Protes Harga Tiket Pesawat

Tiket Pesawat Mahal, Mahasiswa Berau di Samarinda Tempuh Perjalanan 12 Jam Berboncengan Naik Motor

Tiket Pesawat Mahal Mahasiswa Berau di Samarinda Tempuh Perjalanan 12 Jam Berboncengan Naik Motor

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
TIKET MAHAL- Keluarga Pelajar Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB)-Samarinda menggelar aksi demo, Kamis (27/7/2023) dan menyematkan 20 karangan bunga.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

Demo yang diikutinya bukan hanya untuk mengutarakan aspirasi pribadi saja.

Baca juga: Dishub Temui Kemenhub Laporkan Kondisi Penerbangan Berau dan Tiket Mahal

Selain buat para pelajar, warga perantau, yang harus pulang ke daerahnya masing-masing juga menjerit akibat tiket yang terlampau mahal.

"Harga tiket belum tentu nutupin dengan UMP yang pekerja di Berau terima. Terkadang sering sekali dalam keadaan darurat, tetap pulang tapi ya terpaksa melalui darat walau resiko besar karena jalan yang dilalui tak semua mulus serta ada penerangan jalan," pungkasnya.

Mahasiswa Universitas Mulawarman jurusan prodi ilmu tanah tersebut juga mengeluhkan harga tiket Balikpapan-Berau atau Samarinda-Berau yang melambung hingga hampir Rp 2 juta.

Menjelang hari raya ini perempuan bernama Carollyne Yevado Tehjoyo ini tidak bisa menikmati lebaran bersama keluarga besar di Jakarta. Hal tersebut dikarenakan tiket mahal sehingga ia dan orangtuanya di Samarinda enggan untuk mudik di tahun ini.
ILUSTRASI - Menjelang hari raya perempuan bernama Carollyne Yevado Tehjoyo tidak bisa menikmati lebaran bersama keluarga besar di Jakarta. Hal tersebut dikarenakan tiket mahal sehingga ia dan orangtuanya di Samarinda enggan untuk mudik di tahun ini. (HO/DOKUMENTASI PRIBADI)

Shafiq berharap pemerintah bisa berupaya tiket pesawat ke Berau lebih bisa dijangkau kelas ekonomi menengah bawah.

Bukan ke Bandara Kalimarau saja, tapi Bandara Maratua, yang mana ada destinasi pariwisata bagus untuk masyarakat dari luar Kaltim berkunjung ke tempat kelahirannya.

"Masyarakat provinsi lain, bisa menjangkau tempat kami untuk wisata. Dari kita, maunya pemerintah berkoordinasi dengan pihak Dinas terkait ada intervensi serta ditekan harganya, kelas ekonomi bisa merasakan akomodasi lebih cepat akses cepat," terangnya.

"Bupati Berau kita baru baca ada berita mencarikan solusi, kenapa baru sekarang," imbuh Shafiq. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved