Berita Balikpapan Terkini
Pembangunan SD dan SMP Terpadu di Balikpapan Regency, Sulit Dapat Material Ready Mix
Menurut Irvan, diterbitkannnya SCM 1 yang diberikan kepada kontraktor PT Sarjis Agung Indrajaya merupakan ujian untuk mengejar target
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
Namun demikian, Irvan mengatakan permasalah dugaan sabotase tersebut sudah selesai dan semua material sudah on site.
Baca juga: 100 Tenaga Kerja Dikerahkan Bangun Sekolah Terpadu di Perumahan Balikpapan Regency
Setelah diterbitkan SCM pertama, ia melanjutkan, kontraktor berkomitmen untuk mengejar deviasi pada proyek pembangunan Sekolah Terpadu.
Yakni dengan menambah man power atau tenaga kerja, menambah waktu kerja dan material on site atau material yang tersedia di lokasi proyek.
"Saya yakin dan percaya, mudah-mudahan bisa menyelesaikan kegiatan (proyek pembangunan) sampai dengan Desember 2023 sesuai dengan kontrak," ulas Irvan.
"Karena kami ingin pembangunan Sekolah Terpadu itu cepat selesai, agar bisa digunakan untuk PPDB (2024 mendatang)," pungkasnya.
Demikian, jika dengan SCM 1 proyek masih tidak terpenuhi, maka Disdikbud akan melakukan SCM 2, SCM 3, hingga akhir batas waktu hukumannya adalah blacklist.
Disdikbud Berikan Target
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Balikpapan menerbitkan Show Case Meeting (SCM) 1 kepada kontraktor yang dikerjakan oleh PT Sarjis Agung Indrajaya.
Hal ini terkait pembangunan Sekolah Terpadu, yang berada di Kompleks Perumahan Balikpapan Regency mengalami deviasi atau keterlambatan.
Adapun SCM pertama tersebut, diterbitkan lantaran deviasi pada proyek pembangunan Sekolah Terpadu telah melampaui batas maksimal yakni 10 persen.
Progres Pembangunan SD-SMP Terpadu Komplek Balikpapan Regency Alami Deviasi, Dikbud Terbitkan SCM 1. Proyek pembangunan SD dan SMP Terpadu, yang berlokasi di Balikpapan Regency, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irvan Taufik menyampaikan saat ini proyek pembangunan SD 016 dan SMP 26 atau Sekolah Terpadu tersebut masih mencapai 40 persen.
Di mana capaian progres tersebut, ia mengimbuhkan bahwa mestinya sudah harus di angka 50 persen.

Menurut Irvan, diterbitkannnya SCM 1 yang diberikan kepada kontraktor PT Sarjis Agung Indrajaya merupakan ujian untuk mengejar target dari deviasi pembangunan.
"Jadi (SCM 1) ini untuk bagaimana mereka (kontraktor) melakukan action di lapangan agar deviasi itu bisa terkejar," jelasnya, Senin (21/8/2023).
Demikian Irvan, memberikan target untuk mengerjakan pengerjaan yang tertinggal kepada kontraktor hingga September 2023 mendatang.
"Kami beri target hingga 6 September 2023 dan (proyek pembangunan) itu sudah harus 60 persen dari target sesungguhnya," pungkasnya.
(*)
PAD Balikpapan Tahun 2030 Diproyeksikan Rp2,28 Triliun, Ada 7 Isu Strategis |
![]() |
---|
Operasi Patuh Mahakam 2025 di Balikpapan, Polisi Edukasi Lalu-lintas via Radio hingga ke Sekolah |
![]() |
---|
Beras Label Premium Bermutu Rendah Diduga Beredar di Balikpapan, Polisi Periksa 6 Saksi |
![]() |
---|
2 Merk Beras Label Premium di Balikpapan Diduga tak Sesuai Kemasan, Dipasok dari Sulawesi |
![]() |
---|
Polda dan Tribun Kaltim Wujudkan Wartawan Berkompeten, Ini Pesan Kombes Pol Yuliyanto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.