Ustadz Abdul Somad di Samarinda

Ustaz Abdul Somad Tausiyah di Samarinda, Ketua MUI Kaltim: Memaknai Tahun Baru Islam

Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Timur atau MUI Kaltim, mengajak generasi muda atau milenial dapat memaknai tahun baru Islam.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
Ketua MUI Kaltim, Imam Besar Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda, KH. Muhammad Rasyid, mengajak generasi muda atau milenial dapat memaknai tahun baru islam 2023 sebagai momen perbaikan, Minggu (30/7/2023) siang.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Timur atau MUI Kaltim, mengajak generasi muda atau milenial dapat memaknai tahun baru Islam 2023 sebagai momen perbaikan.

Selepas tausiyah Ustaz Abdul Somad (UAS) di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Kaltim, Kota Samarinda, Jumat 28 Juli 2023 malam, tentunya umat islam sangat penting untuk mengaktualisasi pesan yang diberikan.

Ketua MUI Kaltim, KH. Muhammad Rasyid mengungkapkan, dalam momen ini umat Islam diingatkan untuk kembali merenungkan arti dari perjalanan hijrah, pada saat Rasulullah berhijrah dari Mekkah ke Madinah.

Penyampaian tausiyah UAS yang disimak ribuan jemaah tentu untuk diri sendiri sebagai umat Islam.

Baca juga: Profil/Biodata Guru Sekumpul, Ulama Panutan Ustadz Abdul Somad, Guru Ijai Wafat Agustus 2005 Silam

Khususnya di Kota Samarinda memaknai hijrah ini sebagai refleksi untuk berpindah dari hal yang baik ke lebih baik lagi.

Tentunya dengan meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan kepada Tuhan serta sesama makhluk ciptaan Tuhan.

"Ke depannya, kita berharap makna hijrah dapat di internalisasikan ke dalam jiwa generasi milenial," ujar KH. Muhammad Rasyid, Minggu (30/7/2023).

Nilai-nilai islam juga diharap KH. Muhammad Rasyid dapat masuk pada sendi-sendi pemerintahan.

Ajaran islam agar senantiasi dipahami untuk kemaslahatan umat muslim di dalam bermasyarakat sehingga agama menjadi pengingat dalam setiap perbuatan.

Baca juga: Ceramah di Samarinda, Ustadz Abdul Somad Ajak Teladani Makna Hijrahnya Sahabat Nabi Muhammad SAW

"Harapan kita, bahwa substansi ajaran islam itu bisa kita masukkan ke dalam kebijakan kemasyarakatan dan kenegaraan, substansinya saja, format tidak perlu diubah," sambungnya.

Dalam momentum tahun baru islam 2023 ini, tentunya agama agar senantiasa dipandang luas agar sesama manusia bisa saling bertoleransi.

Makna luas dalam beragama tentu telah dipesankan UAS dalam tausiyahnya, bahwa islam memperbolehkan berteman, berwirausaha dan bekerjasama tanpa memandang apa agamanya.

Ustaz Abdul Somad dalam Tabligh Akbar di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Centre Kaltim Kota Samarinda, disambut baik oleh ribuan jemaah di Samarinda TRIBUNKALTIM/CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Ustaz Abdul Somad dalam Tabligh Akbar di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Centre Kaltim Kota Samarinda, disambut baik oleh ribuan jemaah di Samarinda, Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Tetapi, makna keimanan, umat muslim dibatasi dengan sebuah ayat yang menggambarkan untuk senantiasa tidak menyinggung keimanan agama lainnya.

Lakum dinukum waliyadin artinya untukmu agamamu dan untukku agamaku, tercantum dalam surat Al-kafirun.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ustadz Abdul Somad Isi Ceramah di Islamic Center Samarinda, Disambut Ribuan Jemaah

Setiap surat ini berisi tentang toleransi beragama, dan selalu mengajarkan kita untuk bertoleransi antar umat beragama.

"Perlu ditanamkan pemahaman ke masyarakat, agar memahami agama dengan makna yang luas, sehingga bisa terintegrasi," ujar KH. Muhammad Rasyid. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved