Berita Kukar Terkini

Pangkalan di Kukar Jual LPG Subsidi di Atas HET, Siap-siap Kena Sanksi

Kelangkaan LPG 3 Kilogram di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur akhir-akhir ini mendapat sorotan.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
ILUSTRASI- Aktivitas pekerja memindahkan tabung gas elpiji ke agen. TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kelangkaan LPG 3 Kilogram di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur akhir-akhir ini mendapat sorotan.

Hal ini membuat Bupati Kukar Edi Damansyah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Pengendalian dan Pengawasan Penyaluran LPG Tabung 3 Kg Bersubsidi.

Surat Edaran dengan nomor B-1498/EK.II 065.11/06/2023 dibuat untuk mengantisipasi kelangkaan dalam penyediaan dan pendistribusian LPG tabung 3 kg di Kukar.

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah meminta peran aktif seluruh elemen masyarakat untuk mengatasi kelangkaan LPG subsidi.

Baca juga: Gas LPG 3 Kg Langka di Balikpapan, Pertamina Beber Kuota Berkurang

Pertama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Satuan Polisi Pamong Praja agar melakukan pengawasan.

Kedua, para camat diminta menginstruksikan Lurah dan Kepala Desa agar bekerja sama dengan Ketua RT untuk aktif memantau pangkalan.

"Agar menjual LPG tabung 3 Kg bersubsidi kepada masyarakat sasaran sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya, Sabtu (1/7/2023).

Ketiga, pihak Agen dan Pangkalan diminta menyalurkan LPG Tabung 3 Kg bersubsidi sesuai dengan HET yang telah ditetapkan dan tepat sasaran.

Baca juga: 3 Hari Jelang Idul Adha, LPG 3 Kg di Samarinda Masih Langka, Harga Malah Melonjak Rp50 Ribu

"Tidak diperkenankan melakukan penimbunan atau menyalurkan ke wilayah lain," tegasnya.

Edi menyebut, setiap pelanggaran terhadap ketentuan pengolaan dan penyaluran LPG 3 Kg akan didokumentasikan dan disampaikan pada aparat penegak hukum.

"Jika melanggar akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku baik, Sanksi Pidana atau termasuk rekomendasi pencabutan izin agen/pangkalan," jelasnya.

SE ini, lanjut Edi Damansyah, sesuai dengan arahan dari Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 460/6014/Bangda terkait Pengawasan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas (LPG) Tabung 3 Kg Tepat Sasaran di Daerah.

Baca juga: Gas LPG Mulai Sulit Dicari, Mahasiswa di Samarinda Lakukan Aksi di Depan Pertamina Fuel Terminal

Ketentuan sebagaimana Pasal 20 ayat (2) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 28 Tahun 2021.

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas.

Aturan itu menyebutkan bahwa Pengguna LPG tertentu merupakan konsumen kelompok rumah tangga, kelompok usaha mikro.

Kelompok nelayan sasaran dan kelompok petani sasaran yang menggunakan LPG Tertentu dalam kemasan Tabung 3 Kg.

Kemudian Keputusan Menteri ESDM Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran. 

Baca juga: Kelangkaan LPG 3 Kg di Samarinda, KAMMI Kaltim Minta Berantas Mafia LPG

LPG Subsidi Sulit Dicari

Sebelumnya diberitakan, kelangkaan terhadap gas elpiji ukuran 3 kilogram atau tabung gas melon juga terjadi di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Tabung gas elpiji tersebut cukup sulit didapat warga di warung-warung kelontong semenjak beberapa hari terakhir. 

Kondisi ini juga menjadi keluhan warga Kota Raja terutama ibu rumah tangga. 

"Hampir semua warung kosong elpiji, kalau ada hanya satu atau dua tabung dan harganya lebih mahal dari biasanya," kata Emi warga Tenggarong, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: Soal Kelangkaan Gas LPG 3Kg di Samarinda, Pertamina Salurkan Kuota Sesuai yang Ditetapkan Pemerintah

Hal serupa juga dirasakan warga Timbau, Fitra. Ia juga kesulitan untuk membeli gas elpiji 3 Kg. Fitra bahkan terpaksa membeli sayur masak dan lauk di warung karena tak ada gas.

"Susah tabung sekarang, mau beli tidak ada dijual. Dari kemarin ini, kita keliling cari tabung, kosong," imbuhnya.

Kesulitan ini juga dirasakan warga Desa Rempanga, Loa Kulu, Awaluddin. Ia mengaku kesusahan mendapat gas subsidi untuk memasak. Di sekitar desanya juga alami kekosongan elpiji 3 kilogram.

“Terpaksa saya harus cari sampai Tenggarong,” keluhnya.

Sementara itu, agen distributor elpiji di Tenggarong PT Nararya yang berada di Jalan Cut Nyak Dien mengaku, distribusi tabung gas melon tersebut masih normal.

"Kalau hari biasa (pengiriman) normal, hanya di tanggal merah saja memang tidak ada distribusi," kata Kepala Gudang PT Nararya, Kistoro.

Sebagaimana diketahui, jika situasi normal harga gas elpiji berukuran 3 kilogram berada pada kisaran Rp22-25 ribu per tabung.

Namun saat gas elpiji sulit untuk didapat alias langka seperti yang terjadi saat ini, harganya pun melambung dikisaran Rp30-35 ribu per tabung. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved