Kesehatan
5 Cara Mencegah Kolesterol Tinggi Tanpa Obat, Antisipasi Gejalanya, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak
Inilah 5 cara mencegah kolesterol tinggi tanpa obat, antisipasi gejalanya, bisa sebabkan kematian mendadak.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah 5 cara mencegah kolesterol tinggi tanpa obat, antisipasi gejalanya, bisa sebabkan kematian mendadak.
Kolesterol merupakan salah satu penyakit yang tidak boleh dianggap enteng.
Pasalnya, kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Menurut Kementerian Kesehatan, penderita kolesterol di Indonesia bisa dibilang cukup tinggi, yaitu mencapai 28 persen.
Lebih mengejutkan lagi, ternyata 7,9 persen orang di dunia meninggal akibat penyakit ini.
Oleh karena itu, pemeriksaan kolesterol dalam darah berguna untuk mendeteksi risiko tersebut.
Selain itu, juga perlu dilakukan pencegahan agar kolesterol tetap dalam angka normal.
Kolesterol masuk dalam kategori tinggi apabila melebihi 240 mg/dL, agak tinggi dalam rentang 200-239 mg/dL, dan baik apabila kurang dari 200 mg/dL.
Lantas, apa penyebab kolesterol tinggi?
Baca juga: Cara Ampuh Turunkan Kolesterol Setelah Konsumsi Daging Kurban Menurut dr Zaidul Akbar
Penyebab Kolesterol Tinggi
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
Di antaranya, kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat yang mengandung kadar lemak jenuh sangat tinggi seperti kuning telur, mentega, keju, dan santan.
Selain itu, kebiasaan kurang berolahraga atau beraktivitas juga dapat menjadi penyebab tingginya kolesterol.
Kebiasaan merokok dan terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol mampu menyebabkan angka kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi dapat disebabkan obesitas memiliki penyakit tertentu seperti hipertensi dan diabetes, serta pertambahan usia.
Adapun kondisi lain yang dapat meningkatkan kadar kolesterol, yaitu faktor genetik yang diturunkan dalam keluarga.
Baca juga: 5 Buah untuk Menurunkan Kolesterol Setelah Konsumsi Daging Kurban Idul Adha 2023
Gejala Kolesterol Tinggi

Dikutip TribunKaltim.co dari www.siloamhospitals.com, kadar kolesterol tinggi terkadang tidak menunjukkan gejala khusus, sehingga sering kali tidak disadari.
Bahkan beberapa gejalanya cukup umum, seperti mudah lelah dan kesemutan. Sehingga, apabila gejala-gejala tersebut terjadi terlalu sering, maka patut diwaspadai.
Adapun beberapa gejala kolesterol tinggi yang perlu Anda antisipasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Terdapat benjolan di sekitar mata (Xanthoma)
2. Sering merasa mengantuk
3. Penurunan nafsu makan
4. Mengalami stres
5. Kenaikan berat badan
6. Sering keram pada malam hari
7. Nyeri dada
8. Nyeri pada tungkai kaki
9. Kehilangan keseimbangan
Baca juga: 10 Makanan yang Dapat Menurunkan Kolesterol Dalam Tubuh, Bisa Konsumsi Kacang-kacangan
Upaya Pencegahan
Cara mencegah kolesterol tinggi Beberapa langkah mencegah kolesterol tinggi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menerapkan pola makan sehat Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan banyak serat dapat menekan kadar kolesterol dalam darah agar tetap optimal.
Batasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan hindari konsumsi minuman beralkohol.
Perbanyak makan sayur, buah-buahan, dan ikan.
2. Menurunkan berat badan berlebih
Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Menurunkan berat badan dapat membantu menurunkan kadar LDL dalam darah.
Adapun Berat badan yang ideal dapat diukur dengan ukuran Indeks Massa Tubuh (IMT).
Ukuran tersebut diukur dari berat badan dan tinggi badan. Nilai IMT yang ideal untuk dewasa yaitu 18,5-24,5.
Selain itu, ukuran lingkar perut juga mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah yaitu tidak lebih dari 80cm untuk perempuan dan 90cm untuk laki-laki.
3. Tes darah Kadar kolesterol yang tinggi seringkali tidak memiliki gejala.
Untuk itu, hanya tes darah yang dapat membantu mengetahui kadar kolesterol dalam darah kita.
Dokter atau perawat dapat mengecek kadar kolesterol dengan tes yang dinamakan tes lipoprotein.
Tes ini mengukur beberapa jenis kolesterol seperti trigliserida. Sebaiknya, tes ini dilakukan rutin oleh orang dewasa setiap 5 tahun sekali.
4. Berolahraga secara teratur Aktivitas fisik dapat membantu menstabilkan berat badan dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Waktu yang direkomendasikan pada orang dewasa untuk berolahraga ringan hingga berat yaitu 30 menit sampai dengan 2 jam tiap minggu.
5. Menghentikan kebiasaan merokok
Merokok dapat melukai pembuluh darah dan mempercepat kerusakan pada arteri.
Sehingga, merokok dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang penyakit jantung dan stroke.
Jika tidak merokok, maka jangan pernah memulainya.
Sedangkan jika Anda merokok, berhentilah secara perlahan agar menurunkan risiko sakit jantung dan stroke.
Risiko sakit jantung dan stroke karena kolesterol darah yang tinggi tidak hanya dialami oleh perokok aktif, tetapi juga perokok pasif.
Baca juga: 4 Dampak Buruk Bagi Kesehatan jika Sering Konsumsi Makanan Bersantan, Pemicu Kolesterol Tinggi
Bisa Sebabkan Kematian Mendadak

Dalam kadar normal atau kurang dari 200 mg/dl, mengutip Kompas.com, kolesterol merupakan sahabat bagi sistem tubuh.
Kolesterol dalam darah dan jaringan antara lain dapat digunakan sebagai:
- Sumber energi
- Membentuk dinding sel-sel dalam tubuh
- Sebagai bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid
Namun, jika kadar kadar kolesterol dalam darah sudah terlalu tinggi dan tidak terkontrol, dapat menumpuk di dalam tubuh, terlebih pada pembuluh darah.
Melansir Mayo Clinic, kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia bukanlah suatu penyakit, tapi menjadi faktor risiko bagi penyakit lainnya, terutama penyakit jantung dan pembuluh darah.
Kolesterol tinggi juga bertanggung jawab langsung atas terjadinya aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penyakit pembuluh darah yang ditandai dengan penyempitan pembuluh darah.
Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan dan organ yang semestinya dialiri darah menjadi kekurangan pasokan darah (iskemia).
Aterosklerosis terjadi akibat adanya penumpukan plak atau lemak kolesterol.
Pembentukan plak lemak dalam arteri yang terjadi terus-menerus, dapat mengakibatkan penyempitan dan berakhir pada penyumbatan arteri yang terkena.
Plak yang mengendap dalam pembuluh darah disebabkan oleh low-density lipoprotein (LDL) atau dikenal sebagai kolesterol jahat.
Tubuh sebenarnya juga dilegkapi dengan high density lipoprotein (DHL) atau dikenal sebagai kolesterol baik yang bertugas membersihkan plak yang ditinggalkan oleh kolesterol LDL dalam darah.
Namun, apabila keseimbangan antara kedua jenis kolesterol ini terganggu, di mana kadar kolesterol LDL meningkat dan kolesterol HDL cenderung rendah, aterosklerosis akan lebih mudah terjadi.
Jadi, kolesterol tinggi tak bisa dibiarkan begitu saja karena bisa menyebabkan aterosklerosis yang dapat memicu terjadinya serangan jantung dan kematian mendadak.
Kematian mendadak akibat serangan jantung ini patut diwaspadai karena angka kejadiannya dilaporkan terus meningkat.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini sebagian telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Kabar Bagus untuk Penderita Kolesterol Tinggi, Ini 5 Cara Pencegahannya Tanpa Obat".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.