Berita Balikpapan Terkini
Pembangunan SD dan SMP Terpadu di Balikpapan Regency, Sulit Dapat Material Ready Mix
Menurut Irvan, diterbitkannnya SCM 1 yang diberikan kepada kontraktor PT Sarjis Agung Indrajaya merupakan ujian untuk mengejar target
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pengadaan gedung SD dan SMP terpadu di Balikpapan Regency, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sejauh ini belum menunjukan hal yang maksimal.
Diduga ada beberapa kendala yang dihadapi selaku kontraktor.
Terungkap di antaranya, seperti ada kendala sulitnya memperoleh bahan material hingga aksi dugaan sabotase.
Proyek pembangunan SD dan SMP Terpadu di Balikpapan Regency, Kalimantan Timur mendapatkan Show Cause Meeting (SCM) pertama.
Baca juga: FOTO-FOTO: Pembangunan Kawasan Sekolah Terpadu di Kompleks Perumahan Balikpapan Regency
SCM 1 tersebut, diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pasalnya, proyek pembangunan Sekolah Terpadu belum mencapai target seharusnya.
Atau mengalami deviasi proyek yang sudah melewati batas maksimal yakni di atas 10 persen.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irvan Taufik, menyampaikan terdapat beberapa kendala oleh PT Sarjis Agung Indrajaya selaku kontraktor dalam proyek pembangunan Sekolah Terpadu.
Di antaranya sulitnya mendapatkan material ready mix.
Mengingat, banyak yang menggunakan material tersebut sehingga harus menunggu secara bergiliran.
Baca juga: 100 Tenaga Kerja Dikerahkan Bangun Sekolah Terpadu di Perumahan Balikpapan Regency
Adapun kendala lainnya, kata Irvan, kontraktor PT Sarjis Agung Indrajaya mengatakan ada dugaan sabotase terkait dengan material dalam proyek pembangunan di Balikpapan Regency.
Sampai dengan satu minggu, material itu tidak datang-datang. Usut punya usut, ternyata ada yang menahan (material).
"Ini penyampaiannya mereka (kontraktor PT Sarjis Agung Indrajaya) ke kami," terang Irvan, Senin (21/8/2023).
Tapi yang disayangkan kenapa tidak melapor. Andai saja pihak kontraktor PT Sarjis Agung Indrajaya melapor, tentu akan mengambil langkah-langkah.
"Dengan membantu untuk melakukan pengawalan dari pihak keamanan," urainya.
Namun demikian, Irvan mengatakan permasalah dugaan sabotase tersebut sudah selesai dan semua material sudah on site.
Baca juga: 100 Tenaga Kerja Dikerahkan Bangun Sekolah Terpadu di Perumahan Balikpapan Regency
Setelah diterbitkan SCM pertama, ia melanjutkan, kontraktor berkomitmen untuk mengejar deviasi pada proyek pembangunan Sekolah Terpadu.
Yakni dengan menambah man power atau tenaga kerja, menambah waktu kerja dan material on site atau material yang tersedia di lokasi proyek.
"Saya yakin dan percaya, mudah-mudahan bisa menyelesaikan kegiatan (proyek pembangunan) sampai dengan Desember 2023 sesuai dengan kontrak," ulas Irvan.
"Karena kami ingin pembangunan Sekolah Terpadu itu cepat selesai, agar bisa digunakan untuk PPDB (2024 mendatang)," pungkasnya.
Demikian, jika dengan SCM 1 proyek masih tidak terpenuhi, maka Disdikbud akan melakukan SCM 2, SCM 3, hingga akhir batas waktu hukumannya adalah blacklist.
Disdikbud Berikan Target
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Balikpapan menerbitkan Show Case Meeting (SCM) 1 kepada kontraktor yang dikerjakan oleh PT Sarjis Agung Indrajaya.
Hal ini terkait pembangunan Sekolah Terpadu, yang berada di Kompleks Perumahan Balikpapan Regency mengalami deviasi atau keterlambatan.
Adapun SCM pertama tersebut, diterbitkan lantaran deviasi pada proyek pembangunan Sekolah Terpadu telah melampaui batas maksimal yakni 10 persen.
Progres Pembangunan SD-SMP Terpadu Komplek Balikpapan Regency Alami Deviasi, Dikbud Terbitkan SCM 1. Proyek pembangunan SD dan SMP Terpadu, yang berlokasi di Balikpapan Regency, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irvan Taufik menyampaikan saat ini proyek pembangunan SD 016 dan SMP 26 atau Sekolah Terpadu tersebut masih mencapai 40 persen.
Di mana capaian progres tersebut, ia mengimbuhkan bahwa mestinya sudah harus di angka 50 persen.

Menurut Irvan, diterbitkannnya SCM 1 yang diberikan kepada kontraktor PT Sarjis Agung Indrajaya merupakan ujian untuk mengejar target dari deviasi pembangunan.
"Jadi (SCM 1) ini untuk bagaimana mereka (kontraktor) melakukan action di lapangan agar deviasi itu bisa terkejar," jelasnya, Senin (21/8/2023).
Demikian Irvan, memberikan target untuk mengerjakan pengerjaan yang tertinggal kepada kontraktor hingga September 2023 mendatang.
"Kami beri target hingga 6 September 2023 dan (proyek pembangunan) itu sudah harus 60 persen dari target sesungguhnya," pungkasnya.
(*)
PAD Balikpapan Tahun 2030 Diproyeksikan Rp2,28 Triliun, Ada 7 Isu Strategis |
![]() |
---|
Operasi Patuh Mahakam 2025 di Balikpapan, Polisi Edukasi Lalu-lintas via Radio hingga ke Sekolah |
![]() |
---|
Beras Label Premium Bermutu Rendah Diduga Beredar di Balikpapan, Polisi Periksa 6 Saksi |
![]() |
---|
2 Merk Beras Label Premium di Balikpapan Diduga tak Sesuai Kemasan, Dipasok dari Sulawesi |
![]() |
---|
Polda dan Tribun Kaltim Wujudkan Wartawan Berkompeten, Ini Pesan Kombes Pol Yuliyanto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.