Idul Adha
Idul Adha 1444 H: Tips Menyimpan Daging Kurban di Kulkas Agar Awet dan Tetap Empuk Saat Disajikan
Berikut ini tips cara menyimpan daging kurban di kulkas agar awet dan tak meninggalkan bau, membuat Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 semakin sempurna.
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini tips cara menyimpan daging kurban di kulkas agar awet dan tak meninggalkan bau, membuat Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 semakin sempurna.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, prosesi pemotongan hewan kurban dan pembagiannya pada hari raya Idul Adha selalu dilakukan sebagai salah bentuk syukur.
Namun, banyak yang belum mengetahui mengenai cara agar daging hewan kurban dapat awet dan tahan lama.
Pasalnya, pembagian daging hewan kurban kerap membuat warga penerima kelimpahan berkah dengan banyaknya stok daging kurban yang diterima.
Untuk itu perlu diketahui bagaimana cara menyimpang daging kurban agar tahan lama dan tetap enak serta gurih saat dimasak.
Inilah sejumlah cara menyimpan daging kurban di kulkas agar tetap awet dan tahan lama.
Cara Menyimpan Daging Kurban
1. Jangan dicuci
Pertama, cara menyimpan daging kurban di kulkas adalah jangan mencuci daging segar.
Jika daging segar dicuci maka justru berpeluang bagi penyakit-penyakit yang berasal dari air mentah masuk ke dalam daging dan membuat daging terkontaminasi.
2. Giling atau potong daging menjadi ukuran kecil/ sedang sesuai rencana masak
Selanjutnya, cara menyimpan daging kurban di kulkas adalah giling atau potong menjadi ukuran kecil atau sedang agar praktis saat akan dikeluarkan dari kulkas untuk dimasak.
3. Bagi gilingan/ potongan daging berdasarkan perkiraan kebutuhan sekali masak.
Misalnya, untuk keluarga kecil yang sekali masak hanya membutuhkan seperempat kilogram daging, maka daging bisa dipotong seukuran tersebut.
Sehingga, sekali masak diambil potongan itu.
Baca juga: Resep Coto Makassar untuk Olahan Daging Kurban Idul Adha 2023, Khas Kota Daeng
4. Kemas daging giling/ potongan yang telah dibagi tersebut dalam kantung plastik atau wadah tertutup rapat, lebih bagus lagi kalau divakum.
Cara menyimpan daging kurban di kulkas jika tidak divakum maka paling tidak daging harus diwadahi dalam plastik yang bersih, kemudian ditutup rapat.
5. Taruh di dalam chiller beberapa saat, kemudian baru disimpan dalam freezer.
Nah, cara menyimpan daging kurban di kulkas yang paling bagus adalah menaruhnya di chiller beberapa saat.
Setelah, dagingnya dingin baru dipindah ke freezer.
Hal ini guna menjaga struktur daging agar tetap stabil dan bahkan bisa lebih empuk.
Ketika mengalami proses pendinginan, daging akan mengalami proses rigormortis (kejang-kejang).
Oleh karena itu, daging sebaiknya dimasukkan ke chiller (bagian kulkas yang bersuhu 2 hingga 5 derajat Celcius), agar proses pendinginan dapat berlangsung rata.
Baca juga: Awet! 6 Cara Menyimpan Daging Kurban Idul Adha 2023 tanpa Kulkas, Terbukti Tahan hingga 6 Bulan
6. Pindahkan dari freezer ke chiller terlebih dahulu sebelum diolah.
Begitu juga sebaliknya ketika daging yang disimpan di freezer kemudian hendak digunakan atau dimasak.
Daging sebaiknya dipindahkan dahulu ke chiller agar proses thawing (pencairan) juga dapat berlangsung perlahan dan merata sehingga struktur daging senantiasa dapat tetap bagus ketika digunakan.
Doa Menyembelih Hewan Kurban
Menurut Hadist Riwayat Muslim, doa menyembelih hewan kurban sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ
Bismillaahi wallaahu akbaru allaahumma minka walaka - Allahumma taqobbal minni
Artinya : Drngan nama Allah (aku menyembelih), Allah maha besar. Ya Allah (ternak ini) dari-Mu (nikmat yang engkau berikan, dan kami sembelih) untuk-Mu. Ya Allah! Terimalah kurban dariku" (HR Muslim).
Namun secara umum, sah saja jika membaca doa singkat sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَ
Arab-Latin: Bismillahi wallahu akbar…
Terjemahan: Dengan menyebut nama Allah dan Allah Maha Besar.
