Ibu Kota Negara
Deforestasi dan Degradasi Hutan Masih Terjadi di IKN Nusantara, Forest City Jadi Visi yang Berat
Deforestasi dan degradasi hutan yang masih terjadi di IKN Nusantara membuat visi untuk menjadikan IKN Nusantara sebagai Forest City semakin berat.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Visi hebat untuk menjadikan IKN Nusantara sebagai Forest City, smart city dan kota berkelanjutan dunia menjadi sorotan dalam dikusi pakar kehutanan di Universitas Mulawarman beberapa waktu lalu.
Konsep Forest City atau kota hutan dinilai bakal menjadi beban berat IKN Nusantara mengingat kondisi dan situasi sekarang tidak dalam keadaan baik.
Menurut Deputi Direktur, Pusat Sains Kelapa Sawit Instiper Yogyakarta, Dr. Ir. Agus Setyarso IKN, memikul visi yang berat: sebagai forest (tropical rain forest) city, smart city dan kota berkelanjutan untuk dunia.
Pernyataan ini disampaikan Agus Setyarso di acara diskusi yang digelar Sustainitiate bekerja sama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) di Gedung Prof. Masjaya, Universitas Mulawarman Hub (Unmul Hub), Kamis (22/6/2023) lalu.
Diskusi para pakar kehutanan tersebut bertujuan mewujudkan kawasan IKN Nusantara sejalan dengan konsep Forest City.
Sebenarnya apa arti Forest City atau kota hutan yang akan diterapkan di kawasan IKN Nusantara.
Sebelumnya dalam kesempatan terpisah dalam Rapat Senat Terbuka Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Mulawarman Ke-60 di Gelora 27 September Unmul, Selasa (27/9/2022), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar menjelaskan konsep forest city IKN Nusantara.
Dalam orasi ilmiahnya, Menteri KLHK Siti Nurbaya menyebut Forest City IKN Nusantara akan menyeimbangkan ekologi alam, kawasan hutan dan sistem sosial secara harmonis.
“Konsep forest city adalah sebuah kota berbasis lanskap yang menempatkan ekosistem hutan sebagai pembentuk struktur ruang perkotaan, orientasi kehidupan masyarakat perkotaan dan membantu memfasilitasi interaksi antarkegiatan perkotaan,” kata Siti Nurbaya dalam orasi ilmiahnya yang bertema "Membangun hutan tropika basah Kalimantan Timur modalitas menuju Indonesia's Folu Net Sink 2030".
Visi IKN Nusantara untuk menjadi Forest City ini dinilai berat karena kondisi dan situasi hutan di kawasan IKN Nusantara saat ini yang menjadi baseline tidak dalam keadaan baik.
Menurut Agus Setyarso untuk mewujudkan konsep Forest City memerlukan restorasi yang multidimensional.
Mulai dari tata kelola, lingkungan, daerah aliran sungai (DAS), karbon hingga sosial ekonominya.
Baca juga: Alasan Investor di IKN Nusantara Belum Bergerak, Masih Sebatas LoI, Belum Ada Definitive Agreement
Salah satu yang menambah kesulitan adalah deforestasi dan degradasi hutan yang masih terjadi di IKN Nusantara.
"Saat ini kondisi hutan di Kaltim sedang tidak baik-baik saja, maka dari itu semangat restorasi menjadi langkah untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut," terangnya.
Agus Setyarso menyebut pentingnya restorasi hutan tropis dengan jenis asli Kalimantan termasuk spesies kunci dan flagships species.
Warga IKN Terpaksa Gelar Sajadah di Pelataran Masjid, Mayoritas Laksanakan Sholat Idul Adha Hari Ini |
![]() |
---|
Komitmen Otorita untuk UMKM di IKN Nusantara, Insentif Pph Nol Persen hingga Sertifikasi Halal |
![]() |
---|
Jokowi-Luhut Kompak Respon Polemik Ekspor Pasir Laut, Muluskan Investasi Singapura di IKN Nusantara? |
![]() |
---|
Investor IKN Nusantara Khawatir Hasil Pilpres 2024, Jokowi Pastikan Aman Meski Ganti Presiden |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.