Berita Nasional Terkini
Perjalanan Hidup Panji Gumilang, Pedagang Beras Jadi Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Ini Bekingannya
Bagaimana perjalanan hidup Panji Gumilang hingga jadi pimpinan Ponpes Al-Zaytun? Terkuak siapa bekingannya.
Ponpes yang berdiri sejak 30 tahun lalu tersebut pun juga tidak ditutup meski terbukti memicu kontroversi bagi umat muslim, terutama di tanah air.
Sebut saja dari tata cara salat yang menggabungkan saf wanita dan pria ketika shalat berjemaah, mengizinkan agama lain hadir di tengah saf saat shalat, mengganti kalimat syahadat, yakni dari semula, 'Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah', diganti menjadi, 'Aku bersaksi tidak ada negara kecuali negara Islam, selain negara Islam maka kafir'.
Kemudian memperbolehkan melaksanakan haji di Indramayu, bukan di Mekkah hingga mengganti salam umat muslim dengan salam yahudi.
Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan membeberkan cerita awal Ponpes Al-Zaytun terbentuk.
Dia mengatakan, sedari awal terbentuk, pesantren Al-Zaytun merupakan produk dari gerakan NII yang diwariskan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo atau SM Kartosoewirjo kepada dua pengikutnya, yaitu Ahmad Musadeq dan Panji Gumilang.
"Dari awal memang ini (Al-Zaytun) untuk mewujudkan NII ya, dulu ada dua nama keren (di NII) namanya Ahmad Musadeq dan Panji Gumilang, (keduanya) sama-sama komando wilayah 9 (dalam pergerakan NII)," kata Ken dikutip dari Kompas.com pada Kamis (22/6/2023).
Ken mengatakan, kedua pengikut Kartosoewirjo itu memiliki dua jalan yang berbeda.
Kala itu Ahmad Musadeq keluar dari gerakan yang dibentuk Panji Gumilang dan membentuk gerakan baru, yaitu Al-Qiyadah Al-Islamiyah, dan memilih untuk bergerak dengan ajaran yang sama melalui pendekatan pertanian dan kedaulatan pangan.
Sedangkan Panjdi Gumilang bergerak di dunia pendidikan.
"Kami menganggap ini seperti merekrut kader (untuk gerakan NII), Panji Gumilang memanfaatkan dengan cover pesantren," ucap Ken.
Ken mengatakan, Panji Gumilang sangat lihat memanfaatkan nama pesantren untuk menumbuhkan gerakan NII.
Karena dengan cover pesantren tersebut, kata Ken, pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia akan berpikir dua kali menindak gerakan yang dilakukan oleh Panji Gumilang.
"Dan dengan (cover) pesantren, dana-dana di luar jaringan NII itu masuk lebih enak, dana-dana money laundry yang masuk ke sana tidak berani diaudit karena atas nama pesantren," ucap dia.
Ia juga menyebut kemungkinan besar ada orang-orang dalam pemerintah yang menjadi beckingan yang melindungi pergrakan dalam Al-Zaytun.
Sebab, Al-Zaytun bukanlah pesantren kemarin sore. Lembaga pendidikan yang berdiri di Indramayu, Jawa Barat, itu sudah berdiri sejak 30 tahun lalu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20230701_Perjalanan-hidup-Panji-Gumilang.jpg)
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.