Berita Berau Terkini

Kepala Distanak Berau Sebut Hewan Kurban yang Miliki Barcode di Telinga Terdaftar Secara Nasional

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Junaidi memastikan setiap hewan kurban sapi di Berau telah terdaftar secara nasional

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, bersama Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, saat meninjau depo penjualan hewan kurban di Jalan H.M Isa III, Tanjung Redeb, Selasa (20/6/2023).TRIBUN KALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Junaidi memastikan setiap hewan kurban sapi di Berau telah terdaftar secara nasional.

Hal ini disampaikannya usai meninjau bersama Bupati Berau Sri Juniarsih, ke depo penjualan hewan kurban di Jalan H.M Isa III, Tanjung Redeb, Selasa (20/6/2023).

Di mana ada tiga lokasi depo jula beli di sana yang telah ditinjaunya, guna melakukan pengecekan terhadap ketersedian hewan kurban menjelang Idul Adha 2023

Kepala Distanak Berau, Junaidi pastikan saat ini setiap sapi yang ada di Berau telah terdaftar secara nasional.

Baca juga: Harga Sapi di Bontang Naik Jelang Idul Adha, Sesilih Rp 3 Juta Dibanding Tahun Lalu

Baca juga: Jelang Idul Adha, Bupati Berau Sebut Sapi Dipasang Barcode Diletakan di Telinga yang Layak Dipotong

Ia menjelaskan dapat diketahui melalui barcode atau kode identifikasi khusus yang telah tertempel di telinga hewan ternak itu.

Maka, ketika dilakukan scaning gawai dapat dimunculkan informasi terkait nama pemilik sapi, lalu jadwal vaksinasi hingga informasi soal masa karantinanya.

"Jadi itu sudah terkoneksi dari sistem yang ada di kementerian. Itu sudah lengkap informasinya melalui barcode tersebut," ungkapnya diwawancarai di lokasi.

Lebih lanjut ia terangkan, diketahui bahwa tahun 2023 ini, khusus sapinya saja sudah mencapai 1.255 ekor dan masih ada 60 ekor sapi yang masih dalam pengiriman.

Sapi-sapi yang ada di Bumi Batiwakkal ini terang Junaidi, ada yang didatangan dari luar Kalimnatan yakni Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Dari luar itu ada dari NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Jadi sapi-sapi itu belum sampai ke sini sapi sudah dikarantina," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, soal adanya barcode pada setiap sapi yang ada di Berau. 

Bupati Sri Juniarsih Mas menyebutkan dari setiap sapi yang dipajang di setiap depo tersebut, adanya terdapat barcode atau kode khususnya masing-masing.

Baca juga: Cara Pemprov Kaltim Cegah Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi Kurban Idul Adha 2023

Dengan adanya barcode yang ada di letakan di bagian telinga tersebut, sudah dapat dipastikan hewan itu terdaftar dan telah siap untuk diperjualbelikan.

"Dan juga bisa sudah dipastika bahwa sapi tersebut sehat," sebutnya ditemui awak media di kegiatan pemantauan yang sama. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved