DPRD Sidak Proyek di Balikpapan

DPRD Balikpapan Sebut Ketinggian Cor Jalan Solusi Agar tak Cepat Rusak

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan menampung keluhan warga Kampung Baru Ulu, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
Sidak Komisi III DPRD Balikpapan ke proyek peninggian jalan dan drainase di Jalan Wolter Monginsidi No.17 RT.31 Baru Ulu Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (14/8/2023).TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan menampung keluhan warga Kampung Baru Ulu, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Diantaranya keluhan dari pengerjaan peninggian jalan yang dinilai terlalu tinggi, hingga pengerjaan drainase yang dalam hal dalam kondisi bengkok.

Di mana, pengerjaan proyek di Jalan Wolter Monginsidi No.17 RT.31 tersebut dinilai tidak sesuai dengan konstruksi awal.

Menampung keluhan tersebut, Komisi III DPRD Balikpapan lantas menggelar sidak, Senin (14/8/2023).

Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri menuturkan bahwa apa yang dikeluhkan warga merupakan pengerjaan proyek yang memikirkan jangka panjang.

Baca juga: BREAKING NEWS: DPRD Balikpapan Sidak Proyek Drainase di Kampung Baru Ulu

Baca juga: Ajang Promosi Produk Lokal, DPRD Balikpapan Apresiasi Event Gebyar UMKM

Ia menilai, tongkat kerusakan di kawasan Jalan Wolter Monginsidi masuk dalam tingkatan parah.

Sehingga pada prinsipnya, kualitas proyek menjadi atensi khusus untuk Balikpapan Barat, khususnya Jalan Wolter Monginsidi ke depannya.

"Kebanyakan yang lewat (di kawasan Jalan Wolter Monginsidi) sini rata-rata mobil atau truk dengan muatan yang besar," ujar Alwi.

"Peninggian jalan kira-kira 27 cm ini dinilai terlalu tinggi. Tapi kalau ketinggian jalannya kita kasih 20 cm kebawah, maka berjalan tidak sampai setahun atau hanya 5 bulan saja ini (jalan) akan hancur lagi," tandasnya.

Di samping itu, kondisi rumah warga sekitar yang sudah berusia tua yakni 30-40 tahun ke atas juga menjadi keluhan warga.

"Jadi memang kondisi rumah (usianya sudah tua) sehingga agak rendah, maka begitu dibangun jalan tingginya agak mencolok," ulas Alwi.

"Tapi namanya pembangunan jalan itu kan pasti tinggi. Tidak mungkin kita ini mengikuti kondisi rumah yang lama, kalau kita mengikuti kondisi rumah yang dulu enggak akan bisa diperbaiki juga," tuturnya.

Sementara masalah drainase yang bengkok, kata Alwi, merupakan langkah kontraktor yang telah memenuhi pertimbangan.

"Kontraktor ini akan senang sebenarnya kalau mengerjakan drainase lurus, tapi kan ada kendalanya tiang PLN dan pipa PDAM," bebernya.

"Otomatis mereka (kontraktor) mencari alternatif untuk membelokkan sedikit tapi selevel dengan jalan," tambahnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved