IKN Nusantara

Kemenhub Ungkap Alasan Investor Asing Belum Masuk ke IKN Nusantara, Masih Hutan?

Kemenhub ungkap alasan investor asing belum masuk ke IKN Nusantara, masih hutan?

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Kepala Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi Kementerian Perhubungan Siti Maimunah yakin investor asing akan tertarik berinvestasi di Ibu Kota Nusantara, khususnya di sektor transportasi.

Diketahui, saat ini Pemerintah sedang kejar tayang membangun infrastruktur di IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

"Tentunya kalau ditawarkan saat ini dalam kondisi masih hutan, asing belum tentu mau masuk.

Tapi kalau sudah berbentuk, perencanaannya jelas pengembangannya ke mana, tentunya asing akan tertarik untuk masuk," ujarnya dalam media briefing Kemenhub, Jakarta, Jumat (11/8/2023), dilansir dari Kompas.com.

Saat ini, pembangunan ibu kota negara baru Indonesia tersebut masih mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Oleh karena itu, pemerintah berharap nantinya swasta juga terlibat dalam pembangunan IKN.

"Tapi nanti pengembangannya setelah basic infrastruktur semuanya ada, baru kita akan mengembangkannya dengan dana investasi.

Tapi memang secara awal IKN ini masih menggunakan anggaran dari APBN," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur terus berjalan seiring dengan alokasi anggaran yang telah disiapkan.

Kata Menkeu, pemerintah telah menganggarkan Rp 23,9 triliun dari APBN 2023 untuk proyek pembangunan IKN.

Sebagian besar dana itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

"Untuk belanja di dalam rangka mempersiapkan IKN itu sebesar Rp 23,9 triliun, terutama untuk infrastrukturnya sebesar Rp 21 triliun," ungkapnya dalam konferensi pers usai rapat paripurna terkait APBN di Istana Negara, Senin (16/1/2023).

Hingga saat ini, progres pembangunan seluruh infrastruktur dasar IKN sudah mencapai sekitar 15 persen.

Infrastruktur dasar ini mencakup pembangunan bendungan, jalan tol, rusun untuk pekerja, hingga jembatan.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap bandara VVIP sudah bisa operasional 17 Agustus 2024, tahun depan.

Dilansir dari Kontan, Budi Karya Sumadi meninjau lokasi pembangunan Bandara Very Very Important Person atau VVIP Ibu Kota Nusantara yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Sabtu (5/8).

Menhub mendorong percepatan pembangunan bandara VVIP, baik dari sisi udara maupun sisi darat.

"Saat ini tengah dilaksanakan proses persiapan pembangunan bandara, yang merujuk pada desain runway dan terminal karya anak bangsa.

Kita harapkan apa yang kita bangun ini akan dapat digunakan pada saat 17 Agustus 2024," ujar Menhub.

Menhub menyebut, desain bandara VVIP akan menunjukkan ciri khas budaya Kalimantan.

Di samping itu, bandara juga akan berkonsep ramah lingkungan atau green airport serta memperhatikan sisi estetika.

"Kita akan memberikan satu upaya yang terbaik agar arsitektur dari sini tampak budaya dari Kalimantan, dan jangan lupa konsepnya green airport," lanjut Menhub.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2023 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandara VVIP IKN, Menhub bersama Menteri PUPR ditunjuk oleh Presiden RI Joko Widodo untuk memimpin pembangunan serta pengoperasian bandara VVIP.

Bandara VVIP IKN akan digunakan untuk melayani kepentingan kegiatan pemerintahan di IKN. Dibangun dengan luas terminal VVIP 2000 meter persegi (m⊃2;) dan terminal VIP 5000 m⊃2; serta runway sepanjang 3000 x 485 meter.

Bandara VVIP berjarak sekitar 25 kilometer dari Bandara Sepinggan, Balikpapan dan sekitar 107 km dari Bandara Samarinda. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved