Berita Regional Terkini

Bobby Nasution Ungkap Alasan Minta Tembak Mati Begal, Pernyataan Walikota Medan Dinilai tak Pantas

Alasan Bobby Nasution minta tembak mati begal. Pernyataan Walikota Medan, Bobby Nasution tersebut dinilai tidak pantas.

Editor: Amalia Husnul A
Instagram bobbynst
Bobby Nasution, Walikota Medan. Alasan Bobby Nasution minta tembak mati begal. Pernyataan Walikota Medan, Bobby Nasution tersebut dinilai tidak pantas. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pernyataan Walikota Medan, Bobby Nasution yang minta polisi tembak mati begal terus jadi sorotan sejumlah pihak. 

Terbaru, Amnesti International Indonesia pun menilai pernyataan menantu Presiden Jokowi yang meminta tembak mati begal tersebut tidak sepantasnya.

Meski banyak dikecam karena minta tembak mati begal, Bobby Nasution, Walikota Medan ini tetap tak menarik pernyataannya.

Menurut Bobby Nasution, ia mempunyai alasan meminta polisi tembak mati begal di Medan, Sumatera Utara. 

Kamis (13/7/2023) Bobby Nasution saat ditemui awak media di sela-sela acara Rakernas Apeksi 2023 di Upper Hills Convention Center, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap alasannya minta tembak mati begal

Ia mengatakan hal tersebut adalah ungkapan keluhannya mewakili masyarakat Medan.

"Saya berharap tingkat kriminalitas di Kota Medan bisa turun agar kegiatan masyarakat di kota Medan apapun itu kegiatan ekonomi, sosial dan yang lainnya agar bisa berjalan dengan baik tidak ada rasa ketakutan oleh masyarakat kota Medan," kata menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Kata Bobby, permintaan tegas dengan arahan menembak mati begal lantaran telah melihat berbagai aspek kerugian yang ditimbulkan.

Mulai dari segi sosial hingga kerugian ekonomi.

"Kegiatan masyarakat yang ada di Kota Medan, masyarakat sudah sangat merasa resah contoh masyarakat untuk keluar malam hari takut, yang jualan malam jadi takut buka warung ini.

Bukan hanya takut dibegal nanti tiba-tiba ada rombongan sepeda motor yang lewat berkerumun main hancur-hancurkan saja," jelasnya.

Oleh karena itu, kata Bobby, pemerintah Kota Medan merasa sangat susah payah memulihkan ekonomi akibat tingginya angka kriminal jalanan yang meneror masyarakat.

"Ini bukan hanya korban yang merasakan tapi seluruh masyarakat kota Medan kalau seperti ini terus-menerus saya rasa berat untuk memulihkan ekonomi, tandasnya.

Baca juga: Santai, Begini Tanggapan Bobby Nasution saat Dikritik Gara-gara Minta Tembak Mati Begal

Untuk diketahui, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara mengkritik Walikota Medan Bobby Nasution yang meminta polisi menembak mati begal.

Koordinator KontraS Sumut, Rahmat Muhammad mengatakan, pernyataan Bobby Nasution merupakan bentuk dukungan penegakan hukum yang serampangan atau pembunuhan di luar hukum (extrajudicial killing).

Rahmat juga menyoroti Bobby Nasution yang mengapresiasi polisi menembak mati begal di media sosialnya pada, Minggu (9/7/2023).

“Pernyataan Bobby seolah kalap dengan banyaknya tindak kejahatan yang terjadi di Kota Medan ini sudah seperti 'Gotham City', banyak kali maling, begal, geng motor, narkoba, pembunuhan.

Kukira itu terjadi karena yaa dalam konteks keamanan Pemerintah Kota Medan, gagal dalam pencegahan,” ujar Rahmat dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).

Rahmat juga mengingatkan, polisi bukan alat kekuasaan, sehingga mereka tidak perlu mendengarkan yang disampaikan Bobby.

Pernyataan Bobby Nasution Dinilai tak Pantas

Dikutip tribunKaltim.co dari kompas.com, Amnesty Internasional Indonesia (AII) menyoroti pernyataan Walikota Medan Bobby Nasution yang mendukung tindakan kepolisian menembak mati terduga pembegal di Medan.

Deputi Direktur Amnesty Internasional Indonesia Wirya Adiwena mengatakan, tak pantas seorang kepala daerah yang mengayomi masyarakat sipil mendukung upaya tindakan di luar hukum.

"Penembakan mati itu tidak saja melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia, namun juga mencederai peraturan yang dibuat sendiri oleh kepolisian dalam menindak kejahatan," ujar Wirya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Profil Bobby Nasution, Walikota Medan Dikecam karena Minta Tembak Mati Begal, Reaksi Mantu Jokowi

Bobby, kata Wirya, seharusnya mengingatkan kepolisian dalam hal ini Polres Kota Medan untuk berfokus pada tindakan pencegahan kejahatan.

"Bukan justru mengapresiasi pelanggaran yang telah dilakukan aparat kepolisian," imbuh dia.

Ada kekhawatiran dari AII jika pernyataan Bobby Nasution itu bisa menjadi legitimasi bagi pembunuhan di luar hukum dalam kasus lainnya.

Hal ini dinilai sangat berbahaya karena tindakan tersebut dilakukan tanpa proses peradilan yang adil, sehingga bisa berdampak bahkan pada individu yang belum terbukti bersalah.

"Maka kami mendesak Walikota Medan segera menarik pernyataan yang mendukung Polrestabes Medan menembak mati secara sewenang-wenang terduga pelaku tindak kejahatan dan menahan diri mengutarakan pernyataan dan menunjukan sikap," imbuh dia.

"Kami juga mendesak Polrestabes Medan untuk melakukan penyelidikan independen atas dugaan pembunuhan di luar hukum yang dilakukan salah seorang anggotanya," pungkas Wirya.

Jawaban Mahfud MD

Menteri Kordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD mengaku tidak mengetahui adanya berita soal pernyataan Walikota Medan, Bobby Nasution yang meminta polisi menembak mati pelaku begal.

Hal itu diungkapkan Mahfud MD usai menghadiri acara Forum Koordinasi Sentra Gakkumdu dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilihan Umum di Wilayah Hukum Sulawesi di Hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7/2023).

Sehingga Mahfud MD enggan menanggapi pernyataan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

"Saya tidak dengar itu, saya tidak dengar ada berita seperti itu," kata Mahfud MD kemudian pergi meninggalkan hotel.

Baca juga: Alasan KontraS Desak Walikota Medan, Bobby Nasution Menarik Pernyataannya soal Tembak Mati Begal

Bobby Nasution Minta Tembak Mati Begal

Diketahui, Walikota Medan Bobby Nasution berang dengan kejahatan begal yang kerap terjadi di wilayahnya.

Dia meminta aparat penegak hukum bertindak tegas.

Kata menantu Presiden Joko Widodo ini, bila perlu para begal tersebut ditembak mati.

"Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati," tulis Bobby Nasution di akun Instagram pribadinya, Jumat (7/7/2023)

Setelah instruksi Bobby Nasution tersebut, kemudian pada Minggu (9/7/2023) polisi menembak mati seorang begal di Kota Medan, karena berusahan melawan petugas.

Bobby Nasution pun memberi apresiasi.

"Hal ini sangat kami apresiasi, karena begal dan pelaku kejahatan tidak punya tempat di Kota Medan karena sangat mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat," ujar Bobby Nasution Senin (10/7/2023).

Baca juga: Terbaru! Foto Penampakan Proyek Gagal Lampu Pocong Medan, Bobby Nasution Minta Rp 21 M Dikembalikan

(*)

Update Berita Regional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved