Berita Berau Terkini
2 Lokasi di Berau Terjadi Karhutla Terdahsyat, Gamalis Rajin Turun ke Lapangan
Belakangan ini, Wakil Bupati Berau, Gamalis, memantau langsung upaya pengendalian karhutla di lapangan
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
Sesuai pantayan memang terdapat beberapa titik rawan terjadinya kebakaran.
Baca juga: Petugas Gabungan di Kubar Pantau Titik Hotspot Karhutla di Kampung Juaq Asa
"Antisipasi dan pencegahan dini harus dilebih digalakkan dengan melibatkan semua stakeholder terkait,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (13/8/2023).
Pasalnya karhutla memberikan dampak negatif terhadap kerusakan alam, ekosistem flora dan fauna, hingga gangguan kesehatan masyarakat akibat asap dari karhutla.
Ia meminta tim teknis untuk terus memprioritas upaya pencegahan, maupun penyiapan sarana dan prasarana pengendalian karhutla.
Termasuk penegakan hukum tanpa kompromi terhadap pelaku kebakaran hutan dan lahan. Terlebih sosialisasi dini sudah sering dilakukan.
“Infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai tingkat bawah dan melibatkan semua unsur pemerintahan dan masyarakat,” tegasnya.
Kebakaran di Berau
Berita sebelumnya. Di Kabupaten Berau, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus terjadi beberapa hari terakhir ini.
Tercatat di Berau terdapat 62 titik panas dan terbanyak se Kalimantan Timur.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistk BPBD Berau Nofian Hidayat, Berau sedang mengalami cuaca ekstrem.
Selain itu, titik panas yang terbaca di citra satelit disebutnva tidak murni karena karhutla,
bisa juga dari panas batu bara “Berau memang tertinggi, itu tidak bisa dipungkrii,” ungkapnya, Jumat (11/8/2023).
Baca juga: Berikut Langkah Dinas Kehutanan Kaltim Antisipasi Karhutla
Karhutla terjadi di beberapa titik seperti di Gunung Tabur, Teluk Bayur, Pulau Derawan, Segah, Kelay dengan areal luas.
Satu titik mencapai 4 hektare lahan yang terbakar. Kondisi itu dipengaruhi angin kencang, juga tidak ada hujan.
“Sejauh ini tidak ada kesalahan manusia, murni karena alam” bebernya.
Saat ini daerah perkebunan tidak ada yang terbakar. Pihaknya juga kekurangan tenaga untuk penanganan karhutla.
Kemudian, hadirnya Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) juga membantu untuk menekan terjadinya kasus karhutla.
“Sudah terbentuk di masing-masing kecamatan. Keberadaan KTPA juga mendorong pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran,” tegasnya.
Ia juga meminta support dan doa dari masyarakat terkait aktivitas personel di lapangan yang tidak henti-hentinya memadamkan api
karhutla.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20230813_Teluk-Bayur-Berau-Kaltim.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.