Berita Nasional Terkini

Yakinkan Para Wali Santri Ponpes Al Zaytun di Tengah Polemik, Panji Gumilang: Percayakan kepada Kami

Di tengah polemik yang dihadapi, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang meyakinkan para wali santri untuk mempercayakan buah hati mereka.

Editor: Diah Anggraeni
Tangkapan Layar YouTube Al Zaytun Official
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang saat menjadi bintang tamu dalam YouTube Al Zaytun Official pada Rabu (5/7/2023). Di tengah polemik yang dihadapi, Panji Gumilang meyakinkan para wali santri untuk mempercayakan putra-putri mereka kepada pihaknya. 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD tidak melarang ponpes tersebut menyelenggarakan penerimaan santri baru.

Pihaknya juga akan terus melakukan pembinaan terhadap Ponpes Al Zaytun. .

“Katanya masih menerima pendaftaran? Silakan terima pendaftaran karena ponpes itu adalah lembaga pendidikan yang kita bina. Tetapi, orangnya yang melakukan pelanggaran hukum ya harus ditindak secara tegas sesuai dengan info dan laporan tentang peristiwa-peristiwa konkret yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” tegas Mahfud.

Baca juga: Panji Gumilang di Bareskrim tak Berdaya? Kasus Bos Al-Zaytun Naik ke Penyidikan, Bukan Tanpa Alasan

Kontroversi yang menerpa Ponpes Al Zaytun tampaknya tak berimbas pada minat santri baru.

Meski diduga menyesatkan, siapa sangka, pesantren pimpinan Panji Gumilang itu masih diminati banyak pendaftar.

Padahal pesantren tersebut sempat didemo oleh sekelompok orang.

Dilansir TribunCirebon.com, terungkap kemudian biaya yang dikenakan oleh Ponpes Al Zaytun bagi para santri yang ingin tinggal dan menimba ilmu di fasilitas tersebut.

Sebanyak ribuan santri dari jenjang SD hingga SMK melakukan pendaftaran ulang mulai Kamis (22/6/2023) hingga Selasa (27/6/2023).

Meski santer terancam ditutup dan disebut menistakan agama, namun hal tersebut tak berpengaruh terhadap reputasi pusat pendidikan pimpinan Syekh Panji Gumilang tersebut.

Hal ini terbukti dari banyaknya jumlah para santri yang mendaftar jika dibandingkan tahun lalu.

Pada tahun 2022, tercatat jumlah santri yang mendaftar sebanyak sekira 800 orang.

Akan tetapi setelah polemik Ponpes Al Zaytun mencuat, para santri yang mendaftar justru meningkat dengan total jumlah hingga 1.003 orang. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved