Berita Nasional Terkini
Ponpes Al Zaytun Lakukan Praktek Pemerasan Harta Jamaah, Ada yang Jual Diri hingga Depresi
Mantan pengurus Ponpes Al Zaytun, Ken Setiawan terus membongkar praktek mengerikan yang terjadi di dalam Ponpes Al Zaytun.
Tak hanya itu, ada pula jemaah wanita yang salat di antara jemaah laki-laki.
Setelah viral, pihak Ponpeas Al-Zaytun angkat bicara menjelaskan alasan salat Id berjarak.
Hal itu diungkapkan pejabat Kemenag Indramayu yang mendatangi langsung Pimpinan Mahad Al-Zaytun Indramayu, Syekh Panji Gumilang.
Baca juga: Terjawab Identitas Mustopa Penembak Kantor MUI, Ngaku Tuhan dan Pernah Rusak Kantor DPRD Lampung
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Indramayu, Aan Fathul Anwar mengatakan, dalam pertemuan itu ada sejumlah poin yang ditanyakan pihaknya.
Satu di antaranya soal alasan saf jemaah dibuat berjarak.
Menurut penjelasan pihak ponpes, mereka mengambil dasar hukum Al Quran Surat Al-Mujadalah ayat 11.
"Yang mana artinya itu 'Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu," ujar Aan menirukan penjelasan pihak Mahad Al-Zaytun Indramayu, Jumat (28/4/2023).
Menurut Aan, Ponpes Al-Zaytun juga menyampaikan bahkan dalam Islam tidak melarang pelaksaan salat berjarak.
Mereka beranggapan justru dianjurkan memberikan ruang agar jangan terlalu berdesak-desakan.
Alasan Jemaah Perempuan Bercampur dengan Jemaah Laki-laki
Sedangkan terkait bercampurnya jemaah laki-laki dan perempuan, disampaikan Aan, pihak Mahad Al-Zaytun menjelaskan bahwa hal itu sebagai bentuk pemuliaan terhadap perempuan.
"Itu pemahaman dia. Dan kami menghargai pemahaman dan pola pikir beliau terkait memuliakan perempuan," ujarnya.
Aan menambahkan, pada kesempatan itu, karena dinilai menjadi kontroversi, pihak Mahad justru balik bertanya perihal apa salahnya memuliakan perempuan.
"Dan perempuan yang ada di samping saya itu perempuan yang sangat saya muliakan sekali. Apakah salah ketika saya memuliakan seorang perempuan?" ujar Aan menirukan ucapan pimpinan Ponpes Al-Zaytun.
Berdasarkan informasi yang beredar, perempuan yang nampak pada rekaman video salat idulfitri yang viral itu diduga adalah istri dari Syekh Panji Gumilang.
Di sisi lain, berdasarkan pernyataan pengurus MUI Pusat, bercampurnya jemaah laki-laki dan perempuan dalam hukumnya makruh dan salatnya tetap sah.
Baca juga: Terbongkar Identitas Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat, Mustopa Pernah Rusak Kantor DPRD Lampung
Namun dalam hal ini, pihak Kementerian Agama Indramayu menyerahkan pemahaman tersebut ke pihak Mahad karena merupakan sebuah pilihan, pasalnya makruh bersifat abu-abu.
"Dan salat Ied itu sunah. Kenapa yang sunah harus dipermasalahkan?" ujar Aan kembali menirukan kembali ucapan pimpinan Mahad Al-Zaytun.
Selain itu, Kemenag juga menanyakan soal adanya laki-laki nasrani yang ikut dalam barisan jemaah salat idulfitri.
Pihak Ponpes Al-Zaytun beranggapan perihal hal tersebut adalah bentuk penghormatan kemanusiaan.
"Itu mungkin menghormati," ujar Aan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Praktik Mengerikan Ponpes Al Zaytun Dibongkar Mantan Pengurus : Jual Diri Hingga Depresi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.