Baca juga: Agar Tetap Bersih dan Kondusif, DLH Samarinda Imbau Masyarakat Perhatikan Sampah Sisa Kurban
Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban
1. Perlakuan Hewan
- Istirahat cukup di tempat nyaman
- Proses penyembelihan tidak disaksikan hewan yang akan disembelih (dipisahkan) dan jauh dari kerumunan massa
- Perebahan yang tidak menyakitkan hewan
2. Tempat Penyembelihan
- Bersih, cukup luas dan adanya saluran pembuangan darah
- Adanya lubang saluran pembuangan darah
3. Peralatan Penyembelihan
- Pisau tajam dan bersih
- Memakai pakaian yang bersih dan alat pelindung diri
- Tersedia sabun dan air bersih yang mengalir
4. Teknik Penyembelihan Hewan
- Hewan direbahkan pada posisi bagian kiri disunahkan menghadap kiblat
- Keempat kaki diikat
- Wajib membaca doa sebelum penyembelihan
- Tempat penyembelihan pada bagian leher di belakang jakun
- Memotong tiga saluran (saluran pernafasan, makanan, pembuluh darah) dengan satu kali sayatan tanpa mengangkat pisau
- Memeriksa kelayakan proses penyembelihan dengan memastikan tiga saluran terputus
5. Menetapkan Status Kematian Hewan Penyembelihan (minimal > 2 menit)
- Tidak adanya respon/reflek kornea mata (mata tidak berkedip)
- Tidak adanya gerakan pada perut
- Berhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terpotong
6. Proses Tindak Lanjut Setelah Pemotongan
- Pemisahan kepala dan kaki
- Pengulitan digantung di tempat yang bersih
- Pemisahan jeroan merah (hati, jantung, ginjal, limpa) dan hijau (lambung dan usus)
- Jeroan hijau segera dicuci di tempat yang terpisah
- Pemotongan daging dilakukan di tempat yang bersih dan terlindung dari sinar matahari
- Kantong plastik untuk daging dan jeroan dipisahkan, gunakanlah kantong plastik tidak berwarna (untuk makanan)
- Daging yang sudah dikemas segera didistribusikan
- Lubang bekas saluran darah harus ditutup kembali dengan rapi.
Baca juga: 35 Contoh Gambar Idul Adha Terbaru 2023, Ada Tema Hari Raya Kurban untuk Desain Background Twibbon
Aturan Pembagian Daging Kurban
- 1/3 untuk orang yang berqurban
- Bagian 1/3 untuk sedekah
- 1/3 untuk dihadiahkan
Ulama Syafi’iyyah berpendapat bahwa qurban yang diterima orang miskin berstatus tamlik (hak kepemilikan secara penuh).
Maksudnya adalah bisa dikonsumsi sendiri, dijual, disedekahkan, dan lain sebagainya.
Sementara itu, qurban yang diterima orang kaya tak menjadi hak milik secara utuh.
Ia hanya diperbolehkan menerima qurban untuk alokasi yang bersifat konsumtif sehingga tidak boleh djual.
Manfaat Kurban
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Kurban berasal dari kata Qurb atau Qurban yang berarti 'dekat'. Sedangkan penulisan qurban dengan imbuan alif dan nun bermakna 'kesempurnaan'.
Sehingga kurban atau qurban adalah 'kedekatan yang sempurna'.
Atau dalam makna lainnya, kurban berarti menyembelih hewan untuk melaksanakan perintah Allah SWT sekaligus mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
2. Sebagai bentuk syukur
Berkurban adalah bentuk rezeki yang dititipkan Allah untuk disalurkan kepada orang yang lebih membutuhkan.
Selain itu, dalam Islam juga diajarkan untuk saling berbagi dan membantu saudara yang membutuhkan.
Tak hanya itu, berkurban juga dilaksanakan sebagai bentuk syukur atas rezeki yang melimpah dan diberikan Allah sehingga mampu menyalurkannya untuk banyak orang.
3. Menghapus Dosa
Menurut HR. Al Bazaar dan Ibnu Hibban, tetesan darah hewan yang dikurbankan merupakan penebus dan pengampun dosa-dosa orang yang berkurban pada masa lalu.
"Hai Fatimah, berdirilah di sisi kurbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu". (HR. Al Bazaar dan Ibnu Hibban).
Baca juga: Pemkab Kukar Salurkan 40 Sapi Kurban untuk Masyarakat di 18 Kecamatan
4. Mensucikan diri dan harta benda
Menurut HR Tirmidzi, ibadah berkurban adalah salah satu ibadah yang disukai dan dimuliakan oleh Allah SWT.
Bagi mereka yang mampu, berkurban tak hanya dijadikan momen untuk berbagi namun juga mensucikan diri dan harta benda yang dimiliki.
5. Menyadarkan bahwa segala sesuatunya akan kembali kepada Allah SWT
Berkaca dari kisah Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anak semata wayangnya, Ismail, untuk disembelih karena perintah Allah, menyadarkan kita bahwa segala sesuatu yang diberikan Allah mulai dari harta, kecantikan, ketampanan, hingga keluarga adalah titipan dan akan kembali kepada Allah sehingga sebagai manusia sebaiknya tidak menyombongkan diri ataupun terlalu mencintai sesuatu melebihi cintanya dengan Allah SWT. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.