Berita Balikpapan Terkini

Rahmad Mas'ud Janji Kirim 2 Alat Berat untuk Atasi Banjir di Griya Permata Asri Balikpapan

Puluhan warga RT 53, Perumahan Griya Permata Asri, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur mengungsi ke rumah tetangganya

|
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ketua RT 52, Tati (jilbab krem) dan salah seorang warga, Kamalia (jilbab hitam) memperlihatkan kondisi genangan air yang merendam sebagian rumah warga Perumahan Griya Permata Asri, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (26/6/2023). Tercatat ada 7 rumah terdampak, 4 rumah diantaranya yang terparah.  

Akibat tidak ada saluran buang, alhasil air justru turut menggenang ke dalam rumah warga dan akhirnya tercemar oleh limbah rumah tangga.

Pantauan TribunKaltim.co, air genangan itu berwarna hitam pekat serupa kopi. Dan beberapa titik permukaan air, terlihat residu minyak yang mengemuka.

Dengan kondisi air yang tercemar, tak heran jika aroma tak sedap tercium menusuk hidung.

Genangan air setinggi nyaris satu meter membuat 4 KK dan 18 warga kesulitan beraktifitas. Sebagian bahkan memilih mengungsi karena rumahnya tak bisa lagi ditinggali.

Salah satu warga, Kamalia memutuskan untuk mengungsi, baik ke tetangga maupun kerabat. Kamalia merupakan salah satu warga dengan kondisi genangan terparah.

Menurutnya, banjir ini sejatinya bukan hal baru di komplek kediamannya. Namun terjadi genangan nyaris sepekan, tentu membingungkan baginya.

“Ini baru pertama kali kejadian sejak saya tinggal di sini. Biasanya memang banjir tapi hanya lewat saja airnya,” kata Kamalia, Senin (26/6/2023).

Dia menyebut, genangan air ini disebabkan karena saluran drainase yang selama ini menampung air ditimbun proyek pemekaran.

Akibatnya, air tak bisa mengalir dan merendam rumah warga. Ditambah lagi, di kawasan perumahan tersebut memang tidak ada bozem yang disiapkan pengembang.

“Drainase itu memang berada di perumahan lain, bukan di tempat kami. Jadi kami hanya berharap sisi kemanusiaan saja,” ujarnya.

Akibat kejadian ini, dia mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Sebab banyak peralatannya yang terendam dan tak bisa digunakan lagi.

Ketua RT 52, Tati menambahkan terdapat 7 rumah terdampak dengan rincian 4 rumah yang dianggap paling parah.

Fenomena ini sebetulnya sudah dikomunikasikan dengan pihak pemerintah dan pengembang.

Pasalnya warga tidak bisa lantas bergerak mandiri untuk menyelesaikan persoalan itu.

Hasil mediasi terakhir, kata Tati, menyimpulkan agar membuka saluran air baru untuk membuang genangan air tersebut.

Namun dia menilai dalam beberapa waktu dekat ini belum ada tanda-tanda terkait eksekusi solusi itu.

"Kami berharap supaya solusi bisa segera dilaksanakan. Karena ini sudah berlarut dan bisa warga nggak nyaman," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved