Berita Kutim Terkini
Profil Ivan Pecinta Musik dan Pemilik Kedai Kopi di Bawah Jembatan Masabang Sangatta Selatan Kutim
Ahmad Ivan, pemilik Kedai Salobrew yang berlokasi di bawah Jembatan Masabang Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur.
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Ahmad Ivan, pemilik Kedai Salobrew yang berlokasi di bawah Jembatan Masabang Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur.
Ivan, sapaan akrabnya, yang masih berusia seperempat abad itu telah terjun di dunia usaha perkopian sejak tahun 2021 lalu.
Pria hobi musik ini, memberanikan diri untuk membangun sebuah kedai kopi di pinggir sungai Masabang dan tepat di bawah Jembatan Masabang yang menjadi penghubung 2 kecamatan.
Baca juga: Dibuka Wakil Bupati Kutai Timur, Sejarah Lokal Market Sangatta Gagasan dari Kedai Kopi

"Saya dulu memang bekerja sebagai barista di salah satu kedai di Sangatta terus memang ada niatan buka kedai kopi sendiri," ungkapnya, Minggu (13/8/2023).
Pria kelahiran Sangatta, 29 Juli 1998 itu mengaku saat pembangunan Jembatan Masabang sudah mencapai tahap finishing, ia memutuskan untuk resign dari tempat pekerjaannya dan membuka Kedai Salobrew.
Kedai Salobrew yang diambil dari kata Salo dalam bahasa Bugis artinya Sungai dan Brew dari bahasa inggris yang artinya seduh sehingga maknanya menyeduh di pinggir sungai.
"Kami mengambil filosofi sungai karena harapannya biar seperti sungai, mengalir terus rezekinya," imbuhnya.
Ia sengaja membangun di bawah Jembatan Masabang atau di pinggir Sungai Masabang lantaran dulu rumahnya di lokasi tersebut.
Baca juga: Tingkatkan Peluang Usaha Mandiri, PKT Launching Kedai Kopi Binaan
Selain itu, lantaran sewaktu kecil tempat mainnya bersama teman-temannya dulu di lokasi tersebut yang mana sebelum ada jembatan lokasi itu menjadi pelabuhan ponton penyebrangan sungai Masabang.
Ia ingin menghidupkan kembali memori-memori masa kecilnya bersama temannya di lokasi tersebut yang saat ini menjadi Kedai Salobrew.
"Dan orang orang yang nongkrong juga banyakan teman-teman kecil kami dulu pas main di ponton," tuturnya.
Ia juga menjual produ-produknya tidak mahal, masih bisa dijangkau oleh pemuda-pemuda dengan uang jajan menengah ke bawah. Rata-rata ia menjual produknya di bawah Rp 20 ribu.
Adapun menu rekomendasi dari Ivan di Kedai Salobrew, salah satunya Salo’cino, rasa kopi yang tidak terlalu pahit dan memiliki rasa creamy.
Baca juga: Cara Kaum Urban Menikmati Sastra di Kedai Kopi, Ngopi Pagi sambil Baca Novel di Umak Communal Space

"Salo’cino enak banget dah sumpah, cobain deh, basenya coffee signaturenya kami, rasanya creamy-creamy namun tidak terlalu pahit," terangnya.
Dalam sebulan, kedai kecil yang berada di bawah Jembatan Masabang itu mampu menarik omset hingga Rp 15 juta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.