Berita Nasional Terkini
Babak Baru Bayi Tertukar di Bogor: Tolak Damai juga Kompensasi, Siti dan Dian Laporkan RS Sentosa
Siti Mauliah dan Dian sepakat untuk melaporkan Rumah Sakit Sentosa Bogor, karena melakukan kesalahan fatal yang mengakibatkan bayi mereka tertukar.
TRIBUNKALTIM.CO - Babak baru bayi tertukar di Bogor, tolak damai dan kompensasi, Siti dan Dian kompak laporkan RS Sentosa
Siti Mauliah dan Dian sepakat untuk melaporkan Rumah Sakit Sentosa Bogor, Jawa Barat karena melakukan kesalahan fatal yang mengakibatkan bayi mereka tertukar.
Meski pihak RS Sentosa menawarkan biaya kesehatan hingga beasiswa untuk bayi, keduanya sepakat untuk tetap menempuh jalur hukum.
Kompensasi yang diberikan RS Sentosa tidak sebanding dengan kerugian yang dialami Siti dan Dian yang telah merawat bayi yang bukan anak kandung mereka selama setahun.
Diketahui, jalur damai yang diajukan RS Sentosa memberi jaminan kesehatan gratis selama usia anak dan beasiswa hingga SMA untuk kedua bayi.
Baca juga: Imbas Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Pengunjung RS Sentosa Anjlok, Polisi Terus Lakukan Penyelidikan
Baca juga: Update Bayi Tertukar di Bogor Tinggal Serumah dan Punya 3 Orang Tua, Nasib RS Pengunjung Jadi Anjlok
Baca juga: Berpelukan usai 2 Bayi di Bogor Dinyatakan Tertukar, Siti Mauliah Bisikkan Pesan Khusus kepada Dian
Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan tidak bisa menerima penawaran tersebut dengan beberapa alasan.
"Kita tolak lah, sampe SMA kan gratis kalo negeri, untuk kesehatannya kan ada BPJS," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (30/8/2023).
Ia mengatakan, di dalam persoalan ini terdapat kerugian materil maupun inmateril yang dialami oleh kedua pihak korban yang harus dipertimbangkan.
"Ngapain lah, itu pemanis aja, kita engga kesana arah kompensasinya. Engga seimbang, semua udah di cover sama negara," tegasnya.
Dalam hal ini, kedua pasien yang menjadi korban kelalaian RS Sentosa pun sepakat untuk menempuh jalur hukum.
"Kita udah sepakat sama keluarga bu D, satu perahu lah untuk menggugat rumah sakit dan melaporkan ke polisi," pungkasnya.
RS Sentosa Ajukan Jalur Damai
Mendengar Siti dan Dian akan menempuh jalur hukum, pihak RS Sentosa menegaskan sejak awal sudah bertanggung jawab.
Pihak RS Sentosa berharap kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan dan menjanjikan biaya perawatan hingga sekolah kedua bayi.
Melalui Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako mengatakan, salah satu bentuk tanggung jawab yang diberikan RS Sentosa kepada korban ialah menawarkan jaminan kesehatan kedua bayi.
Baca juga: Terbaru! Tahapan Pengembalian Bayi Tertukar di Bogor, Disiapkan Rumah Bersama Orang Tua Biologis
"Kedua anak-anak itu akan di cover terkait dengan kesehatannya selama usia anak, sakit kah, rawat kah, semoga saja tidak (sakit)," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (29/8/2023).
Selain itu, Gregorius B. Djako mengatakan, RS Sentosa juga bersedia menanggung biaya pendidikan kedua bayi yang tertukar.
"RS juga menawarkan supaya anak-anak ini diberikan beasiswa pendidikan sampai SMA," katanya.
Akan tetapi, kata dia, niat baik yang diberikan kepada kedua belah pihak korban belum mendapat respon positif.
"Itu bentuk tanggung jawab RS, tapi sampai saat ini tawaran itu tidak mendapatkan sambutan sebagaimana mestinya. Kita mau menawarkan apa lagi, dari awal proses ini, RS engga pernah lepas tangan," pungkasnya.
Gregorius B Djako mengaku tidak bisa melarang rencana Siti dan Dian yang ingin menempuh jalur hukum.
"Melaporkan itu adalah hak, jadi karena itu adalah hak kita tidak bisa berkomentar lebih jauh," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (29/8/2023).
Akan tetapi di samping itu, kata dia, pihak rumah sakit selama ini tidak pernah diam setelah mendapat laporan bayi tertukar.
Ia mengklaim rumah sakit sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan persoalan ini hingga menemui titik terang.
"Tapi, harus tau juga bahwa rumah sakit dari awal bukan tidak berbuat sesuatu terhadap kasus ini. Rumah sakit yang menginisiasi semuanya, tes DNA rumah sakit, termasuk yang membiayai," ucapnya.
Sehingga menurutnya, beberapa upaya yang dilakukan oleh rumah sakit perlu juga menjadi pertimbangan bagi pihak keluarga.
Baca juga: Tahapan Pengembalian Bayi Tertukar di Bogor Butuh Sebulan, Ini Nasib Perawat dan Bidan yang Lalai
Apalagi, dalam hal ini pihak rumah sakit pun mengakui bahwa tertukarnya bayi tersebut adalah human eror.
"Jadi itu harus diliat sebagai niat baik rumah sakit. Jangan juga menempatkan rumah sakit ini seolah-olah penjahat," pungkasnya.
Siti Mauliah akan Buat Laporan
Siti Mauliah berencana melaporkan pihak RS Sentosa kepada pihak kepolisian.
Hal itu dilakukan usai adanya kelalaian yang dilakukan oleh pihak rumah sakit yang membuat bayinya tertukar dengan pasien lain setelah melahirkan.
"SOP, kita arahnya pidana korporasi," ujar kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho saat dikonfirmasi, Selasa (29/8/2023).
Namun begitu, ia mengatakan masih belum bisa menentukan kapan akan melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Sebab, kata dia, masih menunggu itikad baik dari pihak rumah sakit untuk bertanggung jawab.
"Belum (buat LP), besok kami ke Polres cuma pihak rumah sakit mau ketemu lah istilahnya mau menyampaikan apa yang menjadi tanggung jawab mereka," terangnya.
Apabila tidak menemui kesepakatan, maka pihaknya akan melaporkan kejadian yang telah merugikan kliennya.
"Kalau tidak sesuai baru kita buat LP mungkin. Tahap mediasi dengan rumah sakit, mereka yang ngajuin," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siti dan Dian Sepakat Laporkan RS Sentosa, Tolak Jalur Damai dan Segala Kompensasi yang Ditawarkan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
berita nasional terkini
bayi tertukar di bogor
kasus bayi tertukar di bogor
rs sentosa bogor
TribunKaltim.co
Bogor
Imbas Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Pengunjung RS Sentosa Anjlok, Polisi Terus Lakukan Penyelidikan |
![]() |
---|
Update Bayi Tertukar di Bogor Tinggal Serumah dan Punya 3 Orang Tua, Nasib RS Pengunjung Jadi Anjlok |
![]() |
---|
Berpelukan usai 2 Bayi di Bogor Dinyatakan Tertukar, Siti Mauliah Bisikkan Pesan Khusus kepada Dian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.