Berita Nasional Terkini

Menpan RB Terbitkan Aturan ASN WFH di Jakarta Selama KTT ASEAN, Ternyata Bukan karena Polusi Udara

Ulasan soal ASN WFH di DKI Jakarta sedang ramai diulas, banyak yang menyebut penyebabnya karena polusi udara yang semakin parah.

Editor: Heriani AM
Ist source Tribun Jakarta
POLUSI UDARA JAKARTA - Ilustrasi kualitas udara di Jakarta. Kebijakan ASN WFH untuk pegawai negeri sipil di DKI Jakarta ternyata bukan karena polusi udara. 

Sedangkan pada sore hari, polusi cenderung lebih rendah.

"Pada sore hari konsentrasinya (polusi) cenderung lebih rendah," terang Sena seperti dilansir TribunCirebon.com di artikel berjudul Polusi Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Begini Kondisi Langit Ibu Kota Gelap Gulita, Videonya Viral.

Sena mengatakan, masyarakat yang ingin mengetahui kondisi udara di Jakarta saat ini bisa mengunjungi laman iklim.bmkg.id pada menu "Monitoring Partikulat PM 2.5 Realtime".

Adapun, Partikulat (PM 2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer).

Pemantauan PM 2.5 dilakukan BMKG sejak 2015.

Berdasarkan data tersebut, kondisi udara yang terpantau di Kemayoran masuk kategori tidak sehat dengan indikator berwarna kuning.

Kondisi udara di Kemayoran sama dengan Kubu Raya (Kalimantan Barat), Mempawah (Kalimantan Barat), dan Semarang (Jawa Tengah) yang sama-sama tidak sehat.

Kandungan PM 2.5 di Kemayoran mencapai mencapai 117 ug/m3. Indikator ini menunjukkan kualitas udara tidak sehat.

Pengamat: Pemprov DKI Harus Tetapkan Status Bahaya

Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga menilai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menetapkan status bahaya polusi di Ibu Kota.

Hal ini menyusul adanya laporan dari laman IQAir pada Minggu (13/8/2023), di mana Jakarta menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

"Dengan kondisi udara yang buruk dan suhu udara yang ekstrem, harusnya pemerintah DKI Jakarta menetapkan status berbahaya bagi kesehatan," ujar Nirwono saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Ia melanjutkan, Pemprov DKI semestinya mengambil kebijakan yang tegas dan signifikan untuk menangani polusi di Ibu Kota.

Nirwono mengusulkan tiga fokus penanganan polusi tinggi di Jakarta.

Pertama, soal pengembangan transportasi publik yang terpadu dalam jangka panjang serta ideal untuk masyarakat.

Baca juga: Efek Buruk Polusi Udara di Kehidupan Masyarakat, Begini Cara untuk Tangkal Pencemarannya

"Kedua, pembatasan kendaraan pribadi ke pusat kota, perluasan ganjil genap se-Jabodetabek berlaku untuk semua kendaraan pribadi baik mobil dan motor, baik yang BBM fosil maupun listrik," ungkap Nirwono.

Dia juga menyarankan penerapan jalan berbayar elektronik untuk semua kendaraan pribadi, rekayasa lalu lintas dengan menutup u-turn, jalan satu arah pada jam sibuk, dan peniadaan parkir liar ataupun parkir tepi jalan.

Pembenahan ulang tata ruang kota di Jabodetabek pun diperlukan, dengan penyediaan hunian vertikal yang terjangkau.

"Pengembangan TOD (transit oriented development) di titik simpul transportasi massal, pembangunan trotoar dan jalur sepeda ke permukiman di sekitar koridor transportasi massal," jelas Nirwono.

Transportasi sumbang polutan terbanyak Nirwono menambahkan, 75 persen polusi udara disumbang dari sektor transportasi.

Pasalnya, saat ini mayoritas warga menggunakan kendaraan pribadi. Pengguna transportasi publik, kata dia, hanya 10 persen.

"Sementara 90 persennya pengguna kendaraan pribadi dengan komposisi pengendara motor 21 juta, dan pengendara mobil 4 juta setiap harinya," tutur Nirwono.

"Jadi sektor transportasi yang harus dibenahi total, di samping transformasi hijau PLTU atau batu bara di Muara Angke dan sekitar Jakarta ke energi baru terbarukan," lanjut dia.

Mengutip laman IQAir, Senin (14/8/2023) hingga pukul 10.20 WIB, Jakarta berada di urutan ketiga sebagai kota paling berpolusi di dunia.

Kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat.

"Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini 11,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan laman IQAir.

Itulah tadi ulasan video viral polusi udara jakarta terburuk di dunia membuat heboh dan menjadi sorotan.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Menpan RB Tegaskan Penerapan WFH ASN di Jakarta Bukan karena Polusi Udara.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved