Breaking News

Demo Turunkan Tarif PDAM

Ketua DPRD PPU Minta Kenaikan Tarif Air Bersih Perumda Danum Taka Dievaluasi

Ketua DPRD Penajam Paser Utara Syahrudin M Noor menyayangkan kenaikan tarif PDAM Danum Taka

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
RDP DPRD PPU dengan Pemkab dan Perumda Air Minum Danum Taka PPU, terkait kenaikan tarif air bersih.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Ketua DPRD Penajam Paser Utara Syahrudin M Noor menyayangkan kenaikan tarif PDAM Danum Taka.

Kenaikan tarif sebelumnya kata dia, tidak mendapat persetujuan dari legislatif.

Pasalnya, dari paparan Perumda Air Minum Danum Taka PPU, pendapatannya mencapai sekitar Rp2 miliar sedangkan pengeluarannya sekitar Rp1,9 miliar.

Artinya, masih ada surplus anggaran yang bisa digunakan untuk biaya operasional, tanpa perlu menaikkan tarif secara keseluruhan.

Baca juga: Bupati PPU Hamdam Temui Demonstran, Beri Solusi Potongan Tarif Bagi Pelanggan Kurang Mampu

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Penajam Paser Utara Demo, Desak Pemkab Turunkan Tarif PDAM

“Kita berharap sudah terpenuhi kebutuhan dasar dari masyarakat itu terutama dari sisi air minum, saya kira itu sudah keberkahan dan sebuah manajemen yang cukup baik,” ungkap Syahrudin M Noor pada Senin (19/6/2023).

Sebelumnya kata dia, DPRD juga mengusulkan agar kenaikan tarif dilakukan secara bertahap.

Namun, pihak Perumda tetap menaikkan dengan tarif pada kubikasi kedua.

Misalnya, di kubikasi pertama, pelanggan kategori R1 membayar sekitar Rp3.000, kemudian langsung naik beberapa kali lipat pada kubikasi berikutnya.

“Masuk tarif kedua sudah naik itu yang membebani, tarif duanya itu yang berat, kami kemarin menyarankan bertahap dulu paling tidak tahap awal 30 persen dulu, masuk lagi 30 persen sisanya 40 persen itu baru diterapkan kalau tidak dirasa berat yang sebelumnya itu ” sambungnya.

Politisi Partai Demokrat itu menginginkan formulasi kebijakan tarif air bersih yang akan diterapkan nantinya, dikaji dengan baik dan mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat.

Kata dia, pihaknya juga akan menyetujui apabila opsi penyertaan modal nantinya dipilih oleh pemerintah daerah, selama itu untuk kebutuhan masyarakat Benuo Taka.

“Memungkinkan selama menyampaikan ke kita kebutuhannya untuk apa,” ucapnya.

Namun demikian, ia menekankan bahwa seharusnya kenaikan tarif bisa dibarengi dengan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan.

Air yang dihasilkan tidak lagi keruh, serta rutin mengalir tanpa perlu ada jadwal lagi.

“Kalau memang kualitasnya bagus pelayanannya bagus pasti tidak memberatkan masyarakat. Tetapi jadi tanda tanya harga naik tapi kualitas air hitam keruh,” tegasnya.

Baca juga: Berlangsung Alot, RDP Tarif PDAM di Penajam Paser Utara tak Buahkan Hasil

Harapannya, kinerja PDAM tidak lagi dinilai dari seberapa besar sumbangsinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), melainkan cakupan layanan dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

“Memang kita harapkan tidak untung-untung, artinya kita tidak harapkan berap asih PAD nya, kita berharap yang penting sudah terpenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved