Berita Nasional Terkini

Update Bayi Tertukar Bogor: Alasan Terduga Ibu Asli Tak Mau Tes DNA hingga Pihak RS Siap Diperiksa

Update terbaru bayi tertukar di Bogor, terungkap alasan terduga ibu asli tak mau tes DNA hingga pihak Rumah Sakit siap diperiksa.

Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNNEWSBOGOR.COM/MUAMARRUDIN IRFANI
Siti Mauliah (37), seorang ibu asal Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor merasa anaknya tertukar, Kamis (10/8/2023). 

Malahan, D mengajukan syarat yang cukup berat pada Siti jika tetap harus tes DNA.

Kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho mengatakan, D ingin melakukannya jika semua bayi yang ada di hari itu juga harus tes DNA.

"Yang terduga tidak mau melakukan DNA. Pengenya semua bayi yang ada hari itu juga harus dilakukan tes DNA," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, bayi laki-laki dari pasangan suami istri M Thabrani dan Siti Maulia asal Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tertukar dengan bayi lain.

Hal ini terungkap berawal dari nama di gelang bayi yang tidak sesuai.

Siti kemudian melakukan tes DNA dan hasilnya Siti bukan ibu biologis bayi tersebut.

Baca juga: Bayi Tertukar di Bogor, Perjuangan Siti Mencari Kebenaran Malah Dibentak Perawat yang Teledor

Alhasil, Siti memilih melaporkan kasus bayi tertukar saat persalinan di RS Sentosa setahun lalu ke Unit PPA Satreskrim Polres Bogor.

Kuasa Hukum meminta pihak rumah sakit bertanggung jawab atas apa yang dialami kliennya tersebut.

Pihak Rumah Sakit Bakal Penuhi Panggilan Polisi

Kondisi rumah sakit yang menjadi lokasi terjadinya bayi tertukar setahun lalu di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kondisi rumah sakit yang menjadi lokasi terjadinya bayi tertukar setahun lalu di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Polisi sedang menyelidiki laporan kasus bayi tertukar di rumah sakit Sentosa.

Semua pihak yang terlibat akan diperiksa, termasuk dari pihak RS Sentosa.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara (Jubir) RS Sentosa, Gregg Djako menegaskan siap memenuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangan.

"Kalau panggilan itu dalam konteks pro justitia (demi hukum) sih ya pihak RS harus datang. Apalagi untuk niat baik mengungkap kasus ini. Jadi kita pasti bakal memenuhi panggilan (pemeriksaan) polisi," ujar Gregg saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/8/2023).

Meski begitu, Gregg mengatakan bahwa belum ada komunikasi dengan pihak kepolisian terkait rencana pemanggilan atau pemeriksaan.

Gregg memastikan pihak rumah sakit akan datang ke polisi guna memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved