudul Ternyata Rafael Alun Sempat Telepon Mario Dandy Terkait Kasus Penganiayaan D, Janjikan Kebebasan?

"'Kalian itu ga akan kena, si Agnes sama di Shane, nanti diurusin sama papa, aku aja paling cuma 2 tahun 8 bulan'," sambung Jo mengulang kalimat yang diduga diucapkan oleh Mario Dandy.

Baca juga: Berita Mario Dandy Terbaru: Fakta-Fakta Baru Terbongkar, Dipersulit di RS hingga Ancaman Penembakan

Bermula dari situ, ayah D mulai curiga jika para pelaku yang telah melakukan penganiayaan terhadap putranya adalah bukan orang sembarangan.

"Dari situ saya langsung beranggapan ini ada yang ga beres, anak saya ini korban," tegas Jo.

Kesaksian yang diberikan oleh Jonathan itu ternyata mendapat bantahan dari Mario Dandy.

Saat diberi kesempatan bicara oleh hakim, Mario Dandy membantah keterangan tersebut.

"Saya keberatan soal yang katanya saya mau nyelamatin Shane, ayah saya yang bakal selamatin Shane, itu tidak benar," tutur Mario Dandy.

Meski membantah, namun pernyataan yang disampaikan oleh Jonathan Latuhamina diperkuat oleh Happy Sihombong, kuasa hukum Shane.

Mengutip dari kanal YouTube KompasTV dalam program Sapa Indonesia Pagi yang tayang pada Kamis (14/6/2023), Happy Sihombong membenarkan ucapan Jo.

Ia mengatakan jika kliennya memang belum mengungkapkan secara gamblang.

Namun dalam BAP-nya, Shane Lukas menyertakan pernyataan yang sama dengan yang disampaikan oleh Jonathan, ayah D.

Bahkan Shane menuliskan kronologisnya, bahwa Rafael Alun sempat menelepon Mario Dandy ketika mereka tengah berada di Polsek Pesanggrahan.

Baca juga: Mario Dandy Cengengesan saat Minta Maaf karena Menganiaya David Ozora, Pengacara: Reaksi Spontan

"Jadi Shane belum menyatakan itu, tapi dalam BAP-nya memang seperti itu, dalam BAP-nya bapaknya M, orang tuanya M itu menelepon M pada saat di Polsek Pesanggrahan dan mengatakan apa yang telah diungkapkan dalam persidangan kemaren itu," kata Happy.

"Cuma kan Shane belum berani mengungkapkan dia, karena belum waktunya dia untuk menyampaikan fakta-fakta persidangan itu," jelas Happy Sihombong.

"Dalam BAP ada seperti itu, BAP saya nanti akan terungkap juga," tegasnya lagi.

Mario Dandy Ancam Tembak D, Bermesraan usai Lakukan Penganiayaan

Tidak berhenti sampai di sana, Jo juga membeberkan adanya ancaman nyata yang dilontarkan Mario terhadap D melalui pesan WhatsApp.

Pesan itu ditemukan Jo saat melihat riwayat pesan WhatsApp antara sang anak dengan AG.

"Ancamannya cukup parah kalau saya bilang, karena di situ disebutkan akan melakukan penembakan kepada D, akan nelepon Brimob, akan 'menyelesaikan' D, persis seperti di minutasi sidang AG saat Dandy jadi saksi," tutur Jo dikutip dari Kompas.com.

"WhatsApp-nya dengan nomornya AG, tetapi di WhatsApp tersebut beberapa kali pelaku menyebutkan 'gua Dandy'.

Jadi, handphone-nya AG dipakai Dandy," imbuh Jo.

Jo mengatakan, Mario Dandy menebar ancaman penembakan lantaran D tak mau menemui dirinya beberapa saat sebelum penganiayaan terjadi.

Baca juga: 5 Fakta Mario Dandy Terungkap di Sidang: Ancam Tembak Korban Pakai Brimob, Pecicilan Seperti Petinju

"Di situlah kemudian ada ancaman mau nembak. 'Lu kalau batu (tidak mau menemui Mario), gue teleponin Brimob gue lu'. Ada nembak, ada mau manggil Brimob. Seperti itu," kata Jo.

Selain itu, Natalia juga memberikan keterangan baru di persidangan.

Saat datang ke Mapolsek Pesanggrahan setelah penganiayaan D, saksi Natalia mengaku melihat Mario dan AG bermesraan.

Natalia bahkan menilai Mario dan AG tak memiliki rasa penyesalan. Sebab, keduanya masih sempat tertawa.

Momen itu dilihat dengan mata kepala Natalia bersama sang suami saat diperiksa di Mapolsek Pesanggrahan.

Ruang tempat pemeriksaan Natalia dan Rudi dengan ruangan tempat Mario, Shane, dan AG saat itu hanya dibatasi kaca. Oleh sebab itu, aktivitas mereka terlihat jelas.

"Yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri adalah anak pelaku (AG) dan pelaku ( Mario Dandy) itu bisa-bisanya bermesra-mesraan dengan wajah semringah, bukan wajah penyesalan," ujar Natalia di hadapan majelis hakim.

"Lalu Shane 'genjrang-genjreng' (gitar), bukan memetik ya, tapi benar-benar 'genjrang-genjreng' dengan ekspresi tanpa ada perasaan (menyesal)," tambahnya.

Natalia juga tak habis pikir dengan kelakuan ketiga terdakwa.

Natalia menilai, para terdakwa tidak menunjukkan rasa empati sedikit pun.

"Gini deh, dia kan tahu saya ini orangtua dari temannya yang mereka siksa, terus mereka enggak menunjukkan empati,

'Eh ada orangtua teman itu, lu jangan kelihatan happy dong jangan kelihatan nyanyi-nyanyi dong', kan harusnya begitu," ujar Natalia.

Baca juga: Di Kantor Polisi, Shane Lukas Asyik Main Gitar, Mario Dandy dan AGH Mesra-Mesraan

(Bangkapos.com/Fitri Wahyuni)

Berita Nasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved