Wawancara Eksklusif

Cara Bupati Kubar FX Yapan Kenalkan Budaya Sejak Dini, Lebih Bangga jika Orang Dayak yang Menari

Bupati Kubar FX Yapan mengakui bahwa budaya atau kesenian Dayak sudah terkenal sampai ke luar negeri, terutama tarian Dayak.

Penulis: Zainul | Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
WAWANCARA EKSKLUSIF - Bupati Kubar FX Yapan (kanan) saat berbincang dengan Pemred Tribun Kaltim Ibnu Taufik Juwariyanto di Kantor Bupati Kubar. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kabupaten Kutai Barat (Kubar) menjadi salah satu kawasan penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dipindah ke Kalimantan Timur.

Potensi yang dimiliki Kabupaten Kutai Barat ini luar biasa termasuk budayanya.

Budaya ini juga menjadi konsern Bupati Kubar FX Yapan.

Ia mengakui bahwa budaya atau kesenian Dayak sudah terkenal sampai ke luar negeri, terutama tarian Dayak.

“Kita bangga orang non Dayak bisa tarian orang Dayak. Tapi lebih bangga lagi kalau orang Dayak sendiri yang bisa menari,” katanya saat diwawancarai di Kantor Bupati Kubar, Sendawar, pada 16 Agustus 2023 lalu.

Baca juga: Kutai Barat Bakal Punya Jalan Tol, Bupati FX Yapan: Saya Yakin Karena Daerah Kita Penyangga IKN

Baca juga: Harapan FX Yapan Usai Aliran Listrik di Kampung Keliwai Kutai Barat 24 Jam

Lalu bagaimana upaya Pemkab Kubar dalam mengenalkan sejak dini dan melestarikan budaya ini, berikut petikan wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim, Ibnu Taufik Juwariyanto, dalam program VIP Room Tribun Kaltim.

Banyak orang datang, banyak kultur bercampur di IKN. Kita meyakini kita bisa menerima sebagaimana di Jakarta menerima bahwasanya tuan rumah budayanya adalah Betawi. Sementara IKN nanti tuan rumah budayanya adalah Dayak. Bagaimana kiatnya menyiapkan anak-anak kita untuk bangga berbudaya Dayak?

Ya, sekarang ini budaya atau kesenian Dayak ini sudah terkenal di mana-mana sampai ke luar negeri sana ya, tarian orang Dayak. Tapi maunya saya ini bukan tarian orang Dayak tetapi orang Dayak menari, ini yang saya mau. Beda tarian orang Dayak dan orang Dayak menari.

Nah, sekarang kalau kita lihat tamu provinsi itu disambut dengan tarian Dayak, tapi yang menari bukan orang Dayak hanya tariannya aja. Yang saya ingin orang Dayak menari tarian orang Dayak.

Boleh saya artikan bahwasanya orang Dayak juga mesti eksis?

Betul, artinya kita bangga orang non Dayak bisa tarian orang Dayak.  Tapi lebih bangga lagi kalau orang Dayak sendiri yang bisa menari.

Maka oleh sebab itu kita kerjasama dengan Dinas Pendidikan bagaimana tari-tarian maupun budaya lainnya menjadi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Dan ini lagi disusun oleh mereka, karena kita tidak bisa merubah kurikulum itu karena dari pusat tetapi kegiatan ekstrakurikuler-nya boleh.

Masuk di muatan lokal. Ini yang saya inginkan seperti tingkat TK, tingkat SD itu yang paling bagus kita latih supaya mereka terbiasa,

Soal volume APBD, kira-kira apa sih yang bisa di akselerasikan di Kutai Barat untuk pembangunan lokal ?

Jadi selama kepemimpinan saya, kita memetakan dulu. Karena saya membangun ini, saya membawa para OPD, ada anggota DPRD, bahwa membangun bukan karena kepentingan.

Tolong, saya bilang ini kebutuhan, kalau kita sepakat ini kebutuhan, maka tidak ada lagi sikut-menyikut.

Makanya saya sebagai Bupati, kami selalu cepat mengesahkan anggaran. Saya tiga periode jadi ketua DPRD, jadi saya tahu tugas dan fungsi DPR.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved