Berita Paser Terkini

Panen 120 Kg Cabai Rutan Tanah Grogot, Dijual dengan Harga Terjangkau

Pemanenan hasil perkebunan tersebut merupakan program kemandirian yang dilakukan kepada WBP terhadap pertanian

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bersama pegawai Rutan Tanah Grogot, saat melakukan panen cabai pada 4 September 2023 di Rumah Tahanan Negara Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Tanah Grogot telah melakukan panen cabai, yang merupakan hasil Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) perkebunan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Pemanenan hasil perkebunan tersebut merupakan program kemandirian yang dilakukan kepada WBP terhadap pertanian, yang hasil yang dapat diimplementasikan secara baik.

Karutan Tanah Grogot Bayu Muhammad mengatakan, hasil pertanian yang dipanen WBP berlimpah dan berkelanjutan.

Hal ini sejalan dalam mewujudkan program Ketahanan Pangan Nasional.

Baca juga: Kepala KPw BI Kaltim Ajak Warga Tanam Cabai di Pekarangan, Gerakan Ini Mampu Redam Inflasi Daerah

"Kemarin, kami bersama warga binaan kembali melakukan panen cabai dengan Jumlah hasil panen kali ini cukup signifikan dan melimpah," terang Bayu kepada TribunKaltim.co pada Selasa (5/9/2023).

Cabai tersebut nantinya akan dijual kepada masyarakat, dengan harga terjangkau yang berbeda dari harga pasaran.

"Hasil panen cabai kita jual ke masyarakat, khususnya pelaku UMKM, dijual dengan harga 45 ribu per kilogramnya," ujarnya.

"Tentunya, ini juga akan berdampak positif ke masyarakat karena harga cabai dipasaran juga lumayan tinggi," tambahnya.

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Pandansari Balikpapan Meroket, Tembus Rp 90 per Kilogram

Terdapat 120 kilogram cabai yang dipanen oleh warga binaan, yang dilakukan hanya dalam 5 kali pemanenan.

Selain cabai, Rutan Tanah Grogot juga memiliki hasil pertanian lainnya seperti:

- Sawi Pakcoy;

- Sayur Kangkung;

- Terong;

- dan beberapa budidaya Perikanan tawar yang tentunya sangat menjanjikan.

Semoga hal baik yang dilakukan dapat terus dilakukan dan dikembangkan, ke depannya bisa optimalkan lagi sisa lahan yang ada.

Ilustrasi cabai
Ilustrasi cabai (Tribunkaltim.co/Nurila Firdaus)

"Karena kita juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah maupun mitra kerja," tutup Bayu.

Salah satu WBP yang mengikuti program asimilasi, Sultan mengaku mendapat pengalaman baru dari pembinaan yang dilakukan oleh Rutan Tanah Grogot.

Ini pengalaman barunya, karena sebelumnya belum pernah pegang cangkul dan bertani.

"Alhamdulilah, saya dapat pengalaman baru lagu," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved