Berita Nasional Terkini
Di Mana Pulang Bungin? Masuk Daftar 10 Pulau Terpadat di Dunia, Punya Keterkaitan dengan Suku Bajo
Di mana Pulau Bungin? Masuk daftar 10 pulau terpadat di dunia. Simak profil Pulau Bungin, kondisi geografis, potensi hingga kaitannya dengan Suku Bajo
Pasalnya, Suku Bajo adalah penduduk yang bermukim di Pulau Bungin.
Asal-usul Suku Bajo di Pulau Bungin
Masyarakat Bajo di Pulau Bungin merupakan masyarakat laut yang berasal dari Sulawesi Selatan.
Mereka telah bermigrasi sejak ratusan tahun yang lalu, hingga akhirnya menetap di kawasan pantai Pulau Sumbawa.
Mulanya mereka tidak seperti sekarang ini, mereka hidup di laut sekitar pantai dengan sistem perumahan di atas air laut.
Karena semakin lama, penduduk semakin bertambah. Kemudian, mereka mengusahakan daratan dengan cara menimbun laut dengan batu maupun karang yang sudah mati.
Kata Bungin berasal dari "Bubungin" yang dalam bahasa Bajo artinya tumpukan pasir putih di tengah samudera.
Bahasa sehari-hari penduduk Pulau Bungin adalah bahasa Bajo, bukan bahasa asli dari daerah Sumbawa.
Hukum Adat untuk Penambahan Lahan
Hukum adat perkawinan masyarakat Bungin menjadi alasan Pulau Bungin mampu menampung pertambahan penduduk.
Karena, dalam hukum adat diatur pasangan muda-mudi yang akan menikah wajib membangun lokasi sendiri untuk mendirikan rumah yang akan ditinggali.
Untuk membuat rumah, pasangan tersebut itu harus mengumpulkan batu karang yang akan ditumpuk pada sisi luar pulau yang telah ditentukan.
Ukuran lokasi bisa mencapai 6 meter x 12 meter, selama empat sampai tujuh tahun.
Setelah lokasi terbentuk, pasangan itu baru boleh menikah dan mendirikan rumah. Karena itulah, luas Pulau Bungin terus bertambah dari tahun ke tahun.
Di sisi lain, tingkat konsumsinya tinggi, karena semua kebutuhan harus dibeli.
Potensi Pulau Bungin
Pulau Bungin memiliki potensi ekonomi yang melimpah serta siap dikembangkan.
Dari penelitian para ahli, sekitar perairan Bungin sangat potensi menghasilkan indukan tiram mutiara terbaik di dunia.
Di sisi lain, banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang tertarik melihat keelokan dan keunikan Pulau Bungin dari dekat, termasuk fenomena "kambing makan kertas"
Fenomena kambing makan kertas atau sampah karena Pulau Bungin yang terdiri dari terumbu karang tidak memungkinkan ditumbuhi tumput serta dedaunan.
Baca juga: Super Air Jet Tawarkan Rute Langsung ke Banyuwangi, Nikmati Destinasi Kota di Ujung Timur Pulau Jawa
Sumber: lifestyle.kontan.co.id ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id
(*)
Update Berita Nasional Terkini
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.