IKN Nusantara

Komitmen OIKN Pada Konservasi Orangutan di Kukar Lewat Ex-situ, Ada Inisiasi Buat Replika Zona Rimba

Mewujudkan komitmen tersebut, OIKN secara konkret akan mengusung kegiatan ex-situ, dengan membentuk sanctuary atau suaka semi alami untuk Orangutan.

|
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
Komitmen OIKN Pada Konservasi Orangutan di Kukar Lewat Ex-situ, Ada Inisiasi Buat Replika Zona Rimba. Kegiatan Kemah Konservasi 2023, di Bukit Bangkirai Kabupaten Kutai Kartanegara atau Kukar. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Komitmen OIKN Pada Konservasi Orangutan di Kukar Lewat Ex-situ, Ada Inisiasi Buat Replika Zona Rimba

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berkomitmen atas perlindungan satwa endemik yakni Orangutan.

Mengingat, populasi Orangutan yang hidup di daerah hujan hutan tropis Pulau Kalimantan sudah hampir punah.

Baca juga: 3 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Lindung Gunung Mesangat Kukar

Mewujudkan komitmen tersebut, OIKN secara konkret akan mengusung kegiatan ex-situ, dengan membentuk sanctuary atau suaka semi alami untuk Orangutan.

Demikian disampaikan Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air, Pungky Widiaryanto dalam kegiatan Kemah Konservasi 2023, di Bukit Bangkirai Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Di mana, kemah konservasi ini dihelat dalam rangka memperingatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan Hari Orang Utan Sedunia.

"Jadi (century) itu semi alami yang nantinya kita lepas orangutan secara alam, tapi tetap dengan pengawasan. Supaya tidak ada konflik antara orang utan dengan manusia," ujar Punky.

Adapun pelepasliaran orangutan untuk dikembalikan ke alam tersebut, areanya lebih luas yakni di rimba kota sekitar IKN.

Baca juga: Satwa Langka Orangutan Kalimantan Masih Banyak Diekspolitasi

Terkait itu, kata Punky, ke depannya pihaknya ingin membuat replika di beberapa site IKN sebagai whiteleaf koridor dan zona rimba kota.

"Teman-teman baru identifikasi titiknya, untuk kira-kira tempat yang cocok (sebagai whiteleaf koridor dan zona rimba) dimana aja," tuturnya.

"Kita kemarin proper sekitar 500-1000an hektare di satu titik (sebagai whiteleaf koridor dan zona rimba)," imbuhnya.

Namun saat ini, kondisi disekitar titik yang diidentifikasi sebagai whiteleaf koridor dan zona rimba masih ada yang hutan tanaman, hutan ex tambang, hutan ex sawit dan lain sebagainya.

"(Kondisi hutan) itu sembari ditata kembali, sembari untuk menjadi untuk pelepasan orangutan dan satwa lainnya," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved