Berita Kaltara Terkini
Sambangi Suku Punan Batu di Hutan Kaltara Datu Karim Naik Perahu Dayung, Perlu Waktu Sepekan
Hubungan baik antara Kesultanan Bulungan dengan Suku Punan Batu di belantara Kalimantan Utara di Kabupaten Bulungan telah terjalin sejak lama.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Mathias Masan Ola
"Lalu saat saya masih PNS saya sudah mulai masuk ke sini lagi, jadi datangnya tiap Sabtu Minggu, dan sejak saya pensiun dari PNS tahun 2008 saya akhirnya full di sini," ujar Datu Karim.
Menurutnya menjalin relasi dan memperoleh kepercayaan dari Suku Punan Batu bukanlah pekerjaan yang mudah.
Datu Karim perlu meyakinkan Suku Punan Batu bahwa kedatangannya memiliki maksud baik.
Lambat laun kepercayaan tersebut terjalin, Datu Karim kini memiliki peran penting dalam hidup Suku Punan Batu, karena ia mampu menyediakan kebutuhan suku tersebut.
Kebutuhan tersebut beragam, mulai dari beras, minyak goreng, rokok, parang, mesin ketinting hingga handphone, bahkan Datu Karim juga membangunkan sejumlah rumah sederhana untuk tempat tinggal Suku Punan Batu.
Adapun Suku Punan Batu menjualkan hasil hutan yang didapat mulai dari madu hutan hingga sarang burung walet lewat Datu Karim.
"Dulu mereka belum percaya orang luar, jadi waktu itu mereka titip saya untuk beli makanan, tembakau beli parang, kemudian baru mereka percaya sama saya," ujarnya.
Keberadaan Datu Karim sangat dirasakan bermanfaat oleh Suku Punan Batu. Ukop dan Bonon misalnya mendapatkan pasokan beras dan kebutuhan makanan lainnya dari Datu Karim.
Saat ini Beras dan sembako lainnya seakan menjadi kebutuhan Suku Punan Batu sebab hutan tempat mereka tinggal kini tak lagi menjanjikan.
"Dari Datu dapat minyak, beras, ada juga yang bantu-bantu Datu dan mereka belikan handphone juga," kata Ukop.
"Kami ya sekarang juga makan beras ini dari Datu," kata Bonon, menimpali.
Hal yang sama juga diungkapkan Heri, terkadang meski ia tak bisa mendapatkan hasil hutan untuk dijual maka Datu Karim kerap memberikan sembako secara cuma-cuma.
"Kalau beras ini ya dapat dari Datu, kalau kebetulan kita bisa bayarnya kita bayar, tapi kalau tidak ada ya kita dikasih sama Datu," kata Heri.
Tak hanya memasok sembako, Heri mengungkapkan Datu Karim juga membantu Suku Punan Batu ketika sakit.
Jika sakit parah dan perlu dirujuk ke rumah sakit di Tanjung Selor, maka Datu Karim yang bakal menanggung biayanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.