IKN Nusantara

22 dari 88 Paket Proyek di IKN Nusantara Senilai Rp 2,6 T Sudah Teken Kontrak

22 dari 88 paket proyek di IKN Nusantara senilai Rp 2,6 triliun sudah teken kontrak

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur, terus dikebut.

Dilansir dari Kompas.com, Ditjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencatat per 16 Juni 2023 sebanyak 22 paket proyek khusus IKN Nusantara sudah terkontrak.

Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra mengatakan, 22 paket itu senilai Rp 2,68 triliun atau 25 persen dari total 88 paket proyek senilai Rp 8,46 triliun.

Adapun 22 paket proyek yang sudah terkontrak ini kebanyakan dari sektor Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, maupun Perumahan.

"Sampai saat ini ada 88 paket pekerjaan IKN senilai Rp 8,46 triliun pagu DIPA atau Rp 25,58 triliun pagu pengadaan dengan status yang sudah terkontrak sebanyak 25 persen atau 22 paket senilai Rp 2,68 triliun," ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/6/2023).

Sementara, jumlah paket yang masih dalam proses tender sebanyak 40 paket senilai Rp 1,64 triliun atau mencapai 45,5 persen dari total 88 paket.

Dari 40 paket itu, sebanyak 6 paket atau 15 persen sudah penetapan pemenang tender sedangkan 34 paket sisanya atau 85 persen belum penetapan.

Dengan demikian, per 16 Juni masih ada 26 paket proyek senilai Rp 4,14 triliun atau 29,4 persen dari total paket masih belum ditender.

Baca juga: Alasan Cinta, Korea Selatan Komitmen Bantu Indonesia Wujudkan IKN Nusantara

Baca juga: Pria Diduga Kena Rampok di Samboja Kukar Ternyata Pelaku Pencurian di Kawasan IKN Nusantara

"88 paket tadi ini ada 26 paket yang belum tender ya, ada 40 paket yang proses tender, ada yang terkontrak 22 paket.

Total paketnya 88 sementara ini, bisa jadi akan bertambah," ucapnya setelah RDP.

Arief memastikan material konstruksi yang digunakan untuk pembangunan di IKN akan menggunakan material yang ramah lingkungan dan green construction.

"Ada beberapa upaya kita untuk memastikan badan usaha menggunakan material yang ramah lingkungan," kata dia.

Kendati demikian, dia tidak dapat memastikan berapa persen material ramah lingkungan yang akan digunakan.

Yang jelas diharapkan bisa mencapai 100 persen.

"Iya harapannya (mencapai 100 persen) seperti itu. Jadi kalau kita sudah bagi, nanti kita upayakan semuanya berkelanjutan," tuturnya. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved